SBY dan logo bintang david

Assalaamu ‘alaikum wr. wb

kemarin di rakornas demokrat sby mengenakan batik yg bermotif bintang david, jelasnya bisa dilihat di link berikut:

http://pemilu.detiknews.com/readfoto/2009/07/22/222615/1169827/708/1/

apakah ini ketidak sengajaan atau apakah memang benar ada hubungan sby dengan yahudi? beberapa waktu yg lalu di tv, saya juga melihat ukiran yg mirip bintang david, di rumah bapaknya sby yg sudah dijadkan museum.

saya coba cari fotonyaketemu disini:

http://keluargadhany.blogspot.com/2007/07/ke-rumah-sby.html

dan ini:

http://4.bp.blogspot.com/_Gct91RJTag4/Rp6TOT6Sf9I/AAAAAAAAARE/rUq3Cv3Qe5w/s1600-h/pacitan3.jpg

mohon pencerahannya,

wassalaamu ‘alaikum wr. wb.

Wasalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Frf yang selalu dirahmati Allah SWT, proses berpakaian seorang kepala negara tentu sangat berbeda dengan kita, rakyat kebanyakan. Jika kita sering asal pakai, yang penting pakaian itu masih layak dipakai, maka seorang kepala negara harus melalui serangkaian prosedural yang sudah baku. Ada anggaran negara khusus untuk itu (masih ingatkan peristiwa mengagetkan beberapa tahun lalu ketika Pemda DKI menganggarkan dana miliaran rupiah hanya untuk pos busana Gubernur Sutiyoso per tahun? Nah, untuk busana kepresidenan tentu lebih besar lagi dananya. Semua itu pakai uang rakyat!), ada konsultan busana (terlebih bagi seorang SBY yang memang dikenal sangat “Jaim”) sehingga semua busana yang dipakainya tidaklah sembarangan dan memiliki pesan tertentu yan ingin disampaikannya, ada penyuplai dan penjahit khusus kepresidenan, dan sebagainya.  

Nah, ketika seorang SBY mengenakan batik dengan simbol Bintang David—kita sudah tahu apa makna di balik simbol tersebut—maka tentulah itu bukan sembarangan pula. Ada pesan-pesan khusus di balik itu, entah kepada siapa hendak disampaikan. Corak batik sangat banyak, tentu bukan suatu ketidaksengajaan jika dia memilih yang ada cetakan simbol Bintang David tersebut, walau bentuknya sudah agak disamarkan.

SBY bisa saja berkelit jika batik itu dipakai dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, bukan sebagai Kepala Negara. Namun ini pun menimbulkan tanda tanya yang besar, karena jika benar apa yang dikatakannya, maka pakaian itu jelas pilihan hatinya sendiri. SBY adalah lulusan terbaik AKABRI di angkatannya, tentu bukan orang yang bodoh atau awam untuk itu. Saya menduga hal tersebut dilakukannya dengan pengetahuan yang cukup. SBY memang dekat dengan Amerika, karena dia sendiri pernah mengatakan secara terus terang jika Amerika Serikat adalah, “My Second Country”. Kedekatannya ini juga diwujudkan dalam tata ruang dan tata panggung kampanye pilpres-nya kemarin yang menjiplak habis model kampanye tim sukses Presiden AS Barack Obama.

Kita juga tahu, di belakang SBY terdapat orang-orang yang selama ini dikenal luas sebagai orang-orang Indonesia yang berpaham Liberal. Apakah itu tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) seperti Rizal Mallarangeng, atau pun ekonom Neo-Liberal seperti Boediono (walau gak ngaku), Chatib Basri, Sri Mulyani, M. Ichsan, dan sebagainya. Sebab itu, secara pribadi saya tidak habis mengerti mengapa ada tokoh-tokoh yang mengaku pemimpin umat, apalagi sampai mengatasnamakan tokoh dakwah, yang mendukung mesin Liberalis ini dalam pilpres kemarin. Islam tidak akan pernah bisa bersatu dengan Kapitalisme, Liberalisme, dan juga Komunisme. Jika ada orang yang mengaku sebagai orang Islam atau tokoh umat Islam, yang ternyata bisa bersatu dengan salah satu dari ketiga ideologi Dajjal itu, maka jelas Islamnya patut dipertanyakan.

Hal ini tambah menarik ketika ada informasi jika rumah ayah dari SBY yang ada di Pacitan-Jawa Timur ternyata juga memajang simbol Bintang David. Klop-lah sudah. Kita menjadi semakin paham dengan orang yang satu ini.

Tanpa perlu berpanjang lebar, sebagai orang yang kritis dan menyerahkan loyalitas hanya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, bukan kepada pentolan partai, kita tentu sudah bisa membaca orientasi presiden negara kita ini sekarang. Semuanya berpulang kepada penilaian kita masing-masing. Dan saya berdoa, semoga negara dan bangsa ini selalu mendapat pertolongan dari Allah SWT agar terhindar dari banyaknya bencana seperti yang terjadi lima tahun belakangan ini. Amien.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi Wabaraktuh.