Meminta Pendapat Orang Tua

Assalamu’alaikum wr. wb.

Ibu Urbayatun yang terhormat,

Saya seorang Pria berumur 29 tahun, Saya berencana untuk menikahi seorang wanita yang pernah melakukan "hubungan" dengan mantan pacarnya dahulu. Dia mengaku kepada saya insyaALLAH telah bertaubat. Apakah saya perlu menceritakan masa lalunya itu kepada orang tua saya? terutama kepada Ibu saya.  Dikarenakan Ibu saya mempunyai penyakit jantung, saya takut masa lalunya akan datang kembali mendatangi keluarga saya dan menyebabkan penyakit jantung Ibu saya kambuh karena saya anak satu-satunya dan orang tua menginginkan yang terbaik untuk saya.

Apa yang harus saya lakukan Ibu? Apakah saya perlu menceritakan masa lalunya itu kepada orang tua saya? Bukankah dengan menceritakan masa lalunya berati saya telah mebuka aib orang lain? dan apa yang harus saya lakukan apabila orang tua saya tidak mengizinkan? dikarenakan wanita itu sangat berharap sekali kepada saya, dan akan "berbuat bodoh" apabila saya tinggalkan?

Mohon bimbingannya Bu, atas nasehatnya saya ucapkan terima kasih

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu
Sdr RP yang disayang Allah,
Anda adalah pemuda yang tulus, mau menikahi wanita yang sudah bukan gadis lagi. Namun orangtua belum tentu menerima keadaan wanita tersebut, jadi wajar Anda menjadi bimbang. Di sisi lain, Anda pantas bersyukur pada-Nya karena di masa muda ini, Anda mendapat nikmat dan karunia dari Allah yang tak berhingga. Nikmat itu mestinya Anda pergunakan untuk berjuang di jalan Allah dan memaksimalkan masa muda untuk memperbanyak kebaikan.
Sdr RP yang diramati Allah, saya yakin, Anda tentu memiliki alasan yang kuat kenapa Anda memilih gadis itu meskipun Anda tahu, masa lalunya pernah berhubungan sebelum ia menikah. Apalagi bila dia sudah bertaubat, dan semoga kebaikan tetap tercurah untuknya.
Sdr RP, sebelum melangkah jauh, pastikan kembali orientasi Anda. Istikhorohlah kepada Allah dan memintalah yang terbaik. Bila Anda yakin Anda memilihnya karena kebaikan yang dia miliki, komitmen keberagamaannya dan keinginannya untuk menjadi lebih baik, Anda harus berjuang untuk menjaganya agar tetap dalam kebaikan. Semoga Allah swt memberi keberkahan atas keikhlasan Anda menerima dia apa adanya.
Adapun soal aibnya, syariat menuntun bahwa adalah suatu kebaikan jika menutup aib saudaranya yang muslim. Tak usah Anda ceritakan kepada siapa pun. Apalagi bila Anda menceritakan kepada ibu, bukankah ibu Anda memiliki penyakit jantung? Cukuplah hal itu (masa lalunya) menjadi ujian keikhlasan bagi Anda.
Buatlah keputusan dengan hati tenang, tanpa tekanan dan keterpaksaan dari siapapun, termasuk dari ‘ancaman’ gadis tersebut, bahwa dia akan melakukan tindakan bodoh bila Anda meninggalkan dia. Seorang wanita yang sholihah, tak akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keinginannya, bukan? Jangan sampai ancaman itu membuat Anda tak berfikir panjang. Ingat penyesalan selalu dating kemudian, maka jangan sampai karena keputusan yang diambil tanpa pertimbangan yang obyektif maka akan merugikan Anda pada akhirnya. Luruskan niat, mintalah petunjuk-Nya, semoga Anda diberi kemantapan dalam melangkah.
Wallahu a’lam bisshawab,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuhu

Bu Urba