The Guardian: Takut Diculik Milisi Syiah, Banyak Warga Sunni Ubah Nama mereka

milisi syiah di IrakEramuslim – Surat kabar The Guardian mengungkapkan bahwa banyak pengungsi Sunni yang terpaksa merubah nama mereka karena takut akan teror dan ancaman yang dilakukan oleh milisi Syiah dan tentara pemerintah Iran.

Dalam laporan yang diterbitkan The Guardian pada halaman depan pemberitaan hari Senin (06/04) ini menyatakan, “Apa yang terjadi di Irak saat ini adalah konflik sekterian.”

Seperti dikutip koresponden The Guardian dari warga Sunni bernama Omar Mazin (21 tahun) mengatakan, “Saya terpaksa melarikan diri dari Baquba pada bulan November 2014 lalu akibat konflik bersenjata di Irak.”

Omar Mazin menambahkan, “Dalam perjalanan saya ke ibukota Baghdad, saya harus merubah nama dari milisi Syiah dan pasukan pemerintah agar dapat mempertahankan hidup.”

“Banyak dari kami yang tidak merubah namanya tiba-tiba hilang di ibukota Baghdad, termasuk ayah saya yang telah menjadi korban,” tambah Omar Mazin.

The Guardian mencatat dalam 10 bulan terakhir sekitar seperempat dari penduduk Irak telah mengungsi dari daerah mereka karena perang antara pemerintah dengan milisi Negara Islam.

Hal senada juga diungkapkan pejabat pemerintah setempat yang membenarkan adanya gelombang permintaan untuk mengubah nama, terutama nama Umar menjadi Ammar serta menghapus nama suku atau kabilah mereka. (Bbcarabic/Ram)