Memilih Ridlo Orangtua atau Allah SWT.

Kasus 1:

Saya pejaka 33 tahun, PNS. Salahkahsaya bila saya menikahi seorang janda teraniaya dengan 1 anak? Janda ini oleh suaminya dulu:
• Tidak di nafkahi • Suaminya selingkuh • Suaminya sering memukul, menempeleng dan meludahi Niat saya akan menikahinya namun Orang tua saya melarangnya, malah akan menjodohkan saya dengan wanitaningrat kaya raya.
Ibu Siti Urbayatun, pertanyaan saya adalah:
1. Salahkah saya menikahi jAnda ini?
2. Lebih baik mencari Ridho Orangtua atau Ridho Alloh SWT?
Sanjaya

Kasus-Kasus:

Assalamualaikum ibu..

Saya mau tanya & minta pendapat ibu bagaimana jika kedua orang tua saya tidak setuju dengan wanita pilihan saya sendiri, saya tidak berani melawan orang tua saya.

Saya harus bagaimana bu, cara menjelaskan kepada kedua orang tua saya? Orang tua saya tidak setuju dikarenakan wanita pilihan saya punya penyakit asma sama seperti saya, tapi bukankah nanti yang akan menjalani nya kita dan bukan orang tua saya. terima kasih

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh

Sdr Sanjaya & Er yang dimuliakan Allah, Pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Ia begitu dihargai di dalam Islam sehingga ikatan pernikahan dimaknai sebagai “mitsaqon ghaliza”, perjanjian yang kuat, seperti perjanjian yang diambil Allah dari para Nabi untuk menegakkan risalah. Karena keluarga yang kokoh adalah salah satu sendi untuk tegaknya aturan Allah yang dimulai dari keluarga yang sholih. Maka dari awal, niatan untuk menikah haruslah benar-benar bersih, semata-mata untuk mencari ridho Allah.

Niatan yang bersih itu menjadi basis motivasi. Apa motivasi Anda menikah? Seberapa kuat motivasi Anda untuk menikah? Kebersihan motivasi ini menentukan juga dengan siapakah Anda akan menikah dan sebab/alasan apa Anda menikahinya. Nah..bersihkan niat dulu..renungkan dengan matang keputusan apa yang akan Anda ambil. Setelah Anda mantap maka Anda harus siap dengan risikonya.

Sdr Sanjaya & Er yang dirahmati Allah, sebenarnya tidak ada masalah menikahi gadis atau janda atau yang punya latar belakang penyakit asma, seperti kasus SdrEr. Khusus untuk Sdr. Sanjaya…Bukankah Rasulullah saw hanya menikahi bunda Aisyah ra. sebagai satu-satunya gadis, sedang isteri yang lain, termasuk bunda Khadijah ra, isteri pertama beliau adalah janda? Jadi, masalahnya bukan karena gadis atau janda, tetapi jauh lebih penting dari itu adalah apakah calon Anda memenuhi kriteria sebagai isteri shalihah dengan menunjukkan kebaikan agamanya? Bila Anda mantap bahwa ia adalah calon isteri shalihah, maka Anda layak berjuang untuk mendapatkannya.

Sdra sanjaya da Sdr Er, yang perlu Anda lakukan tampaknya memang membenahi motivasi. Jangan sampai Anda menikah karena alasan kasihan sebab calon Anda itu dahulunya adalah orang yang terdzalimi oleh mantan suaminya atau karena penyakit yang diderita. Alasan kasihan ini tak cukup kuat sebagai motivasi awal bila Anda tak melengkapinya dengan motivasi yang lain. Begitupun dengan pilihan orang tua Anda, Anda juga tak boleh serta merta menolaknya ”hanya” karena dia gadis, ningrat dan kaya raya. Anda tetap harus melihat dari agama dan akhlaknya, siapa yang lebih baik dari keduanya. Perbanyaklah sholat istikhoroh, semoga Allah menuntun Anda untuk mendapatkan yang terbaik.

Begitupun dengan orang tua. Ridho Allah memang terletak pada ridho orang tua, bila keridhoan itu tak melanggar aturan syariat. Maka, mendengarkan alasannya, tidak mendebatnya dengan cara yang menyakitkan hati, memperbanyak berkomunikasi secara sehat dengannya serta berkorban sebab berbakti kepadanya, adalah beberapa cara untuk melunakkan hatinya.

Oleh sebab itu sdr Sanjaya dan Sdr. Er, bila alasan Anda kuat bahwa agamanya memang layak untuk menjadi pendamping Anda, Anda bisa menggunakan strategi ini untuk mendekatkan calon Anda kepada kedua orang tua. Bukankah ada kata pepatah, ” Tak kenal maka tak sayang?” Semoga setelah orang tua Anda tahu akhlak dan agama calon menantunya, dan tahu bahwa kedatangannya akan membawa pengaruh yang baik bagi Anda, hati mereka akan melunak dan menerimanya dengan ikhlas.Maka berdoalah kepada Allah setelah upaya maksimal Anda lakukan agar calon Anda mendapatkan perkenan dan restunya. Semoga Allah memudahkan niat baik Anda…!

Wallahu a’lam bissshawab.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh

Ibu Urba