Tertipu Gelar Palsu

Dudung (nama samaran) adalah seorang anak muda yang sedang berghairah menuntut ilmu agama, sementara teman-temannya bangga berhasil pacaran, dudung malah menghindari dosa pacaran, sementara teman temannya ngefans pada artis dan suka mendengar konser musik, dudung malah suka mendengar ceramah, dan ngefans pada ustad dan mubaligh.

Kini dudung kecewa, apa sebabnya?

banyak ustad/mubaligh/penceramah/tokoh yang terkena demam dunia gaya selebritas dan popularitas, sehingga merusak keasliannya dan terbongkar terseret pada aib. tetapi sayangnya banyak yang berkata "mubaligh juga manusia" dengan kata lain dalih nggak apa apa berbuat dosa tanpa dihukum sampai akhirnya dudung menemukan bacaan bacaan yang punya rujukan kuat hadits yang shahih (asli), dudung tidak mau lagi ngefans pada oknum orang populer yang masih hidup,

Kini Dudung lebih mengutamakan ngefans pada Nabi dan para sahabat nabi.

Karena Dudung sudah tahu mana mubaligh/tokoh yang asli, dudung tidak lagi terpukau pada gelar, tidak terpukau pada orang yg pandai beratraksi pamer keahlian, Dudung sudah tahu bahwa ada atraksi memukau yang menggunakan jin atau makhluk ghaib.

Dudung membaca tulisan tersebut yang berjudul Ciri-ciri Mubaligh Yang Asli

Masyarakat kini banyak menyorot Mubaligh (Penyampai) atau penceramah kondang bin terkenal. Masyarakat yang awam mudah sekali terpukau penampilan luar, terkagum pada ganteng atau cantik fisik, terpukau berlebihannya tawa-tawa, terkagum-kagum pada yang lucu-lucu dan canda-canda berlebihan dan sengaja mencari lucu.

Akhirnya menurut analisis dari peristiwa yang terjadi merujuk hadis nabi: yaitu. Mubaligh yang benar dan asli mempunyai cici ciri :

1. Berusaha Menghindari Popularitas dengan cara Menghindari foto-foto dirinya, menghindari tebar pesona dimana-mana. Kalaupun ada mubaligh terkenal dan foto dirinya tersebar dimana-mana, maka mubaligh tersebut terkenal karena secara alami dalam arti: mubaligh itu tidak merekayasa popularitas dirinya atau tidak memerintahkan tim suksesnya mempopulerkan dirinya.

Rujukan dasar hukumnya:

Barang siapa mencari popularitas dengan amal perbuatannya, maka Allah akan menyiarkan aibnya dan barang siapa yang riya dengan amalnya, maka Allah akan menampakkan riyanya. (Shahih Muslim No.5302)

2. Menghindari tawa-tawa dan canda berlebihan. Kalaupun ada humor cuma selingan saja dan tidak sengaja dibuat-buat. karena Nabi juga humoris tetapi tidak berlebihan dan tidak berdusta dalam candanya.

dasar hukum Larangan terlalu banyak Tawa

janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa itu mematikan hati.

(HR. Ahmad dan Tirmidzi)

dasar hukum Larangan berdusta dalam bercanda

Celaka bagi orang yang bercerita kepada satu kaum tentang kisah dusta dengan maksud agar mereka tertawa. Celakalah dia…celaka dia. (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

3. Menjauhi Kerjasama dengan Jin (Ilmu Kebal, Pengobatan Jarak jauh, pengobatan yang tidak masuk akal ilmiah seperti sihir, ghaib dan sejenisnya).

Nabi Muhammad, SAW berjuang atau berdakwah tidak pernah mencontohkan penggunaan ilmu kebal (bantuan jin). Buktinya, Nabi berdarah saat dilempari batu oleh orang yang memusuhinya.

Karena , bekerja sama dengan jin akan menambah dosa dan kesesatan.

Dasar hukumnya: Al Jin ayat 6

وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الإنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا

Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan

Mudah mudahan kini kita bisa mengetahui mana Mubaligh yang mencari nama, mana yang banyak bercanda, mana yang bekerjasama dengan jin dan mana yang tidak, caranya ialah jangan mudah terpukau pada atraksi dan jangan mudah terkagum-kagum pada siapapun sebelum dia wafat dengan akhir yang baik / khusnus khatimah dan meninggalkan nama baik dan harum.

Jangan mengagumi amal perbuatan sampai ia menyelesaikan yang terakhir.

(HR. Ath-Thabrani dan Al Bazzar)

dudung membagi bagikan tulisan di atas kepada teman-temannya dan ada teman dudung yang berkata:

    • Terimakasih udah diingatkan
    • bagus kang dudung, mantap….

Alhamdulillah , dudung tidak ingin lagi ngefans pada oknum orang atau tokoh yang masih hidup dan terkenal yang seperti di atas yang biasanya ujung ujungnya, mereka hanya cinta dunia dan mengumpul-ngumpul harta, mengutamakan tahta dan wanita