Krisis Motivasi

assalamu’alaikum. salam kenal..saya ingin menanyakan beberapa hal kpd Ustadz

saat ini saya amat gundah n gelisah. bahkan saya tidak mempercayai kemampuan saya sendiri. sebelumnya saya adalah siswa berprestasi ( selalu jadi juara kelas ) hal itu saya ikuti dengan kebiasaan baik saya yang selalu rajin melakukan sholat tahajjud n duhah, selalu membaca al-qur’an, melakukan puasa2 sunnah dan selalu istiqomah. namun saat saya diterima di perguruan tinggi negeri favorit, kebiasaan itu menjadi hilang karena kesibukan saya. semenjak kebiasaan itu tak lagi saya lakukan saya selalu menjadi gusar, apa yang saya lakukan selama ini cuma setengah – setengah. sampai saat ini. saya sedang menyelesaikan skripsi, namun tetap saja saya tidak mempunyai kepercayaan diri. pikiran saya blank. gimana nih, padahal akhir bulan ini saya akan maju ujian skripsi. saya benar2 kalut. susah bagi saya untuk kembali melakukan kebiasaan2 saya yang dulu.

thax atas sarannya.

wassalamu’alaikum Wr. Wb

Wa’alaikum salam wr. wb.
Ananda …yang dikasihi Allah SWT, jika Anda dahulu memiliki kebiasaan baik tapi kemuadian sekarang tidak lagi pasti ada sebabnya. Coba Anda cari tahu mengapa kebiasaan baik itu sekarang hilang. Menurut Stephen Covey, kebiasaan adalah gabungan antara pengetahuan, sikap dan pengalaman. Apapun kebiasaan kita dibentuk dari tiga unsur tersebut. Contoh orang yang memiliki kebiasaan sholat tepat waktu. Pasti hal tersebut karena ia mengetahui keutamaan sholat tepat waktu, kemudian ada keinginan/sikap untuk melakukannya dan akhirnya dicoba berulang-ulang, sehingga menjadi pengalaman (kebiasaan). Begitu pun kebiasaan buruk, yakni merokok. Orang yang terbiasa merokok karena ia mempunyai pengetahuan (yang salah) tentang rokok, ada keingina/sikap untuk merokok dan ada pengalaman merokok yang berulang-ulang, sehingga menjadi kebiasaan.
Jadi jika Anda ingin mengulangi kembali kebiasaan Anda yang baik, seperti rajin tahajjud dan sholat dhuha, maka Anda perlu meningkatkan ketiga unsur tersebut dalam diri Anda (pengetahuan, sikap dan pengalaman). Anda harus membaca kembali apa manfaat dari kebiasaan baik yang dulu Anda lakukan. Lalu tumbuhkan keinginan/sikap yang kuat untuk melakukannya (kalau perlu disertai doa, karena doa cermin keinginan yang kuat) dan lakukan kembali kebiasaan baik tersebut (pengalaman). Bahkan kalau perlu paksa diri Anda untuk melakukannya. “Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui” (QS. 9 : 41). Allah SWT menyuruh kita untuk memaksa diri jika ingin memiliki kebiasaan baik. Allah sang pencipa manusia tentu lebih tahu bagaimana cara memilki kebiasaan baik, yakni dengan memaksa diri. Itulah sebabnya ayat tersebut ditutup dengan kata, “Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.”
Begitu pun jika Anda ingin menghilangkan kebiasaan yang buruk, maka lakukan sebaliknya. Tingkatkan pengetahuan tentang keburukan kebiasaan tersebut. Misal, jika kita ingin berhenti merokok, maka perbanyak membaca buku-buku/artikel tentang bahaya merokok. Kemudian redam dan lawan keinginan/sikap untuk melakukan kebiasaan yang buruk tersebut. Dan akhirnya jangan lakukan (jangan memiliki pengalaman) untuk mencoba kebiasaan yang buruk tersebut. Niscaya kebiasaan yang buruk itu akan hilang dengan sendirinya.
Demikian jawaban dari saya. Semoga bermanfaat dan semoga Anda dapat bangkit dari kebiasaan yang buruk.
Salam Berkah!

(Satria Hadi Lubis)