Penyembuhan Tiroid dan TORCH

Bagaimana penyembuhan Tiroid & TORCH (Toxo Rubella CMV & Harpes)?

Assalamu’alaikum, wr.wb.
Bapak yang saya hormati mohon maaf, untuk setiap pertanyaan sebaiknya dilampirkan secara lebih terperinci dan lengkap. Karena untuk mempermudah mendiagnosa penyakit tersebut secara baik dan jelas. Tetapi disini saya akan mencoba menjawab pertanyaan bapak semampu saya walaupun terbatas.
Secara anatomi kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus, satu di sebelah kanan dan satu lagi disebelah kiri. Keduanya dihubungkan oleh suatu struktur ( yang dinamakan isthmus atau ismus. Setiap lobus berbentuk seperti buah pir. Kelenjar tiroid mempunyai satu lapisan kapsul yang tipis dan pretracheal fascia. Pada keadaan tertentu kelenjar tiroid aksesoria dapat ditemui di sepanjang jalur perkembangan embriologi tiroid.
Secara fisiologis dan dilihat dari fungsinya sel tiroid adalah satu-satunya sel dalam tubuh manusia yang dapat menyerap iodin atau yodium yang diambil melalui pencernaan makanan. Iodin ini akan bergabung dengan asam amino tirosin yang kemudian akan diubah menjadi T3 (triiodotironin) dan T4 (triiodotiroksin). Dalam keadaan normal pengeluaran T4 sekitar 80% dan T3 15%. Sedangkan yang 5% adalah hormon-hormon lain seperti T2.
T3 dan T4 membantu sel mengubah oksigen dan kalori menjadi tenaga (ATP = adenosin tri fosfat). T3 bersifat lebih aktif daripada T4. T4 yang tidak aktif itu diubah menjadi T3 oleh enzim 5-deiodinase yang ada di dalam hati dan ginjal. Proses ini juga berlaku di organ-organ lain seperti hipotalamus yang berada di otak tengah.
Hormon-hormon lain yang berkaitan dengan fungsi tiroid ialah TRH (tiroid releasing hormon)dan TSH (tiroid stimulating hormon). Hormon-hormon ini membentuk satu sistem aksis otak (hipotalamus dan pituitari)- kelenjar tiroid. TRH dikeluarkan oleh hipotalamus yang kemudian merangsang kelenjar pituitari mengeluarkan TSH. TSH yang dihasilkan akan merangasang tiroid untuk mengeluarkan T3 dan T4. Oleh karena itu hal yang mengganggu jalur di atas akan menyebabkan produksi T3 dan T4.
Antara orang-orang yang berisiko menghadapi masalah penyakit kelenjar tiroid ialah:
• Perempuan.
• Genetik/ keturunan.
• Mempunyai penyakit pituitari atau endokrin yang lain.
• Usia lebih 60 tahun.
• Merokok.
Ada dua jenis penyakit tiroid yang utama:
• Hipertiroidisme / Tirotoksikosis.
• Hipotiroidisme.
Pada penyakit hyperthyroidism / thyrotoxicosis, hormon tiroid T3 dan T4 didapati lebih tinggi daripada orang biasa. Antara penyebab penyakit ini ialah :
• Grave’s disease. Antibodi di dalam badan menyebabkan tiroid membesar dan mengeluarkan lebih hormon. Hampir semua (atau sebahagian besar) sel tiroid orang yang menghidapi penyakit ini mengeluarkan hormon berlebihan.
• Thyroiditis (tiroid bengkak).
• Toxic nodule goitre. Terlalu banyak iodin di dalam makanan.
Tanda-tanda orang yang menghidapi hipertiroidisme:
• Bengkak di leher.
• Degupan jantung bertambah, sentiasa berdebar-debar.
• Gementar dan gelisah.
• Haid tidak teratur, kurang atau tidak datang bulan.
• Kesuburan menurun.
• Penumpuan kurang.
• Mata menjadi besar (bulging).
• Kejang otot.
• Oesteoporosis (kerapuhan tulang).
• Pengeluaran keringat yang banyak, bertambah. Kulit menjadi lembap.
• Suhu badan naik, dan tak tahan panas.
• Rambut tidak kuat dan mudah rontok.
• Sukar bernafas.
• Sukar tidur.
