Takut Menikah karena Kebiasaan Onani

Assalamu’alaykum wr. wb.

Dokter Agus yang saya hormati,

Saya mempunyai kebiasaan buruk onani sejak kecil (SD), dan kebiasaan itu hingga kini masih saya lakukan, sekarang umur saya 27 tahun. Saya ingat waktu smp dan sma saya belum bisa tidur kalau belum melakukan kebiasaan buruk itu, saya sudah berusaha menghilangkan kebiasaan itu dengan puasa dan olah raga, tapi paling lam bertahan hanya 2 minggu dan kembali lagi seperti biasa walau sekarang intensitasnya sudah berkurang yaitu sekitar seminggu 2-3 kali.

Yang mau saya tanyakan, sekarang sehabis melakukan itu saya terasa cape luar biasa, apakah sperma saya sudah habis?, karena lutut saya juga terlihat lancip dan terasa ngilu. Berapa lama produksi sperma dalam tubuh? karena saya ingin menikah dan saya takut tak bisa menmgimbangi kebutuhan biologis istri saya! kemudian apa yang harus saya lakukan untuk menormalkan kembali kuantitas dan kualitas spermas saya.

Atas segala penjelasannya saya ucapkan terima kasih.

wassalam.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Cairan yang keluar pada saat seorang laki-laki mengalami ejakulasi, baik karena onani maupun berhubungan intim biasa kita kenal sebagai air mani. Cairan ini terdiri dari sel sperma yang diproduksi oleh testis (buah pelir) dan cairan semen yang dihasilkan oleh kelenjar visikula seminalis. Cairan semen berfungsi sebagai pembawa sekaligus menyediakan makanan bagi sel sperma.

Sel sperma yang berkualitas mempunyai beberapa syarat, antara lain secara kuantitas jumlahnya cukup yaitu sekitar 20 juta sel sperma/ml, dengan kualitas yang baik pula yang ditandai dengan bentuk sempurna (ada kepala, badan dan ekor) dan dapat bergerak cepat.

Keluarnya sperma baik dengan onani maupun berhubungan intim memang menguras tenaga, sehingga akan menyebabkan capek, dan hal ini merupakan sesuatu yang wajar.

Selama pabrik sperma (testis) sehat serta hormon testosteron masih ada, maka selama itu pula sperma tetap diproduksi. Hanya saja memang sperma membutuhkan waktu agar mencapai kualitas baik, yaitu sekitar 3 hari. Jadi jika setiap hari sperma dikeluarkan, kemungkinan sperma tersebut belum matang dan kualitas dan kuantitasnya belum optimal. Selain itu, sebaiknya Sdr menghindari melakukan onani.

Untuk mendapatkan sperma yang berkualitas tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :

  1. Kurangi stress. Beberapa riset menunjukkan bahwa stress mempengaruhi hormon tertentu yang berperan dalam pembentukan sperma.
  2. Olahraga teratur. Selain bermanfaat untuk kesehatan tubuh, olahraga juga memiliki pengaruh yang positif terhadap kesehatan reproduksi. Namun Olahraga berlebihan tidak disarankan karena menimbulkan perubahan sementara pada hormon yang berakibat pada penurunan kualitas sperma.
  3. Kontrol berat badan. Kurang atau kelebihan lemak akan mempengaruhi hormon reproduksi sehingga dapat menurunkan jumlah sperma.
  4. Hati-hati bahaya racun. Termasuk di dalamnya perlengkapan rumah tangga yang tidak food grade, pestisida, lingkungan yang terkontaminasi logam berat dsb.
  5. Jauhi rokok. Sperma pria perokok bergerak lebih lambat daripada pria bukan perokok.
  6. Hindari minuman beralkohol, karena dapat menurunkan kualitas dan kuantitas sperma.
  7. Jauhi narkoba karena dapat menurunkan densitas dan motilitas sperma, di samping meningkatkan sperma abnormal.
  8. Hindari sauna atau mandi berendam di bak panas. Berendam 30 menit lebih di air bersuhu 40 C atau lebih dapat menurunkan jumlah sperma.
  9. Jaga daerah pribadi anda tetap sejuk. Peningkatan suhu di wilayah skrotum dapat mengganggu produksi sperma.
  10. Konsumsi multivitamin yang mengandung antioksidan seperti vitamin C dan E yang dapat melindungi kerusakan sperma. Penambahan selenium, zinc dan folic acid dapat membantu mengoptimalkan produksi dan fungsi sperma. Adapun secara alami kebutuhan viatamin tersebut dapat diperoleh dari madu, habbatussauda, kerang, tauge, dan protein hewani.

Wassalam.