WHO: Sedikitnya 2.000 Orang Tewas Sejak Kudeta Syiah Houthi Akhir Januari Lalu

Kantor WHOEramuslim – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sedikitnya 2000 orang tewas dan 8000 lainnya terluka, akibat kudeta militer yang dilancarkan pemberontak Syiah Houthi sejak akhir bulan Januari lalu.

Dalam laporan yang dibacakan oleh Direktur Jenderal WHO, Dr. Margaret Chan, pada hari Rabu (27/05) kemarin menyatakan bahwa sedikitnya 8,6 juta orang kini membutuhkan bantuan medis mendesak, sejak diluncurkannya operasi “badai penghancur” oleh koalisi Arab 2 bulan yang lalu.

Dr. Margaret Chan melanjutkan, “Hingga hari Selasa (26/05) kemarin konflik di Yaman telah menewaskan hampir 2.000 orang dan melukai 8 ribu lainnya, kebanyakan mereka adalah warga sipil.”

Kurangnya petugas medis, kamar operasi, pasokan listrik dan perlindungan terhadap pusat-pusat kesehatan dari serangan bersenjata, menjadi permasalahan tambahan di Yaman, selain susahnya memasok obat-obatan menuju daerah yang dikuasai oleh pasukan pemerintah Yaman.

Direktur Jenderal WHO meminta masyarakat internasional untuk segera menghentikan konflik dan kudeta militer di Yaman, ditengah ancaman bencana kemanusiaan akibat kurangnya bahan obat-obatan dan kebutuhan dasar manusia, seperti air bersih dan bahan makanan. (Rassd/Ram)