Nikmatnya Ibadah Ramadhan di Qatar (1)

Ramadhan kali ini merupakan ramadhan keempat bagiku. Sudah 3 tahun lebih saya menetap di Qatar. Negeri yang kaya akan sumber gas dan minyak bumi. Indahnya ramadhan di negeri ini.

Ramadhan demi ramadhan saya lalui. Tak terasa empat ramadhan terlewati. Sungguh indah ramadhan di negeri ini. Betapa tidak. Pihak pemerintah membuat aturan tentang jam kerja dalam sehari menjadi 5 jam. Artinya berkurang 3 jam dari jam kerja yang biasanya 8 jam dalam sehari. Hal ini menandakan bahwa pemerintah memberikan waktu yang lebih bagi rakyatnya yang mayoritas muslim untuk bisa menunaikan ibadah ramadhan dengan nyaman dan penuh kekhusyu’an.

Dua ramadhan terakhir bertepatan dengan berlangsungnya musim panas. Suhu udara berkisar 33-35 derajat celcius di pagi hari, dan bisa mencapai 40 sampai hampir 50 derajat di siang hari. Suatu kondisi lingkungan yang kurang bersahabat bagi kaum muslim yang menjalankan ibadah puasa dan beraktifitas di luar gedung dan langsung di bawah sengatan sinar matahari.

Alhamdulillah, tahun ini dari Lembaga Konsil Kesehatan Pemerintah (Supreme Council of Health) memberikan rekomendasi kepada perusahaan-perusahaan yang memperkejakan karyawannya di luar gedung agar menyediakan pelindung (shading) dari sengatan matahari langsung. Hal ini belajar dari pengalaman sebelumnya akan banyaknya kasus serangan panas atau biasa disebut dalam istilah medis heat stroke atau heat stress.

Sebuah upaya pencegahan yang sangat luar biasa dari pihak pemerintah untuk menekan angka kesakitan, heat stress akibat bekerja di cuaca panas yang sangat ekstrim. Lebih khusus lagi karena bulan ini bertepatan dengan bulan ramadhan. Negara memberikan kenyamanan kepada seluruh kaum muslim di Qatar agar bisa menikmati indahnya shaum ramadhan.

Satu hal yang menarik lagi adalah adanya kontrol harga barang kebutuhan pokok. Di negeri kita tercinta Indonesia, ketika ramadhan belum lagi tiba, harga-harga kebutuhan pokok langsung melambung tinggi. Dan akan semakin melambung ketika ramadhan tiba waktunya. Bagaimana dengan kebijakan pemerintah Qatar? Ternyata disini luar biasa, belum lagi ramadhan tiba, otoritas pemerintah yang bertanggung jawab menangani kebutuhan pangan atau POM nya Qatar, mengeluarkan circular atau selebaran atau himbauan yang sifatnya wajib yang isinya bahwa pemerintah membuat daftar harga terhadap barang-barang kebutuhan pokok. Kebijakan diambil untuk mengontrol harga-harga dibawah kendali pemerintah. Para pedagang atau supplier tak boleh sembarangan menaikkan harga barang.

Dari sisi kebutuhan pangan sudah nyaman. Sekarang bagaimana dengan kenyamanan dalam beribadah. Menurut saya sendiri bahwa Qatar adalah negara terbuka namun masih menerapkan aturan-aturan yang islami. Pemerintah melalui Awqaf atau boleh disebut Departemen Dakwahnya Qatar, melakukan kontrol penuh terhadap seluruh kegiatan masjid dari kota sampai ke pelosok negeri. Setiap masjid atau musholla mempunyai imam dan muadzin tetap. Imam dan muadzin inipun bisa melakukan kegiatannya setelah melalui proses seleksi khusus di Awqaf. Dari informasi yang saya dapat dari teman muadzin asli Indonesia, bahwa persyaratan menjadi imam, salah satunya harus hafidz atau hafal 30 juz alquran. Sedangkan untuk menjadi muadzin minimal harus hafal 10 juz alquran.

Para imam dan muadzin bisa memimpin kegiatan ibadah di seluruh masjid di Qatar dengan nyaman. Mereka mendapatkan pendapatan tetap dari pihak pemerintah. Jadinya para pemimpin masjid ini bisa total mendarmabaktikan ilmunya untuk kegiatan ibadah di masjid. Disamping itu, para imam dan muadzin ini juga membagi ilmunya di waktu luangnya untuk komunitas dimana mereka tinggal.

Panas, bukanlah sebuah hambatan atau gangguan dalam melaksanakan sholat lima waktu di masjid. Jangan khawatir. Seluruh masjid di Qatar, dilengkapi dengan alat pendingin ruangan. Full AC pokoknya. Satu masjid kecil saja, bisa ada 4 AC window. Walaupun suhu udara diluar sangat panas, namun ketika jamaah melakukan sholat jamaah atau kegiatan ibadah lainnya di masjid, akan merasakan kenyamanan yang luar biasa. Panas di luar. Dingin dan sejuk didalam masjid.

Sejuknya udara didalam masjid, membuat kegiatan menghiasi bulan yang penuh berkah ini berjalan sangat nyaman. Satu contoh, banyak para jamaah setelah melakukan sholat wajib berjamaah, mereka meluangkan waktunya duduk bersama dan melantunkan ayat-ayat suci alquran. Karena bulan ramadhan adalah bulan diturunkannya alquran. Maka kaum muslim berlomba-lomba mengkhatamkan alquran selama bulan suci ramadhan. Sungguh pemandangan yang sangat indah.

Nikmatnya ibadah ramadhan di Qatar sungguh luar biasa. Sejuknya tempat-tempat ibadah ditengah panasnya musim panas tahun ini, bertambah nyaman lagi dengan tidak adanya warung-warung makanan atau restoran di siang hari. Penyedia makanan baru akan buka ketika hari menjelang berbuka. Ya sekitar jam 4 atau 5 sore saja. Itupun khusus untuk menyediakan makanan berbuka. Kaum non muslim tak bisa sembarangan makan diluar rumah. Mereka dituntut menghormati kaum muslim yang sedang menjalankan ibadah ramadhan.

Khusus bulan ramadhan, pihak Awqaf juga mendirikan tenda-tenda untuk menggelar acara berbuka bersama dibeberapa tempat. Biasanya berada di dekat masjid yang mana disitu banyak komunitas karyawan kontraktor atau tempat umum. Sebagai contoh, tenda-tenda ini bisa kita temukan di dekat souq waqif sebuah kawasan pasar tradisional terbesar di Qatar. Saya yang berada di sebuah kampung yang terletak di bagian barat Qatar, Dukhan namanya; masih bisa menikmati buka puasa bersama dengan rekan-rekan warga Indonesia. Tapi bukan saja WNI, ada juga rekan-rekan muslim dari India, Sudan, Oman, Mesir, Tunisia, Maroko, Malaysia dan Filipina.

Itulah sekelumit suasana keindahan dan kenyamanan dalam menunaikan dan menikmati ibadah di bulan ramadhan di Qatar. Suasana yang sangat saya dambakan bisa terjadi di negeri saya sendiri, Indonesia. Semoga puasa kita diterima disisi Allah swt. amien.
Dukhan, 7 Ramadhan 1432H (Sugeng Riyadi)
Bersambung…