Ra’ad al-Dahlaki: Pasukan Irak Jarah Bantuan Kemanusiaan Khusus Untuk Pengungsi Mosul

Iraqi forces distribute fruits to children in the village of al-Khuwayn, south of Mosul, after recapturing the village from Islamic State (IS) group jihadists on October 23, 2016, in part of an ongoing operation to tighten the noose around Mosul and reclaim the last major Iraqi city under IS control. / AFP / AHMAD AL-RUBAYE        (Photo credit should read AHMAD AL-RUBAYE/AFP/Getty Images)
Iraqi forces distribute fruits to children in the village of al-Khuwayn, south of Mosul, after recapturing the village from Islamic State (IS) group jihadists on October 23, 2016, in part of an ongoing operation to tighten the noose around Mosul and reclaim the last major Iraqi city under IS control. / AFP / AHMAD AL-RUBAYE (Photo credit should read AHMAD AL-RUBAYE/AFP/Getty Images)

Eramuslim – Ketua Komite Pengungsi dan Migrasi Parlemen Irak, Ra’ad al-Dahlaki, menuding pasukan keamanan Irak telah menggelapkan dan mencuri bantuan kemanusiaan internasional khusus bagi warga Mosul yang melarikan diri dari perang.

“Tidak ada persiapan yang matang dan alokasi dana khusus dari pemerintah Syiah Baghdad untuk menanggulangi warga yang melarikan diri dari operasi pembebasan Mosul,” ujar Ra’ad al-Dahlaki kepada Sky News hari Senin (24/10) kemarin.

Ra’ad al-Dahlaki melanjutkan, “Kami menerima laporan dari PBB bahwa sejumlah oknum pasukan keamanan Irak memanfaatkan dan menyelewengkan bantuan kemanusiaan yang dikirimkan pihak internasional ke Mosul.”

Menurutnya Irak diambang bencana kemanusiaan akibat sebagian besar tempat pengungsian yang belum siap untuk menampung sekitar 100 ribu warga Mosul yang diperkirakan melarikan diri untuk menghindari pertempuran.

Berita penjarahan bantuan kemanusiaan di Mosul pertama kali dilaporkan surat kabar Inggri “Telegraph” pada hari Minggu (23/10) kemarin, setelah seorang polisi penjaga kamp pengungsiaan di kota Tine dekat Qayyarah membenarkan adanya penjarahan yang dilakukan tentara Irak. (Skynewsarabia/Ram)