Kegusaran JK Terhadap Kritik Rizal Ramli Apakah Karena Kerajaan Bisnisnya Terganggu?

JKEramuslim.com – JK adalah seorang pengusaha besar nasional dengan bendera utamanya Kalla Grup dan lainnya. Salah satu sektor usahanya adalah bergerak di bidang kelistrikan. Dan kritikan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli terkait proyek listrik 35 ribu Megawatt yang dicanangkan pemerintah berakibat teguran keras dari Wakil Presiden Jusuf Kalla kepadanya.

Bukannya surut setelah mendapat teguran, Rizal justru menantang Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk berdebat dengannya di depan publik terkait proyek yang dalam penilaiannya tidak masuk akal dan tidak realistis itu.

Sikap Wakil Presiden Jusuf Kalla yang terkesan reaktif dan konfrontatif saat bersinggungan dengan proyek listrik ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Seolah memaksakan proyek tersebut harus terus berjalan. Tentu saja hal itu menjadikan kecurigaan publik, tentang kenapa JK bersikap sedemikian rupa.

Pada 27 Juni 2014 lalu, seorang netizen dengan akun Tatangsutaya di kompasianamenulis tentang kepentingan Jusuf Kalla dalam proyek-proyek listrik di dalam negeri. Menurutnya, Kalla Group (Grup bisnis milik keluarga Jusuf Kalla) sangat berkepentingan dengan proyek-proyek listrik, baik PLTA, PLTU dan PLTG.

Dan berikut rincian proyek listrik yang digarap Kalla Group sebagaimana ditulis oleh Tatangsutaya jauh hari sebelum terjadi kegaduhan antara Jusuf Kalla dan Rizal Ramli.

Proyek PLTA/PLTU/PLTG Kalla Group:

Di Sulawesi Selatan:

-PLTA Karama, Mamuju Rp 6 T.

-PLTA Ussu, Lutim (Bukaka Group).

-PLTA Pinrang Rp 1,44 T (Bukaka Group).

-PLTA Jeneponto (Bosowa).

Di Sulawesi Tengah:

-PLTA Poso I, II, III Rp 3 T (Kalla Group) Ket: Masyarakat sekitar tidak mendapat pasokan listrik karena dialihkan ke Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Di Sumatera Utara:

-PLTA Pintu Pohan, Sumut (PT Bukaka Barelang Energy-Achmad Kalla)

-PLTA Asahan, Sumut (PT Bukaka Barelang Energy-Achmad Kalla)

-PLTG Sarulla, Tarutung, Sumut (PT Bukaka Barelang Energy-Achmad Kalla)

-PLTG Pulau Sembilang, Batam US$92jt (PT Bukaka Barelang Energy-Achmad Kalla)

-PLTA Merangin, Kerinci, Jambi US$700jt (Kalla Group)

Di Pulau Jawa:

-PLTU Cilacap, Jateng (Intim Group-Halim Kalla).

Lalu, apakah benar keberangan Jusuf Kalla terhadap Rizal Ramli dalam permasalahan proyek listrik 35 ribu MW itu terkait dengan kepentingan bisnisnya, ataukah hanya kebetulan belaka?(rz/fastnewsindonesia)