Tentang Secret Societies

Apa saja Secret Societies (Organisasi Rahasia) yang ada di dunia ini? Dan bagaimana mereka menancapkan kuku kekuasaannya dalam mewujudkan Tata Dunia Baru?

Secret Society atau Organisasi Rahasia ada banyak macamnya di dunia ini sejak zaman dahulu, zaman para nabi Allah Swt, hingga sekarang. Ada Organisasi Rahasia yang bersifat internal dan sama sekali tidak mengganggu komunitas lain, namun ada juga yang sebaliknya, secara ekstrem dan radikal berupaya menjadikan orang-orang di luar kelompok mereka sebagai “The His-Slaver” atau Kaum Budak bagi mereka.  

Islam telah memberi pedoman kepada kita jika dunia ini merupakan palagan, medan pertempuran, antara pasukan tauhid dengan pasukan musyrik, antara pasukan Allah Swt melawan pasukan Dajjal. Sejak Nabi Adam Allaihi Salam diturunkan ke bumi, sejak itu pula iblis mengajak manusia kepada kesesatan dan menjauhi ketauhidan. Allah Swt menurunkan para nabi dan Rasul-Nya, juga memberi hidayah dan keistiqomahan pada mujahidin dan para penyeru ketauhidan, adalah semata-mata agar umat manusia tidak sedikit pun berpaling pada kaimat tauhid. Sebaliknya, iblis dan para pengikutnya pun membuat berbagai manuver, manipulasi, dan menyebar dusta serta fitnah, agar manusia sebanyak mungkin bisa disesatkan jalannya.

Rasulullah Saw telah bersabda jika di hari akhir nanti Dajjal akan hadir dengan tipu muslihat yang amat dahsyat sehingga banyak manusia yang kurang kuat iman dan akidahnya akan tertipu dan menyangka jika Dajal itu adalah Imam Mahdi, dan sebaliknya menganggap Imam Mahdi sebagai Dajjal. Naudzubillah min dzalik!

Secret Societies atau Organisasi Rahasia kebanyakan merupakan pasukannya Iblis, atau dalam khasanah Barat disebut sebagai pasukannya Lucifer. Jumlah pastinya tidak ada yang tahu. Namanya pun bisa berubah-ubah, bagaikan pakaian yang bisa dipakai atau dibuang atau pun disimpan untuk waktu tertentu, tergantung keperluannya. Namun bagi kita umat Muhammad Saw, sangat mudah mengenali mereka. Alat untuk mengidentifikasi mereka hanya satu: apakah mereka mengajarkan ketauhidan atau malah kemusyrikan. Itu saja.

Terkait dengan cita-cita The New World Order, kelompok Luciferian memang mendirikan sebuah negara besar yang dipergunakan sebagai kapal induk bernama Amerika Serikat. Lambang negara AS dengan jelas dan tegas menorehkan tujuan mereka: Novus Ordo Seclorum. Yang berarti: Satu tatanan dunia baru yang sepenuhnya sekular. Jadi, satu tatatan dunia di mana agama hanya bersifat individu, semata-mat untuk keshalehan pribadi, dan sama sekali bukan sebagai landasan prinsip bagi penyelenggaraan suatu negara, bukan untuk menciptakan keshalehan sosial.

Indonesia, diakui atau tidak, tengah menuju cita-cita kaum Luciferian ini. Bagaimana bisa sebuah negeri Muslim terbesar dunia, umat Islamnya adem-ayem tatkala ikon pornografi Playboy bisa leluasa dijual di sini, tatkala kelompok (yang jelas) sesat dan menyesatkan seperti Ahmadiyah dengan si ghulam ahmad-nya masih bisa eksis hingga sekarang, tatkala orang-orang yang mengklaim dirinya sebagai garda terdepan dakwah malah bisa bersekutu dengan kaum liberalis dan kafirin yang jelas-jelas Allah Swt telah memerintahkan kita untuk menghancurkannya.

Kita, pemilik sah dari satu negeri Islam terbesar dunia ini, bisa-bisanya bersikap permisif dengan pengiriman salah seorang anak negerinya untuk mengikuti Miss Universe yang jelas-jelas mengumbar aurat bahkan di tonton jutaan mata kaum kafirin.

Saya yakin, ada banyak tokoh Islam di negeri ini yang masih lurus dan berani menentang semua itu. Tapi harus diakui, kekuatan Islam di lingkaran kekuasaan negara tidak ada. Nol besar. Bisa jadi banyak pejabat kita KTP-nya Islam, dari presiden hingga lurah, namun mereka tidak bersungguh-sungguh menjadikan perjuangan menegakkan kalimat tauhid sebagai sebuah tujuan utama, melainkan hanya sebagai senda-gurau atau alat manipulasi. Fakta yang terjadi adalah kekuatan kuantitatif umat Islam hanya sekadar dijadikan barang dagangan di pusat kekuasaan bagi segelintir oportunis dan badut politik. Tidak lebih.

Sederhananya, jika para tokoh Islam di akar rumput banyak yang bersungguh-sungguh menghidupi Islam, maka sebaliknya, banyak orang yang mengaku sebagai tokoh umat Islam yang ada di sekitar pusat kekuasaan bersungguh-sungguh hidup dari Islam. Yakni menjadikan Islam dan umat-Nya sebagai barang dagangan, sebagai sekadar alat tawar bagi kepentingan-kepentingan pribadi dan golongannya sendiri. Ayat-ayat Allah Swt pun dijadikan kedok atau tameng untuk mengelabui umat. Allah Swt di dalam kitab suci al-Qur’an telah menunjukkan jika orang-orang seperti ini adalah satu kaum yang telah menukar akherat dengan kelezatan dunia. Dan mereka sesungguhnya adalah orang-orang yang merugi.

Sejak berabad silam hingga sekarang, kelompok-kelompok rahasia Luciferian terus bekerja siang dan malam untuk menyesatkan umat manusia dan menyukseskan agenda The New World Order-nya. Beberapa di antaranya adalah Freemasonry, Rosikrusian, Golden Dawn, Round Table, Bildeberger, Bohemian Groove, Libertarian (di Indonesia, dulu dikenal sebagai Mafia Berkeley, sekarang berganti nama menjadi Neo-Liberal. Juga termasuk Islam Liberal), The Satanic Church, Theosofie (termasuk Kejawen), Zionis, dan sebagainya.

Mereka bergerak di berbagai bidang kehidupan. Tidak ada satu pun bidang kehidupan yang dilewatkan oleh mereka untuk mensukseskan misinya. Sebab itu, sebagai umat Islam kita wajib kembali kepada jalan para Nabi yani memperjuangkan ketauhidan. Agar kita tidak tertipu oleh kelompok orang yang suka memutar-mutar lidah membaca ayat-ayat Alah Swt, namun sesungguhnya bekerja untuk melayani kepentingan kaum Liberal dan Lucferian. Amien. Wallahu’alam bishawab.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.