Misteri pasukan NATO di Afghan berjumlah 70 ribu?

Beberapa waktu lalu NATO mengumumkan akan menambah pasukannya di Afganistan sehingga TOTAL akan berjumlah 70.000 pasukan. Kira-kira apa ada hubungannya dengan kemunculan Al Mahdi yang disalah satu hadist mengatakan Dajjal akan diikuti oleh 70.000  pasukan? Juga dalam hadist ttg kemunculan Al Mahdi mengatakan akan ada bendera Hitam… apa itu bendera TALIBAN…. mohon dianalisa fenomena ini Pak Ridzki…???

Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh,

Abu Rifqi yang dirahmati Allah SWT, perkembangan demi perkembangan yang terjadi di dunia kita sekarang ini memang sangat menarik sekaligus mendebarkan, karena seringkali bersesuaian dengan hadits-hadits Rasulullah SAW tentang hari akhir. Islam adalah agama akhir zaman, sebab itu umat Islam juga disebut sebagai umat akhir zaman. Sekarang ini, kita semua sudah memasuki akhir zaman. Hanya saja, kita semua tidak ada yang tahu kapan pastinya itu. Hanya Allah SWT yang Maha Tahu Segala Sesuatunya.

Informasi jika NATO akan menambah jumlah pasukannya di Afghanistan sehingga totalnya mencapai angka 70.000 personil, angka ini memang menarik karena di dalam berbagai riwayat tentang hari akhir sekurangnya ada dua kejadian yang melibatkan pasukan sejumlah 70.000 personil.

Pertama, angka tersebut merujuk pada jumlah personil pasukan Bani Ishaq (Ibnu Katsir dalam An-Nihayah fil Fitan Wal Malahim menyatakan mereka adalah keturunan dari Al-Ish bin Ishaq a.s. bin Ibrahim a.s.) yang membebaskan Konstantinopel, ibukota Turki Sekuler. Pembebasan ini tidak melalui peperangan dengan senjata api dan mesiu, tapi hanya dengan takbir dan tahlil.

Rasulullah SAW bersabda, “Apakah kalian pernah mendengar tentang suatu kota yang terletak sebagiannya di darat dan sebagiannya di laut? Mereka (para sahabat) menjawab, “Pernah wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: Tidak terjadi hari kiamat, sehingga ia diserang oleh 70.000 orang dari Bani Ishaq. Ketika mereka elah sampai di sana, maka mereka pun memasukinya. Mereka tidaklah berperang dengan senjata dan tidak melepaskan satu panah pun. Mereka hanya berkata Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar, maka jatuhlah salah satu bagian dari kota itu. Berkata Tsaur (perawi hadits): Saya tidak tahu kecuali hal ini; hanya dikatakan oleh pasukan yang berada di laut. Kemudian mereka berkata yang kedua kalinya Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar, maka jatuh pula sebagian yang lain (darat). Kemudian mereka berkata lagi Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar, maka terbukalah semua bagian kota itu. Lalu mereka pun memasukinya. Ketika mereka sedang membagi-bagikan harta rampasan perang, tiba-tiba datanglah seseorang (setan) seraya berteriak: Sesungguhnya dajjal telah keluar. Kemudian mereka meninggalkan segala sesuatu dan kembali.” (HR. Ahmad).

Kedua, angka 70.000 juga disebutkan sebagai jumlah pasukan Yahudi yang mendampingi Dajjal. Berbagai riwayat menyatakan, ketika Dajjal keluar akan banyak manusia yang lemah iman, yang terbiasa berkompromi dengan kezaliman dan kejahatan dunia, yang telah terlena kenikmatan kehidupan dunia, serta yang tidak pernah mempelajari tentang ciri-cirinya, akan tertipu dan menjadi pengikutnya. Mereka akan menyangka Dajjal sebagai Ratu Adil yang diberi berbagai kelebihan dan daya magis. Walau banyak pengikut, namun Dajjal memiliki pasukan pengawal ini yang terdiri dari orang-orang Yahudi Asbahan, yang berasal dari kampung Yahudi di wilayah antara Persia dengan Rusia.

Rasulullah SAW bersabda, “Dajjal akan diikuti oleh orang-orang Yahudi Asbahan sebanyak 70.000 orang yang mengenakan jubah tiada berjahit.” (Shahih Muslim, Kitabul Fitan wa Asyratis Sa’ah, Bab Fi Baqiyyah Min Ahaadiitsid Dajjal 18: 85-86).

Lalu apakah pasukan NATO itu pasukannya Dajjal sebagaimana dimaksudkan dalam hadits hari akhir? Apakah bendera hitam itu dinisbahkan kepada Thaliban atau Al-Qaeda? Wallahu’alam. Tidak seorang pun yang bisa memastikan. 

Saat ini, sedikit banyak telah muncul berbagai peristiwa yang telah diprediksikan Rasulullah SAW beberapa abad silam sebagai tanda-tanda datangnya hari akhir. Hari akhir adalah hari yang pasti datangnya, sebagaimana kematian yang pasti mendatangi setiap jiwa yang hidup. Inilah hari-hari di mana kita hidup di dalamnya. Tidak ada yang bisa manusia usahakan untuk menghadapi hari yang pasti ini selain sadar untuk kembali kepada fitrahnya dan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi hari akhir. Wallahu’alam bishawab.

Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh