Silaturrahim Yang Penuh Berkah

Dua minggu yang lalu kami bertandang ke rumah sahabat yang sebelumnya kami hanya mengenalnya dari sebuah stasiun TV yang memandu sebuah acara talk show. Setahun belakangan ini beliau dan abi sering saling mengirimkan kabar lewat imel, chat ataupun telpon.

Pagi setelah kami mengantarkan anak-anak ke sekolah, saya dan suami langsung menuju rumah beliau setelah membuat janji terlebih dahulu.

Sesampai di rumahnya, kami disambut asisten RT beliau dan dipersilakan masuk. Ia mengatakan bahwa tuan rumah lagi dibersihkan lukanya oleh istrinya.

Kami menunggu beberapa menit ditemani teh hangat di ruangan yang dindingnya terpancang beberapa kaligrafi ukiran kayu yang indah.  Di depan ruangan itu ada kolam ikan yang cukup besar dengan puluhan ikan mas di dalamnya.

Beberapa lama kemudian, sang istri keluar menemui kami dengan senyum mengembang menyalami saya dan memeluk saya dengan hangat serta tak lupa cipika-cipikinya serasa kami sudah bersahabat lama yang lama tak berjumpa. Subhanallah, kesan pertama yang saya dapatkan begitu indah. Kemudian sang istri meminta maaf, karena kami sudah menunggu lama. Menurutnya ternyata memang harus punya waktu yang ekstra untuk membersihkan luka suaminya apalagi dengan ketrampilan yang terbatas.

Kami berbincang sebentar dengan sang istri dan beliau mengatakan meminta waktu sebentar karena suaminya ingin "berdandan dulu" sebelum menemui kami. Kembali saya bertasbih dalam hati: begitu hebatnya sang tuan rumah ini begitu sangat ingin memuliakan tamunya.

Sang istri kembali ke ruangan dalam untuk melihat apakah suaminya sudah siap dan mempersilahkan kami masuk ke dalam kamarnya.

Terus terang waktu di teras rumah saya membayangkan sang tuan rumah akan menemui kami dengan kursi rodanya, ternyata masya Allah!, beliau terbaring di tempat tidur karena mungkin tidak kuat lagi untuk duduk.

Kembali saya tertegun melihat sambutan beliau terhadap kami yang begitu hangat, menyalami dan memeluk abi dengan penampilan yang sangat rapi dan wangi di tempat tidurnya.

Mulailah beliau bercerita kepada kami tentang kesehariannya, tentang penyakitnya, tentang pendidikan anak, sampai membahas karakter bangsa ini.

Tidak terasa airmata terasa menggenang di sudut mata dan cepat saya seka, karena malu terlihat oleh tuan rumah. Saya sangat terharu dengan ketidakberdayaan fisik beliau, tapi semangat hidupnya yang sangat tinggi dan tidak itu saja semangat untuk membagi ilmunya kepada orang sangat besar. Saya bisa merasakan bagaimana sakitnya ketika beliau bercerita sakit di badannya, apalagi jika tersentuh. Tapi subhanaLlah, tidak sedikitpun terlihat dan terucap keluhan dari beliau, tidak ada terlihat rasa putus asa sedikitpun ketika bercerita bahwa penyakitnya itu (multiple sclerosis) belum ada obatnya. Sepertinya dia sangat menikmati ujian yang Allah berikan.

Menit demi menit sampai jam demi jam tidak terasa, saya serasa mendapat nasihat dari seorang ayah ketika beliau berbagi tentang pendidikan anak. Saya dan suami sangat menikmati perbincangan yang penuh berkah itu. Saya mendapat pelajaran yang sungguh berharga, saya merasa kecil dan tidak ada apa-apanya dibandingkan beliau yang mempunyai keterbatasan fisik, tapi mempunyai semangat juang yang tinggi.

Sementara saya yang dianugrahi Allah tubuh yang sehat, tapi belum bisa berbuat banyak untuk suami dan anak-anak apalagi umat. Saya merasa dipecut ketika melihat kesabaran beliau menghadapi penyakitnya yang tidak sedikitpun keluar keluh kesah dari mulutnya. Sementara saya yang baru diberi ujian sedikit berupa penyakit ringan semisal flu atau batuk saja tapi keluh kesahnya sudah tak terhitung lagi.

Ya Allah, terimakasih banyak Kau telah mempertermukan kami dengan hambaMu yang darinya kami banyak mendapatkan pelajaran dan hikmah.

Ya Allah, sembuhkanlah penyakit sahabat kami ini dengan kesembuhan yang sempurna tanpa bekas sehingga sahabat kami ini dapat mengamalkan ilmunya lagi dengan lebih optimal yang dapat mencerdaskan umat.

Teruslah berjuang sahabat, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah; kun fayakun, doa kami menyertai mas dan keluarga.