Konflik Sebabkan 84% Pusat Kesehatan Di Irak Terancam Tutup

Anak-anak pengungsi IrakEramuslim – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Irak sebagai negara diambang darurat kesehatan, setelah 84% dari pusat kesehatan domestik dan internasional terancam tutup akibat konflik sekterian dinegara tersebut.

Seperti dilansir kantor berita Anatolia dari pernyataan WHO yang dirilis pada hari Rabu (27/05) kemarin menyatakan, “Lebih dari 3 juta pengungsi Irak akan kehilangan akses kesehatan akibat 84% pusat kesehatan di negara tersebut terancam ditutup sebelum akhir Juni mendatang karena kekurangan dana dan kebutuhan obat-obatan.”

WHO menambahkan, “Kami menyerukan negara-negara donor untuk bertindak cepat memberikan dukungan keuangan agar dapat mencegah lebih banyak kematian yang dapat dicegah, dan menghentikan penderitaan jutaan penduduk yang paling rentan berisiko di Irak.”

Organisasi dunia ini memperingatkan bahwa penutupan pusat-pusat kesehatan berarti menghentikan layanan penting seperti perawatan trauma dan gizi tambahan, perawatan kesehatan primer, serta vaksinasi anak-anak dan kesehatan reproduksi di 10 provinsi dari 18 provinsi yang ada di Irak.

PBB mencatat sedikitnya ada sekitar 55.980 pengungsi tambahan baru dari kota Ramadi yang kini menyebar di berbagai kota di Irak, setelah kota tersebut jatuh ketangan pejuang Negara Islam pada 15 Mei lalu. (Rassd/Ram)