• Tekanan darah naik.
• Turun berat badan walaupun selera naik.
• Lemah.
Orang yang menghidap hypothyroidism adalah orang yang tidak mempunyai hormon tiroid yang cukup.
Pada penyembuhan tiroid ini memang sangat kompleks, tetapi Insya’Alloh dengan terapi yang baik dan dengan mengikuti semua sunah Rasululloh SAW kita dapat mendapatkan pengobatannya. Pada penyakit tiroid ini adalah penyembuhan yang paling utama dengan kita memperbaiki keadaan hormonal tubuh. Yaitu dengan cara terbaik selalu konsumsi selalu bahan-bahan makanan bergizi yang bersifat alami. Seperti sayur, buah-buahan, dan hindari makanan berpengawet dan tinggi akan MSG. Perbanyak konsumsi kurma, susu kedelai, dan habatussauda. Dan coba juga dibantu dengan terapi Shalat malam, puasa dan berbekamlah yang rutin. Untuk terapi lebih lanjut coba bapak langsumg menkonsultasikan di Klinik kami atau kunjungi kami di www.kliniksehat.com.
Penyakit TORCH merupakan kelompok infeksi beberapa jenis virus yaitu parasit Toxoplasma gondii, virus Rubella, CMV (Cytomegalo Virus), virus Herpes Simplex (HSV1 – HSV2) dan kemungkinan oleh virus lain yang dampak klinisnya lebih terbatas (misalnya Measles, Varicella, Echovirus, Mumps, Vassinia, Polio dan Coxsackie-B).
Penyakit TORCH ini dikenal karena menyebabkan kelainan dan berbagai keluhan yang bisa menyerang siapa saja, mulai anak-anak sampai orang dewasa, baik pria maupun wanita. Bagi ibu yang terinfeksi saat hamil dapat menyebabkan kelainan pertumbuhan pada bayinya, yaitu cacat fisik dan mental yang beraneka ragam.
Infeksi TORCH juga dapat menyerang semua jaringan organ tubuh, termasuk sistem saraf pusat dan perifeir yang mengendalikan fungsi gerak, penglihatan, pendengaran, sistem kadiovaskuler serta metabolisma tubuh.
Toxoplasma Gondii
Penyakit Toxoplasmosis disebabkan oleh bakteri Toxoplasma gondii. Parasit ini biasa hidup di dalam usus hewan peliharaan rumah seperti anjing dan kucing, sehingga penularan dari hewan ke manusia mudah terjadi. Hewan lain adalah tikus, burung merpati, ayam, kerbau, sapi atau kambing.
Daging hewan tersebut dikonsumsi manusia dan dapat berubah menjadi kista-kisata yang masuk dalam peredaran darah dan jaringan otot/daging. Bila penyakit ini menjangkiti wanita hamil, maka janin juga akan terinfeksi.
Gejala yang mungkin timbul adalah anemia, kejang-kejang, pembengkakan kelenjar air liur, muntah, bisul-bisul, radang paru-paru, diare, demam, kulit kuning dan pengapuran dalam tengkorak.
Gejala tersebut umumnya tampak pada bayi berusia 1 tahun atau lebih, akan diteruskan dengan kejang-kejang, serta keterlambatan mental dan fisik pada usia selanjutnya. Infeksi pada ibu hamil seakan tanpa menimbulkan gejala yang tampak pada ibu sendiri namun mempunyai dampak yang serius pada janin, dapat keguguran, atau lahir dengan cacat fisik maupun mental.
Rubella
Infeksi virus Rubella merupakan penyakit ringan pada anak dan dewasa, tetapi apabila terjadi pada ibu yang sedang mengandung virus ini dapat menembus dinding plasenta dan langsung menyerang janin.
Gejala klinis setelah bayi lahir adalah mata katarak, kelainan jantung, atau tuli. Gejala lain adalah berat badan rendah, trombositopeni, kelainan tulang, kelainan kelenjar endrokin, kekurangan hormon pertumbuhan, diabetes atau radang paru-paru.
Virus Rubella ditularkan melalui urin, kontak pernafasan, dan memiliki masa inkubasi 2-3 minggu. Penderita dapat menularkan virus selama seminggu sebelum dan sesudah timbulnya rash (bercak merah) pada kulit. Rash Rubella berwarna merah jambu, menghilang dalam 2-3 hari, dan tidak selalu muncul untuk semua kasus infeksi.
