Perbedaan Jintan Hitam (Habbatussauda) dengan Jintan Putih

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Sebagaimana kita ketahui jinten hitam itu disebut dalam bahasa arab adalah habbatasaudah . yang ingin ana tanyakan adalah jinten yang untuk bumbu itu (bentuknya seperti gabah , kecil, warna kecoklatan) apakah sama khasiatnya dengan jinten hitam .

Untuk jinten hitam sendiri bagaimana cara rosululloh memprosesnya , apakah di seduh, direbus , dimakan langsung atau digiling baru dimimun , mohon petunjuknya. Sukron

Wassalam.

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Jintan ada beberapa jenis, antara jintan hitam (habbatussauda) dengan jintan putih yang biasa digunakan untuk bumbu masak memang berbeda. Nama latin dari habbtussauda adalah Nigella Sativa, berasal dari kelas Magnoliopsida, ordo Ranunculales, family Ranunculaceae, Genus Nigella. Sedangkan jintan putih atau dalam bahasa latinnya Cuminum Cyminum berasal dari kelas Magnoliopsida, Ordo Apiales, Famili Apiaceae, Genus Cuminum.

Kedua jenis jintan ini mempunyai kandungan yang berbeda, sehingga khasiatnya tentu berbeda pula. Jintan putih atau jintan atau cumin biasa digunakan untuk bumbu masak dengan aroma yang kuat dan rasa pedas.

Habbatussauda banyak dikenal dengan berbagai nama, diantaranya black seed, black caraway, black seed, natura seed, jintan hitam, black cumin, nigella sativa, kaluduru, dll. Digunakan sebagai herbal pengobatan sejak 2000-3000 tahun sebelum Masehi dan tercatat dalam banyak literatur kuno mengenai ahli pengobatan terdahulu seperti Ibnu Sina (980 – 1037 M), dan Al-Biruni (973-1048 M), Al-Antiki, Ibnu Qayyim dan Al-Baghdadi. Ibnu Sina adalah peneliti jenius dari Timur Tengah di bidang pengobatan yang namanya tercatat di semua buku sejarah pengobatan timur maupun barat, hidup antara 980 – 1037 M, telah meneliti berbagai manfaat Habbatussauda untuk kesehatan dan pengobatan. Ahli pengobatan Yunani kuno, Dioscoredes, pada abad pertama Masehi juga telah mencatat manfaat habbatussauda untuk mengobati sakit kepala dan saluran pernafasan.

Habbatussauda untuk pengobatan biasa digunakan dalam bentuk minyak, ekstrak dan serbuk. Adapun Rasululloh SAW mengkonsumsi habbatussauda yang dicampur dalam makanan dan dalam bentuk minyak. Allohu’alam bisshowab.

Wassalam.