Bertaubat Karena Dosa Zina

Assalamualaikum wr. wb.

Ibu ustadzah yang saya hormati,

Saat ini saya adalah seorang kepala keluarga dengan satu orang anak perempuan cantik berumur 13 bulan. Dulu ketika saya masih bujangan, terus terang saya pernah menjalani kehidupan yang cukup bebas. Saya pernah berpacaran sebanyak 3 kali di mana masing-masing saya pernah berzina. Astagfirullah.

Alhamdulillah saat ini saya sudah menikah dengan seorang isteri yang insya Allah solehah. Menjadi ganjalan adalah saya selalu membayangkan dosa-dosa saya ketika itu bu’, dan terus terang hal ini membuat saya sangat takut. Saya selalu berusaha untuk berbuat baik dan bertaubat untuk dosa-dosa itu bu’, tapi kok rasanya masih kurang, saya masih selalu dikejar-dikejar perasaan dosa yang sangat besar.

Apalagi ketika menatap anak saya ketika tidur, saya tidak mau dia dizinahi orang lain bu’, kadang-kadang saya sampai menangis membayangkan hal ini. Kemudian terbayang pula siksa di neraka jahanam kelak yang harus saya jalani. Naudzubilahi minzalik. Saya ingin menanyakan kira-kira apalagi yang bisa saya lakukan untuk menghapus dosa-dosa itu bu’, kalo memang harus menjalani hukuman rajam, demi Allah saya rela. Mohon pencerahannya bu’.

Wassalam

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh

Abu Shiva yang dirahmati Allah, tentu tidak nyaman berada dalam posisi Anda. Kesalahan masa lalu akan menumbuhkan penyesalan, sebagian orang bahkan akan terobsesi terhadap memori masa lalunya. Memori ini dapat tenggelam dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan muncul bahkan mengganggunya. Penyikapan yang berlebihan terhadap long term-memory (memori jangka panjang) ini akan membuat kegelisahan batin. Penyesalan harus diikuti dengan penerimaan kelemahannya dan motivasi untuk mengubah hidup lebih baik.

Abu Shiva, bersyukurlah karena Allah membuka pintu taubat untuk bapak sebelum ajal menjemput. Ini jauh lebih berarti karena bapak mempunyai kesempatan membuktikan kebenaran taubat bapak. Bila memang masa lalu itu terlanjur suram, tutuplah dan tak usah ditengok lagi. Berjalanlah lurus ke depan dengan memenuhi hari-hari Anda dengan amal sholih dan ketaatan kepada Allah.

Diriwayatkan bahwa dahulu ada seorang lelaki dari Bani Israel yang taat kepada Allah selama 40 tahun, kemudian durhaka kepada Allah selama 40 tahun pula. Setelah melihat dirinya di cermin, ia melihat ada uban di jenggotnya, lalu berkatalah ia, ”Ya Tuhanku, aku telah taat kepadaMu selama 40 tahun, kemudian durhaka kepadaMu selama 40 tahun pula, maka apakah Engkau masih mau menerimaku?”

Maka dikatakanlah kepadanya: ”Engkau telah taat kepada Tuhanmu, maka dia menerimamu, dan engkau telah durhaka, maka Dia memberi tangguh kepadamu dan jka engkau mau kembali kepadaNya, Dia tetap akan menerimamu.”

Dalam hadits qudsi disebutkan: ”Hai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian selalu berbuat dosa pada malam dan siang hari, sedang Aku mengampuni dosa-dosa semuanya. Oleh karena itu, mohonlah ampun kepadaKu, niscaya aku akan mengampuni kalian.” (HR.Muslim)

”Hai anak Adam, selama kalian berdoa dan berharap kepadaKu, niscaya aku akan memberi ampunan kepada kalian atas semua dosa yang kalian lakukan tanpa Kupedulikan. Hai anak Adam, seAndainya dosa-dosamu mencapai langit, kemudian kalian memohon ampun kepadaMu, niscaya Aku akan mengampuni semua dosa yang telah kalian lakukan tanpa Kupedulikan. Hai anak Adam, seAndainya kalian datang kepadaKu dengan membawa dosa-dosa sepenuh bumi, kemudian kalian datang tanpa mempersekutukanku Aku dengan sesuatu pun, niscaya Aku akan datang dengan membawa ampunan sepenuh bumi.” (HR Tirmidzi)

Ingatlah pula kisah yang mahsyur, tentang laki-laki yang membunuh 99 nyawa, lalu ia bertanya kepada pemuka agama tentang taubat, ternyata jawabannya tak memuaskan, dan ia membunuhnya, maka ia menggenapkan pembunuhan itu sampai 100 orang. Sampai ia bertemu dengan seseorang yang menyarankannya untuk bertaubat dan pindah dari desanya ke desa orang yang shalih, dan ia meninggal di tengah perjalanan. Malaikat pun berdiskusi untuk menentukan akan dibawa ke surga atau ke nerakakah dia?

Ketika diukur jarak perjalanannya, ternyata ia lebih dekat ke desa tempat dia hendak membuktikan taubatnya. Maka ia pun dibawa ke surga. Padahal sudah sekian banyak dosa dilakukannya, tetapi rahmat Allah jauh lebih luas dan tak terbatas.

Abu Shiva, bayangan masa lalu yang menghantui Anda itu sudah selayaknya Anda tinggalkan, dekatkanlah diri Anda kepada Allah. Tidak usah Anda buka aib Anda bila itu akan menggoncangkan isteri Anda kecuali Anda yakin itu satu-satunya jalan bagi Anda untuk mengobati diri Anda dan Anda yakin dengan kekuatan mental isteri Anda. Adapun tentang putri Anda, yakinlah tidak ada hukum karma dalam Islam.

Apa yang menimpa Anda belum tentu akan menimpa anak Anda. Yakinlah dengan pertolongan Allah. Didiklah dia dengan arahan dien dan keutamaan akhlak, mencintai Allah dan RasulNya di atas segala-galanya, terbiasa dengan pembelaan terhadap Islam, insyaallah, Allah dan malaikat akan menjaganya.
Beberapa amal di bawah ini bisa Anda lakukan untuk menghapus dosa dan memperkuat diri Anda:

1. Istighfar

2. Taubat

3. Mengerjakan amal kebaikan yang menghapus dosa, sebagaimana firman Allah: ”sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan dosa perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang yang ingat.” (QS Huud:114)

4. memohon rahmat dari Allah swt.

Abu Shiva, berdo’alah kepada-Nya; semoga amal-amal kita dalam menjalani hidup ke depan dimudahkan Allah. Amin..

Wallahu a’lam bish-shawab

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh

Bu Urba