Eramuslim – Akibat stabilitas keamanan yang terus memburuk di kawasan Timur Tengah, ribuan warga Yahudi di Eropa dan nengara-negara lainnya dikabarkan telah membatalkan warga kewarganegaraan Zionis Israel, dan lebih memilih menjadi warga negara dimana mereka kini tinggal.
Fenomena ini dibocorkan langsung oleh seorang pejabat Zionis Israel di Departemen Imigrasi yang tidak ingin diungkapkan identitasnya kepada surat kabar Yediot Ahronot.
“Laporan terbaru Departemen Kependudukan dan Imigrasi bekerjasama dengan kedutaan Israel di luar negeri menyatakan sebanyak 8.308 warga Yahudi di berbagai negara telah membatalkan kewarganegaraan Israel selama 12 tahun terakhir,” ujar pejabat tersebut.
Laporan menunjukan bahwa di tahun 2015 sebanyak 749 warga Yahudi telah membatalkan kewarganegaraan Israel, meningkat 100 orang jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang berjumlah 635 Yahudi.
Menurut pejabat tersebut, masalah stabilitas keamanan serta faktor ekonomi menjadi 2 sebab utama mengapa warga Yahudi banyak membatalkan kewarganegaraan Israel mereka.
Tercatat warga Yahudi yang tinggal di Jerman, Amerika Serikat, Austria, Inggris dan Belanda menjadi jumlah komunitas terbanyak yang ingin membatalkan kewarganegaraan Israel. (Rassd/Ram)
