Bimbang Menentukan Pilihan

Awb, ibu yg smoga sll dalam lindungan Nya. Amin.

Sy sedang bimbang menentukan pilihan ada 2 org laki2 yg bersedia menikahi sy.

Yg pertama, dia seorang guru bhs arab, lulusan pesantren tapi beda harokah dg saya.

Yg kedua, dr segi agama dia kurang tapi dia cukup gigih usahanya dan sudah lumayan lama kenal dan dekat dengan keluarga. Perlu ibu ketahui dunianya cukup berbeda dg sy yg pendiam, dia anak gaul, dan suka main band/musik.

Tapi, keluarga saya, ibu, bapak, dan kakak2 sy lebih condong ke yg pertama, melihat dr ilmu agama yg dia miliki.

Tapi, sebaliknya sy mrs ragu krn beda harokah dengannya, khawatir akan ada konflik yg muncul didepan nanti. Sy menganggap lebih mudah mengisi gelas yg kosong drpd mengganti isi gelas yg sdh penuh.

Mohon nasehat Ibu, dan bilakah shalat istikharah itu bu?

Jazakillah khairan katsir untuk jawabannya.

Wassalam wr wb.

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wa barakatuhu,
Sdri. Annisa yang dirahmati Allah swt.,
Wanita dalam Islam begitu ditinggikan derajatnya, tidak seperti ketika di zaman jahiliyah. Termasuk dalam perjodohan maka dia diberi hak untuk memilih. Oleh karena itu ketika hak ini sudah diberikan oleh islam maka para wanita islam haruslah memanfaatkan ini sebaik-baiknya, dalam artian dapat mempertanggungjawabkan pilihannya ini kepada diri, keluarga dan kebaikan ummat.
Sdri. Annisa yang dirahmati Allah swt.,
Banyak permasalahan yang masuk, adalah beberapa keluhan remaja putri tentang kriteria calon suami, namun juga di antara mereka ada yang menunggu-nunggu datangnya jodoh yang tak kunjung datang. Annisa saat ini justru dilamar oleh dua pria sekaligus…..hal ini dapat dipandang sebagai karunia Allah swt yang patut disyukuri, di satu sisi, namun juga perlu diantisipasi karena menimbulkan kebingungan. Jika seseorang dihadapkan pada dua pilihan atau lebih dan diharuskan memilih maka akan terjadi yang dalam teori disebut konflik. Konflik terjadi karena harus diputuskan suatu pilihan yang tepat. Bagaimana membuat pilihan yang tepat? Kiat-kiat berikut dapat menjadi pertimbangan:
a. Tentukan skala prioritas
Apa yang menjadi prioritas dalam hidup Annisa ke depan? Hal ini terkait apa yang penting dan tidak penting dalam hidup, atau visi kita dalam hidup. Hal-hal yang menyangkut aqidah atau keimanan calon, akan banyak berpengaruh terhadap visi hidup pasangannya. Sdri Nissa menyebut-nyebut bahwa calon yang satu (sebut saja A) berbeda harokah dengan Anda, latar belakang guru bahasa Arab, lulusan pesantren. Coba tentukan positif dan negatif si A, inventarisir apakah kekurangannya yang Anda sebut dengan beda harokah dan kelebihan-kelebihannya yang lain, masih ”aman” untuk visi yang sudah Anda canangkan dalam hidup? Hal yang sama dapat Anda lakukan untuk calon kedua (sebut saja B), apa kelebihan dan kekurangannya? Apakah kebiasaannya yang suka band/ main musik ”aman” untuk visi yang sudah Anda canangkan dalam hidup? Benarkah B adalah gelas kosong seperti yang Anda misalkan, dan sebaliknya si A adalah gelas penuh yang sudah tak mungkin menerima masukan lagi? Sebaiknya jawaban ini tidak hanya subyektif berdasarkan praduga Anda saja, namun carilah dukungan empirisnya, seperti cobalah satukan visi Anda dengan berdialog langsung dengan keduanya. Apakah dalam menghadapi satu kasus si A dan si B jauh dari visi Anda? Atau ada pihak yang mempunyai visi yang lebih dekat dan fleksibelitas sehingga Anda tetap dapat mempertahankan visi tersebut? Buatlah perjanjian atau semacam kontrak, apakah mereka dapat memenuhinya? Dalam menyelesaikan konflik, tak ada salahnya jika kemudian tidak memilih salah satu, bukan? Kadang yang ditakutkan oleh wanita adalah usia yang terus bertambah, namun jodoh begitu sulit. Oleh karena itu tingkatkan keimanan pada Allah swt. tentang takdir, termasuk dalam hal jodoh.
b. Libatkan orang lain/ bermusyawarahlah dalam menentukan pilihan, libatkan Allah swt. selalu dalam membuat keputusan.
Annisa sudah melakukan komunikasi dengan orang tua tentunya, ternyata orangtua maupun keluarga lebih cenderung pada si A dengan pertimbangan agama yang lebih baik menurut mereka. Bisa jadi pertimbangan agama yang baik yang mereka pahami berbeda dengan yang dilihat oleh Annisa. Jadi bermusyawarahlah lebih lanjut tentang pandangan-pandangan Anda
Istikharah dilakukan dengan sholat khusus minta petunjuk agar dipilihkan/ ditetapkan hati oleh Allah swt. pada calon yang terbaik menurut pandangan Allah swt, bukan menurut pandangan kita sebagai manusia. Selain itu juga agar dimudahkan jalan menuju ke sana dan dijauhkan dari calon yang tidak baik bagi kita. Hasil istikharah kadang tidak selalu dalam bentuk mimpi diperlihatkan petunjuk itu, namun berupa kemantapan hati kita dalam melangkah. Semoga Annisa mendapatkan itu. Sekian, teriring salam dan do’a.

Wallahu a’lam bisshawab,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuhu