Presiden Abdel Fattah al-Sisi menyatakan bahwa sikap pemerintah terhadap kelompok Ikhwanul Muslimin tergantung kepada sikap mereka sendiri dan putusan pengadilan.
Pernyataan ini dilontarkan Sisi dalam wawancaranya dengan surat kabar asal Italia “Corriere della Sera” yang diterbitkan hari Minggu (23/11) kemarin.
Dalam wawancaranya, Sisi mengatakan “Sebelum 14 Agustus 2013 tidak ada penuntutan bagi kelompok Ikhwanul Muslimin, dan mereka bebas bergerak.”
“Akan tetapi setelah itu Ikhwan protes dengan cara melanggar hukum, sehingga aparat berwenang terpaksa membubarkan mereka demi kepentingan umum,” ujar Sisi dalam wawancaranya.
Sementara itu ketika ditanya tentang hukum pelarangan organisasi Ikhwanul Muslimin dan penangkapan Presiden Muhamad Mursi, Sisi mengatakan “saya menolak untuk campur tangan dalam hal keputusan pengadilan, masih panjang proses yang harus ditempuh dalma jalur hukum.” (Akhbarak/Ram)
