Kelainan Bawaan

assalamu’alaikum
Saya tak akan pernah berhenti mensyukuri karunia dan anugerah Allah SWT kepada saya, semoga selalu demikian sampai akhir.
11 hari yang lalu saya dikaruniai seorang anak perempuan yang cantik dan saya yakin ia akan menjadi anak pintar dan dapat saya banggakan nanti, baik di dunia terlebih di akhirat kelak.
dia sama seperti anak yang lain, hanya dia memiliki kelainan bawaan berupa jari tangannya yang lebih, dan kaki kanannya juga lebih, jadi jumlah jari anak saya ada 23. sebagai manusia biasa, saya terkejut dan sempat menangis, namun, saya sadar ini semua adalah rencana Allah untuk saya, melalui kesempatan ini saya hanya mohon doa dan sedikit pencerahan tentang proses mendidik mental anak saya nanti, memang barangkali mungkin jawaban nanti tidak cukup banyak dan mampu memenuhi harapan saya, tapi paling tidak akan menambah referensi saya nanti..
semoga dengan keberkahan nabi Muhammad SAW, saya dan isteri serta anak saya mampu menghadapi semua ini.

Wa’alaikumussalam Wr. Wb.

Alhamdulillah, saya turut berbahagia dengan kelahiran putri Bapak dan Ibu, semoga berkah Allah senantiasa melimpahi keluarga Bapak dan Ibu sekalian. Sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas keterlambatan jawaban dari pertanyaan yang sudah diajukan sebelumnya. Hal ini lantaran adanya sedikit kendala, alhamdulillah sudah mulai terselesaikan.

Kembali kepada pertanyaan yang sepertinya diajukan oleh Bapak. Memang memiliki buah hati yang sehat, cerdas dan normal adalah dambaan setiap orang tua. Tetapi ketika ananda terlahir tidak seperti yang kita bayangkan tentu akan membuat orang tua manapun akan bersedih. Alhamdulillah Bapak dan istri tetap bersyukur atas karunia-Nya, karena yang terpenting adalah bisa mengasuh dan mendidik ananda menjadi hamba Allah SWT yang sholehah.

Sebenarnya apa yang terjadi pada ananda adalah mungkin, maaf tidak sebesar penderitaan anak-anak lainnya yang mengidap down syndrome atau cerebral palsy misalnya. Sehingga kita masih bisa lebih banyak bersyukur dan ikhlas dengan apa yang telah diamanahkan oleh-Nya. Pada dasarnya mengarahkan anak untuk bersikap tegar, berbudi pekerti mulia memang tidak mudah. Tetapi dengan contoh yang ditunjukkan oleh orang tuanya, inysa Allah anak akan menjadi lebih mudah meniru apa yang kita lakukan dari pada apa yang kita katakan.

Mencintai anak merupakan anjuran Dien kita yang mulia. Diantara wujud mencintai anak adalah mencium dan memberinya perhatian. Namun demikian kita sebagai orang tua dianjurkan untuk tidak mencintainya secara berlebihan sehingga apa yang terjadi justru adalah memanjakan anak. Apalagi ketika orang tua merasa anaknya agak berbeda secara fisik dengan anak lain. Terkadang rasa iba membuat orang tua memanjakan anak secara berlebihan. Karena jika itu terjadi justru akan sangat mengganggu perkembangan anak terutama kemandiriannya.

Ajarkalah anak-anak kita apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dengan bijak. Begitu pun pentingnya mengajarkan bersikap optimis dengan bagaimana pun kondisi fisik anak. Ketika ananda bertambah besar cobalah untuk tidak melindunginya secara berlebihan. Latihlah anak dengan berbagai situasi, sehingga mental anak terbentuk lebih tegar.

Proses pemeliharaan, perawatan dan pendidikan anak sebenarnya sama halnya dengan tanaman. Jika cara kita menanam tersebut dilakukan dengan benar dan di atas lahan yang subur pula maka tentunya akan menghasilkan tanaman dan buah yang baik pula.

Oleh karenanya pendidikan yang baik akan menghasilkan generasi penerus yang baik pula. Dan sebaliknya pendidikan yang keliru akan menghasilkan generasi penerus yang tidak dapat diharapkan. Karena itulah, Dien kita yang mulia memulainya dengan memberikan perhatian penuh kepada anak berupa : pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan fisik anak.

Setelah itu barulah anak-anak diarahkan pada pendidikan akhlak yang baik, sambil diajarkan tentang pengenalan kepada Allah SWT dan tauhid. “Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka di daratan dan di lautan, kami beri mereka rezeqi dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang kami ciptakan.”(QS. Al-Isra’ : 70).

Demikianlah, semoga kita semua dapat mendidik anak-anak kita sesuai dengan ajaran Islam yang mulia. Sebagaimana Ibnu Qoyyim pernah berkata : “Kebutuhan anak yang paling mendesak untuk dipenuhi adalah perhatian terhadap akhlaq dan budi pekertinya. Sebab, anak akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan apa yang menjadi kebiasan (yang ditanamkan oleh pendidik) sejak masih kecil dari bentuk penyelewengan, marah, keras (hati), terburu-buru, memperturutkan hawa nafsu, gegabah dan tamak. Sebab setelah dewasa nanti kebiasaan ini akan sulit diperbaiki. Karena mengakar dalam kepribadiannya. Jika anak tidak dilindungi dan dijaga dari semua sifat yang jelek tadi, maka pasti suatu saat akan mempermalukan dirimu. Oleh karena itu engkau sering menemukan orang-orang yang akhlaqnya miring. Semua ini terjadi akibat pendidikan yang diberikan kepadanya.” Semoga Bapak dan keluarga bisa lebih tegar dan sabar menghadapi situasi yang sulit ini. Yakinlah, Allah SWT Maha Mengetahui atas segala sesuatu.

Wallahu a’lam bisshawab,

Namih AlFaisal, S.Pd