Aku Cantik Pakai Jilbab

anak muslimahMenutup aurat memang belum menjadi kewajiban bagi anak-anak tapi alangkah baiknya jika kewajiban tersebut kita perkenalkan sedari kecil. Agar begitu masuk masa baligh (pada anak perempuan berlangsung lebih awal yakni 9-12 tahun) saat mereka sudah terkena hukum syara’ mereka sudah tidak asing lagi bahkan dengan senang hati melaksanakannya.

Rasulullah SAW bersabda:

“Perintahkan anakmu sholat usia 7 tahun, dan bila telah berusia 10 tahun pukullah bila ia mengabaikannya .” (HR Abu Dawud, Tirmidzi dan Daruquthni)

Sama halnya dengan kewajiban sholat, ibadah wajib lainnyapun sebaiknya kita perkenalkan atau bahkan dibiasakan sedari kecil. Seperti kewajiban menutup aurat untuk anak perempuan. Dan inilah salah satu cara orangtua untuk menyelematkan keluarganya dari siksa api nereka sebagaimana Allah berfirman: (At-Tahrim: 6) yang artinya : “Wahai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat kasar dan keras yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang diperintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Agar si kecil mau  berhijab sedari kecil, berikut ini beberapa cara agar ia mau melakukannya dengan senang hati

  1. Keteladanan. Keteladanan dari orangtua memang sangat berpengaruh bagi anak, karena biasanya anak akan mengikuti apa yang dilakukan orangtuanya. Tapi saya pernah melihat justru orangtua yang sudah menutup aurat malah mendandani anaknya bak model, artis dan lainnya. Semoga itu tidak terjadi pada kita. Perlakukanlah anak layaknya anak-anaknya bukan orang dewasa.
  2. Pembiasaan sederhana. Pembiasaan memakai jilbab bisa dilakukan saat anak ingin pergi bermain bersama teman. Pembiasaan awal memang agak sulit tapi ketika kita yakin bisa, insya Allah akan dimudahkan. Cara sederhana adalah ajak si kecil main tapi kita harus ingatkan bahwa kita akan main ke luar jadi harus pakai kerudung begitu seterusnya setiap kali akan pergi main ke luar. Entah itu bermain ke rumah teman, ke mall dll. Ketika sudah berjalan lama, setiap kali akan pergi kita tanya dulu “De, kita mau pergi, kerudungnya mana?”, kalau ia sudah tahu tempatnya ia akan mengambil sendiri. Saat masuk rumah kita beritah bahwa ia boleh melepas kerudungnya dan menyimpannya kembali.
  3. Tidak memaksa. Ketika si kecil sudah senang memakai kerudung saat bermain kemudian ia membukanya karena merasa gerah, sebaiknya kita tidak memaksa agar ia tidak melepasnya, biarka ia membuka kerudungnya, setelah ia merasa sudah nyaman, baru kita mulai mengingatkannya. Ingatkan dengan cara yang sederhana, “De, kita pakai lagi yuk kerudungnya, biar disayang Allah.” Meskipun belum mengerti insya Allah ia akan mau memakai dengan suka rela.
  4. Pemilihan model baju dan kerudung. Pilihlah model kerudung yang sederhana, menyerap keringat, nyaman dipakai. Tidak mengapa jika ia memakai baju pendek tapi memakai kerudung. Usahakan agar ia memakai celana panjang saat bermain di luar. Sekarang ini banyak model gamis untuk anak-anak yang lucu, jika ia sudah bisa memakainya kita bisa menghadiahkan untuknya.
  5. Memberikan pujian. Tak segan kita memberikan pujian karena ia sudah memakai kerudung, kerjasama dengan orang sekitar agar mereka ikut memuji. Pujian di awal sangat dibutuhkan tapi setelah berjalan lama, ia akan nyaman tanpa pujian.
  6. Berikan tempat khusus untuk kerudungnya. Sebaiknya ibu memberikan tempat khusus untuk kerudungnya, agar saat ia mulai mengerti perintah kita bisa memintanya untuk mengambil dan menyimpannya kembali setelah digunakan, selain menjadi anak yang sholihah ia menjadi anak yang bertanggung jawab, insya Allah.

 

Selamat mencoba,,

perempuan berhijab itu cantik, dan perempuan yang mengumbar aurat itu hot karena syurga itu cantik dan neraka itu hot.

 

Uswati Hasanah, Guru TK Qurrata’Aini Baitussalaam Bogor.