Tidak Bergairah Karena Isteri Sering Marah-Marah

Assalamu’alaikum wr, wb.

Saya menikah sejak tahun 2004 akhir sampai saat ini saya dikaruniai seorang anak perempuan. Sejak beberapa bulan ini saya tidak bergairah lagi dengan isteri saya. Bukan dari segi fisik yang paling utamanya, tapi saya juga tidak tahu dari segi mana.

Isteri dari sejak pacaran samapi sekarang sering marah-marah saya dan kadang memaki-maki saya malah kadang memukul kalau lagi marah sampai-sampai saya merasa tak berguna dan tidak merasa seperti kepala keluarga(rendah).

Pernah waktu dia marah-marah besar dia bilang sama saya kalau dia tidak mengakui kalau kodrat laki-laki lebih tinggi dari wanita karena trauma akan perlakuan ayahnya dahulu terhadap ibunya yang kini ayahnya itu murtad.

Yang saya tanyakan apakah pengaruh psikologis saya karena merasa rendah jadi ada kaitannya dengan gairah saya terhadap isteri atau hanya karena stress? Terima kasih sebelumnya.

Wassalamu’alaikum wr, wb.

Assalamu’alaikum wr, wb.

Bapak RT yang terhormat.

Seorang isteri yang sering bersikap buruk dengan memaki, memukul apalagi sampai merendahkan suami adalah perbuatan haram. Perbuatan tidak terpuji itu tentu dapat melukai harga diri suami yang pada kodratnya adalah seorang pemimpin dan qowwam bagi isteri dan anak-anak. Seorang suami yang terluka harga dirinya akan mengakibatkan hubungan dengan isteri, terutama dalam hal berhubungan intim akan terganggu.

Persoalan ini tampaknya dialami oleh bapak RT yang kehilangan gairah dalam berhubungan intim dengan sang isteri. Sikap buruk isteri sering memaki, memukul hingga bapak RT merasa tidak berguna dan direndahkan oleh isteri.

Sikap buruk isteri tersebut menurut bapak RT disebabkan oleh perasaan traumatis isteri terhadap sikap ayah kandungnya terhadap ibunya. Sehingga isteri bapak RT tidak mengakui bahwa kodrat suami tidak lebih tinggi dari isteri, akibatnya isteri sering bersikap merendahkan bapak RT sebagai suami.

Bapak RT yang dirahmati Allah, kodrat laki-laki tentu berbeda dengan perempuan, masing-masing memiliki kodrat yang mulia dan saling melengkapi, namun bukan berarti kodrat suami lebih tinggi dari isteri. Hanya saja hak suami memang sangat besar terhadap isterinya seiring dengan besarnya tanggung jawab yang diemban suami terhadap isterinya.

Karena permasalahan yang tengah bapak alami tersebut disebabkan oleh sikap buruk isteri, tentu solusi dari permasalahan ini, yang paling penting adalah perubahan sikap isteri bapak RT sendiri.

Untuk merubah sikap isteri, bapak RT sebagai seorang suami tentu sebaiknya harus bersikap lebih tegas dalam meneguhkan kembali fungsi qowwam (pemimpin dan pengayom). Supaya isteri tidak dapat bertindak semena-mena terhadap suami. Namun ketegasan di sini janganlah disalah artikan sebagai bertindak keras apalagi kasar.

Dengan menunjukan tanggung jawab dan memenuhi hak-hak isteri, disertai dengan kemampuan membimbing dan mendidik isteri, Insya Allah prasangkanya yang salah terhadap bapak akan sedikit-demi sedikit berubah. Karena sudah menjadi tugas bapak sebagai suami untuk membimbing dan mendidik isteri yang menjadi amanah dan tanggung jawab bapak.

Lakukan lah dengan rasa cinta dan keinginan mulia untuk membangun keluarga yang tenang dan penuh kasih sayang dengan isteri tercinta. Semoga apa yang saya sampaikan sedikit banyak membantu meringankan permasalahan yang bapak alami.

Wallahua’lam bishawab.

Wassalamualaikum wb, wb.