Mana yang Terbaik?

Beberapa bulan yang lalu saya diajak oleh teman saya untuk masuk dalam salah satu kepengurusan partai politik di kecamatan saya tinggal. Setelah dua bulan menjadi pengurus partai, hati kecil saya mengatakan lain, apalagi kalau saya lihat politik itu jahat dan banyak janji-janji yang akhirnya tidak ditepati. Tolong kasih jalan keluar buat saya pak, karena terus terang sekarang reputasi saya di mata masyarakat masih baik. Saya takut setelah aktif di partai nanti malah jadi jelek imagenya.yang jadi pertanyaan saya;

1.apa saya harus keluar dari partai

2.kalau harus keluar gimana sebaiknya menyalurkan bakat berorganisasi politik saya

Saudaraku yang dicintai Allah SWT, setiap muslim yang ingin aktif di dalam organisasi, termasuk organisasi politik, semestinya menimbang dahulu apakah organisasi yang dimasukinya memiliki visi/misi Islami atau tidak. Allah SWT melarang kita untuk memasuki organisasi yang tidak Islami. “Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam” (QS. 4 : 140). Maksud duduk di ayat tersebut adalah berteman atau bergabung dalam satu organisasi dengan mereka yang tidak menjalankan ajaran Allah SWT.

Jadi jika Anda ingin aktif dalam organisasi politik maka carilah organisasi politik yang azasnya Islam dan budaya organisasinya menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Jangan memasuki organisasi politik yang sekuler atas nama nasionalisme atau apa pun namanya. Sebab umur kita singkat, sayang sekali jika umur yang singkat ini dihabiskan untuk aktif di organisasi yang tidak jelas garis perjuangannya (apakah membela Islam atau tidak). Hidup adalah mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya dan menghindari dosa sesedikit-dikitnya. Daripada kita memasuki organisasi yang tidak jelas timbangan pahalanya (syubhat), maka lebih baik kita memasuki organisasi yang jelas-jelas banyak pahalanya karena memperjuangkan Islam. Dalam surah Al Kahfi ayat 18, Allah memerintahkan kita untuk bergaul dan berorganisasi dengan orang-orang yang memiliki visi dan misi sama, yakni memperjuangkan Islam. Bahkan Allah SWT mencela orang yang tidak mau bergabung dengan orang-orang yang memperjuangkan Islam (da’i) dengan sebutan orang-orang yang terpesona dengan perhiasan dunia (materi) dan menuruti hawa nafsu. “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”.  Oleh karena itu untuk berorganisasi, baik politik atau non politik, jangan takut dengan image yang akan rusak. Jangan takut juga dicela oleh orang-orang yang tidak suka bila kita masuk dalam organisasi yang memperjuangkan Islam. Bukankah ridho Allah lebih penting daripada ridho manusia? Yakinlah, jika Anda mencari ridho Allah SWT, maka Allah akan membantu Anda dan meneguhkan kedudukan Anda.  "Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu" (QS. 47 : 7).

Demikian jawaban saya. Semoga kita semua selalu berada dalam bimbingan dan inayah-Nya.

Salam Berkah,

(Satria Hadi Lubis)