Kelompok Pro Yahudi di Indonesia Makin Berani

Mereka sengaja memunculkan orang-orang yang kerap tampil provokatif menyuarakan kepentingan Yahudi di media massa. Sementara di balik orang-orang tersebut, ada tokoh-tokoh lain yang bisa jadi sangat berbahaya dan memainkan peranan penting bagi keberlangsungan lobi zionis di Indonesia.

Setelah Indonesia Israel Public Affair Comitte (IIPAC), sebuah lembaga lobi Yahudi di Indonesia yang bergerak dalam bidang politik-sosial-ekonomi, dilaunching secara resmi di sebuah tempat di Jakarta Selatan pada 29 Januari 2010, kini masih di sebuah tempat yang dirahasiakan di wilayah Jakarta Selatan, kelompok pro Yahudi di Indonesia akan mengadakan acara “Peringatan ke-63 Hari Kemerdekaan Israel”.

Peringatan yang akan berlangsung pada Sabtu, 14 Mei 2011 tersebut, rencananya akan diisi dengan serangkaian acara, seperti pengibaran bendera Israel, menyanyikan lagu kebangsaan Israel “Hatikvah” dan ramah tamah.

Unggun Dahana, panitia penyelenggara acara tersebut dalam akun jejaring sosialnya mengatakan, “Saudara2ku Pro Israel, saya sudah mendapatkan tempat untuk merayakan Dirgahayu Hari Kemerdekaan Israel di Jakarta Selatan, 14 Mei 2011. Pemilik tempat mengijinkan Mengibarkan Bendera Israel didalam rumah. HIDUP ISRAEL!” Selain itu, Unggun juga menyatakan, “Kondusif atau tidak kondusif, TO BE Or Not To Be, BENDERA ISRAEL AKAN TETAP BERKIBAR DI JAKARTA”

Unggun Dahana juga menegaskan, bahwa peringatan ini tidak melanggar hukum, karena UUD 45 menjamin kebebasan berpendapat. Sebelumnya, pada 7 Mei lalu, panitia penyelenggara juga sudah mengadakan pertemuan untuk mematangkan acara peringatan ini. Peserta yang berminat hadir dalam perayaan ini harus mendaftar ke alamat email: [email protected].

Menurut panitia, peserta yang ingin bergabung juga akan disediakan kendaraan antar jemput. Panitia memang merahasiakan soal lokasi acara perayaan ini, mengingat Front Pembela Islam (FPI) berjanji akan membubarkan acara.

Di wilayah Jakarta Selatan juga, saat launching IIPAC, dua situs online Tempointeraktif.com dan The Jakarta Post menyebutkan bahwa IIPAC yang diketuai oleh Benjamin Ketang berkantor di sebuah tempat di Jakarta Selatan. Benjamin sendiri mengajak para simpatisan IIPAC untuk menghadiri acara perayaan ini.

Kuat dugaan, kelompok pro Israel yang menyelenggarakan acara ini adalah mereka yang disebut oleh pengamat zionisme, Ridwan Saidi, sebagai Ziokindo (Zionis-Kristen Indonesia). Dugaan ini bukan tanpa alasan, mengingat Unggun Dahana dalam situs jejaring sosial selalu menyatakan kejayaan bagi Kristen dan Yahudi.

Selain itu, saat ini juga berkembang organisasi Messianic Jewish Comitte (MJC), sebuah organisasi yang meyakini soal “messianic Judaism”, yaitu mereka yang berkeyakinan bahwa ada kesamaan antara orang Yahudi dan Kristen tentang Yesus sebagai juru selamat.

Mereka yang aktif dalam kepercayaan ”messianic judaism” meyakini bahwa Yesus adalah juru selamat dan non Yahudi (gentiles) yang mengadopsi identitas dan gaya hidup Yahudi. Para anggota Messianic Jewish Community (MJC) tersebar di bebarapa kota besar, seperti Manado, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Bandung.

Mereka terdiri dari orang-orang dari beragam profesi elit, seperti pengusaha, pengacara, dan lain sebagainya. Selain kepentingan idelogi, mereka juga memiliki kepentingan bisnis. Karena itu, kelompok ini, seperti juga kelompok pro-Israel lainnya di Indonesia, selalu menyuarakan agar Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Kini, di tengah umat Islam yang kurang peduli dengan lobi-lobi Zionis di Indonesia, mereka kian gencar dan berani menyuarakan keberpihakan mereka terhadap Israel. Beberapa waktu lalu, grup Jawa Pos bahkan memberitakan bahwa kelompok Yahudi di Indoneia menginginkan agama Yahudi diakui sebagai agama resmi di Indonesia. Mereka juga mengatakan bahwa lobi-lobi mereka sudah sangat kuat di kurang lebih 33 provinsi di Indonesia.

Mantan Ketua Yayasan Lembaha Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Munarman, dalam satu kesempatan menyatakan bahwa ada orang-orang yang membekingi kelompok-kelompok pro Yahudi-Israel di Indonesia. Mereka sengaja memunculkan orang-orang yang kerap tampil provokatif menyuarakan kepentingan Yahudi di media massa.

Sementara di balik orang-orang tersebut, ada tokoh-tokoh lain yang bisa jadi sangat berbahaya dan memainkan peranan penting bagi keberlangsungan lobi zionis di Indonesia. Mereka inilah yang memiliki kepentingan merusak dan menguasai kepentingan ekonomi-sosial-politik di Indonesia. (aw)