Polemik Kehidupan

Assalamualaikum Wr.Wb

Salam kenal,

Nama saya ruri, saya wanita berusia 27 thn, sekarang ini saya sedang mengalami masalah percintaan yang bermasalah, yang mana saat ini saya sedang menjalin hubungan dengan seorang pria duda yang tidak mempunyai anak. jujur saya sangat sayang dan mencintainya bahkan saya siap untuk menikah dengan dia. kendala yang saya hadapi sekarang ini orang tua saya tidak setuju karena masalah status, saya memakluminya karena akan menjadi beban status di masyarakat. kadang terpikir untuk menuruti orang tua tapi hati saya berat untuk meninggalkannya. sampai saat ini saya tidak mempunyai jalan keluar dan membiarkan hari-hari saya berlalu bersama dia (backstreet ) padahal mengingat umur saya yang sudah hampir memasuki umur 30 thn seharusnya saya bisa memutuskan. saya sudah jalan denganya hampir 3 tahun, dan sangat nyaman dalam menjalaninya karena pria tersebut sangat menghargai diri saya. terima kasih

Wa’alaikum salam wr. wb.
Ananda Ruri yang dicintai Allah SWT, Anda jatuh cinta dengan seorang duda tanpa anak dan ingin menikah dengannya, tetapi orang tua tidak setuju karena statusnya yang duda. Saya ingin menjawabnya begini : Pertama, tolong selediki terlebih dahulu apakah ia betul-betul duda atau ia menyembunyikan statusnya yang sesungguhnya, yakni sudah punya isteri dan anak? Sebab ada beberapa kasus dimana lelaki mengaku duda, tapi ternyata ia sudah punya isteri dan anak. Jangan mudah percaya dengan penampilan lelaki yangl embut dan sopan, tapi ternyata ia punya agenda tersembunyi untuk mempermainkan wanita. Kalau bisa minta ia menunjukkan surat thalaq (cerai) jika dia cerai hidup dengan isterinya atau surat kematian isterinya jika ia cerai mati. Jangan mudah percaya dengan pengakuannya saja jika tidak disertai dengan bukti.
Kedua, jika ia memang betul-betul duda dan Anda siap untuk menikah dengannya, maka Anda perlu melakukan pendekatan dengan sabar kepada orang tua Anda. Jelaskan dari berbagai sudut pandangan bahwa menikah dengan duda bukan menjadi halangan. Islam juga tidak melarang seorang wanita menikah dengan duda. Jika masalahnya hanya takut dengan status, maka jelaskan kepada orang tua bahwa tidak semua orang berpikir negatif pernikahan antara seorang gadis dan duda. Jelaskan baik menikah dengan duda daripada menikah tapi ‘kecelakaan’ lebih dahulu (married by accident) atau menikah dengan orang yang tidak kita cintai atau membujang seumur hidup. Kalau bisa, ajak juga sang duda untuk mendekati keluarga Anda, sehingga orang tua benar-benar yakin bahwa sang duda adalah pria baik dan sopan yang akan bertanggung jawab terhadap isterinya kelak.
Ketiga, jika pendekatan Anda dan calon suami Anda kepada orang tua tidak berhasil, maka gunakan pihak ketiga yang disegani orang tua untuk menjelaskan keinginan Anda. Pihak ketiga bisa paman, kakek/nenek, ustadz, tokoh masyarakat, atau siapa saja yang disegani orang tua. Mungkin kalau Anda yang menjelaskan langsung orang tua tidak bergeming, akan tetapi jika dijelaskan oleh orang lain yang diseganinya mudah-mudahan dapat berubah.
Namun jika orang tua, terutama ibu, tetap tidak meridhoi Anda untuk menikah dengan sang duda tersebut. Sebaiknya Anda mengalah. Dalam Islam, wanita yang ingin menikah sangat dianjurkan (mendekati wajib) untuk mendapat ridho orang tua, terutama ibunya. Beda dengan lelaki yang dapat lebih ‘bebas’ menikah, walau tanpa ridho orang tua.
Jadi saran saya, jika tidak diridhoi orang tua sebaiknya hubungan Anda dengan sang duda jangan dilanjutkan. Jangan juga melakukan pacaran tanpa diketahui orang tua (backstreet). Ingat! Kedudukan taat kepada orang tua bagi seorang anak menempati posisi yang tinggi dalam Islam. Hal ini dengan catatan jika perintah orang tua tidak melanggar perintah Allah SWT. “Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”(QS. 29 : 8). Membangkang perintah orang tua hukumnya dosa besar di dalam Islam. Sebab mereka telah membesarkan kita dengan susah payah, bahkan mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan kita.
Saya yakin, jika kita menuruti perintah orang tua, maka pasti ada hikmah di dalamnya. Dalam kasus Anda, mungkin Allah SWT ingin mencarikan Anda jodoh yang lebih baik dan lebih Anda cintai daripada sang duda tersebut. Wallahu’alam bis showab.
Salam Berkah,

(Satria Hadi Lubis)
Mentor Kehidupan