Cyto Megalo Virus (CMV)
Virus CMV termasuk keluarga virus Herpes. Sekitar 50% – 80% orang dewasa memiliki antibodi anti CMV. Infeksi primer virus ini terjadi pada usia bayi, anak-anak, dan remaja yang sedang dalam kegiatan seksual aktif. Penderita infeksi primer tidak memperlihatkan gejala yang khusus, tetapi virus tetap hidup dalam tubuh penderita selama bertahun-tahun.
Virus CMV akan aktif apabila inang mengalami penurunan kondisi fisik dan kadang-kadang memunculkan keluhan seperti vertigo, migren, radang sendi, radang tenggorokan, radang lambung, lemah lesu dan beberapa keluhan pada saraf mata dan saraf otak.
Hanya sekitar 5 hingga 10 bayi yang terinfeksi CMV menunjukan kelainan sewaktu lahir. Gejala klinis yang umum dijumpai adalah berat badan rendah, hepatomegali, splenomegali, kulit kuning, radang paru-paru, dan kerusakan sel pada jaringan saraf pusat. Cacat pada jaringan saraf akan berlanjut menjadi kemunduran mental, tuli, rabun dan mikrosefali.
Herpess Simplex
HSV dibedakan menjadi HSV1 dan HSV2, penyebab 84% kasus penyakit kelamin Herpes adalah HSV2. Perbedaan HSV1 dan HSV2 : Bagian yang disukai HSV1 adalah kulit dan selaput lendir mukosa di mata atau mulut, hidung dan telinga. Sedangkan HSV2 di kulit dan selaput lendir pada alat kelamin dan parianal.
Bentuk pada kulit HSV1 adalah bercak verikel-verikel kecil tersebar, sedangkan HSV2 membentuk bercak verikel besar, tebal dan terpusat.
Wanita hamil yang terinfeksi HSV2 harus ditangani secara serius karena dapat menembus plasenta ndan menimbulkan kerusakan neonatel sampai kematian janin. Selama belum dilakukan pengobatan yang efektif, perkembangan penyakit herpes sulit diramalkan. Jika infeksi ini segera diobati maka kemungkinan resiko dapat dihindarkan, sedangkan infeksi rekurens hanya dapat dibatasi frekwensi kambuhnya.
Diagnosa Penyakit TORCH
Proses diagnosa medis merupakan langkah pertama untuk menangani suatu penyakit. Tetapi diagnosa berdasarkan pengamatan gejala klinis sering sukar dilaksanakan, maka dilakukan diagnosa laboratorik dengan memeriksa serum darah, untuk mengukur titer-titer antibodi IgM atau IgG-nya.
Penderita TORCH kadang tidak menunjukkan gejala klinis yang spesifik, bahkan bisa jadi sama sekali tidak merasakan sakit. Secara umum keluhan yang dirasakan adalah mudah pingsan, pusing, vertigo, migran, penglihatan kabur, pendengaran terganggu, radang tenggorokan, radang sendi, nyeri lambung, lemah lesu, kesemutan, sulit tidur, epilepsi, dan keluhan lainnya.
Untuk kasus kehamilan: sulit hamil, keguguran, organ tubuh bayi tidak lengkap, cacat fisik maupun mental, autis, keterlambatan tumbuh kembang anak, dan ketidaksempurnaan lainnya.
Namun begitu, gejala diatas tentu belum membuktikan adanya penyakit TORCH sebelum dibuktikan dengan uji laboratorik.
Pada pengobatan penyakit TORCH ini haruslah kita cegah penularannya lewat infeksi virus. Yang terpaling utama dalam menjaga kebersihan tubuh, rumah dan lingkungan kita. Pada penderita yang sudah terjangkit memang terapi utama adalah dengan mendetoksifikasi tubuh. Cara detoksifikasi yang terbaik yaitu dengan melakukan puasa dan perbanyak konsumsi madu, kurma, sayur-mayur, buah yang kaya akan vit.c dan zat besi. Dan juga lakukan bekam secara berkala. Untuk konsultasi secara mendetail coba konsultasikan langsung di klinik kami. Terimakasih !
Wassalamu’alaikum, wr.wb.