Rezim Apartheid Myanmar Harusnya Diboikot ASEAN Secara Ekonomi

**FILE**Myanmar's military leaders look on Tuesday, March 27, 2007, as they wait for the arrival of Myanmar's military junta leader Gen. Than Shwe just prior to Armed Forces Day ceremonies in the new capital city of Naypyidaw, Myanmar. Daily demonstrations by tens of thousands of people have grown into the stiffest challenge to the ruling junta in two decades. (AP Photo/David Longstreath, FILE)

Eramuslim.com – Pelaku bisnis Indonesia didesak untuk ambil bagian dalam upaya penghentian kekerasan yang dilakukan Myanmar terhadap kelompok muslim Rohingya. Salah satu caranya adalah membatasi investasi di Myanmar.

“Kita minta pebisnis Indonesia yang sedang berinvestasi dan mau berinvestasi ke Myanmar untuk menghentikan langkahnya,” kata Koordinator Koalisi Masyarakat Indonesia Peduli Rohingya, Adnin Armas usai konfrensi pers di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (29/6).

“Memang ada tenaga murah di sana, tapi pada satu sisi kemanusiaan pemusnahan sistemik di sana sedang terjadi,” tambahnya.

Ia menyebut bahwa sejumlah negara di Eropa sudah melakukan cara seperti sebagai bentuk protes atas sikap Myanmar terhadap Rohingya.

Bukan hanya itu, kata Adnan, Amerika Serikat pun mengeluarkan Resolusi 418 untuk membatasi aktifitas ekonomi negeri Paman Sam di Myanmar. Amerika Serikat menilai ada pelanggaran HAM yang harus diwaspadai di negara tujuan investasi itu.

Perlu diketahui, sejumlah organisasi telah bergabung di koalisi ini, antara lain Pusat Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia (PAHAM), Burma Task Force Indonesia, Global Rohingya Centre, SNH Advocacy Centre, Aliansi Cinta Keluarga (AILA), Kajian Muslimah Untuk Kemaslahatan Umat Islam (KMKI), Wahdah Islamiyah dan Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia.(rz)