Ingin Bunuh Anak Karena Tekanan Ibu Kandung

Assalamu’alaikum,

Saya beberapa saat yang lalu, telah mencekik anak saya sampai muntah-muntah. Karena ibu saya memarahi saya terus karena katanya saya nggak becus urus anak. Terus terang saya sangat tertekan sama ibu saya karena bersikap keras dan berkata kasar pada saya. Saya memang masih numpang sama orang tua, karena saya harus melunasi utang saya akibat kegagalan bisnis. Saya sudah berusaha berlaku baik sama Ibu saya, tapi selalu saja ada yang kurang. Ibu saya tidak pernah mau mendengar penjelasan saya, setiap ada masalah ibu tidak pernah mau membahas dengan baik-baik. Saya selalu didiamkan bisa sampai berminggu-minggu. Kadang saya terima tamparan, tonjokan, dipukul dengan kursi. Saya ingin pindah, tapi saya belum mampu sehingga saya melampiaskan ke anak saya. Ibu saya sangat menyayangi anak saya, cucunya yang berusia 3 tahun. Namun saya lihat kasih sayangnya berlebihan, sehingga berkesan memanjakan. Saya tidak ingin anak saya bermental manja. Pernah anak saya naik ke genteng melalui tangga jemuran, padahal saya sedang tidur. Saya dimarahi dengan keras dibilang "kebanyakan tidur". Padahal saat itu ada 2 adik saya, ayah saya bahkan ibu saya pun ada. Saya capek. Sering ada keinginan bunuh diri, atau bunuh anak saya. Saya tidak mau setan terlalu menguasai saya, saya ingin ibu saya bersikap layaknya seorang Ibu.

Wa’alaikum salam wr. wb.

Saudariku Amanda yang dicintai Allah SWT, saya turut prihatin dengan kondisi Anda. Saya turut mendoakan agar Anda diberikan kemudahan dan ketenangan batin untuk menghadapi persoalan hidup ini, terutama persoalan menghadapi ibu Anda yang suka marah-marah kepada Anda. Namun perlu dipahami bahwa berbakti kepada orang tua salah satu indikasinya adalah sabar menghadapi sifat orang tua yang kurang baik. Orang tua bukanlah orang yang sempurna, sehingga kita harus sabar dengan kekurangannya. Jangan balik memarahi orang tua karena itu termasuk bentuk kedurhakaan. “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia” (QS. 17 : 23). Dosanya besar jika durhaka kepada orang tuanya dan hukumannya bisa langsung di dunia. Saran saya, jangan masukkan ke dalam hati kata-kata kasar dari ibu Anda. Cari tahu juga mengapa ibu Anda marah-marah kepada Anda. Lalu berusaha turuti apa yang ia inginkan walau Anda terpaksa melakukannya.

Jika Anda benar-benar sudah tidak tahan terhadap perilaku ibu Anda, jalan terakhirnya adalah pisah dengan ibu Anda. Cari kontrakan atau kostan yang sederhana, jika belum mampu cari rumah yang memadai. Anda tidak mengemukakan alasan mengapa sulit pindah rumah, tapi menurut saya alasan apa pun perlu dikalahkan demi menyelamatkan mental Anda dan anak Anda.

Kemudian tentang keinginan membunuh anak kandung Anda akibat sering dimarahi ibu, menurut saya sama sekali bukan tindakan yang benar, bahkan termasuk perbuatan keji yang dosanya besar. Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina” (QS. 25 : 68-69).

Dosa membunuh, apalagi membunuh anak sendiri, sulit diampuni Tuhan dan balasannya adalah neraka yang apinya 70 kali lebih panas dari apa terpanas di dunia. Tolong jangan lakukan itu, wahai sauadarku! Lagipula mengapa Anda melampiaskan kemarahan Anda kepada anak Anda yang tidak tahu apa-apa tentang masalah Anda dengan ibu Anda? Jika ibu Anda sayang secara berlebihan kepada cucunya hal itu lumrah terjadi dimana-mana. Bahkan sering dijumpai orang tua yang lebih sayang kepada cucunya daripada kepada anaknya sendiri. Oleh sebab itu, sebagai seorang ibu tugas Anda adalah mengimbangi kemanjaan anak Anda dengan pendidikan yang lebih mengutamakan kedisiplinan dan kemandiran. Jika itu sulit karena ibu Anda lebih dominan, solusinya lagi-lagi adalah pindah rumah, sehingga Anda lebih bebas menentukan pendidikan seperti apa yang tepat untuk Abda tanpa dicampuri orang lain.

Demikian tanggapan saya. Semoga Anda selalu diberikan hidayah oleh Allah SWT.

Salam Berkah !

(Satria Hadi Lubis)