Seuntai Pesan Tentang Isu Pembakaran Alqur'an

Memasuki awal syawal 1431 Hijriyah ini, saya agak heran melihat "tempat mangkalku" di old-town Krakow dijaga oleh banyak polisi, padahal membludaknya jumlah turis di musim panas telah mereda, dan saat ini suhu mulai dingin, memasuki musim gugur.

Tentunya para polisi itu menatap saya penuh curiga, kecuali polisi penjaga mal yang sudah hafal dengan kami sekeluarga sebagai orang yang sudah tinggal di sini. Para polisi yang menatap penuh curiga ternyata "hanya karena cover alias pakaian" yang saya kenakan, ditambah anak-anak yang doyan menggunakan peci.

Saya berusaha cuek, toh tidak ada yang salah dengan pakaian saya. Lalu mencari tahu melalui telepon ketika telah menemukan tempat duduk yang nyaman, menghubungi sahabat di kota lain.

"Sister… memang banyak polisi, disana kan pusat turis, dan ingatkah kamu tentang omong kosong Amerika di tanggal 11 september beberapa tahun lalu…?" sohibku menjawab dengan cepat saat kutanyakan rasa penasaranku itu.

"Oooh, maksudnya, berjaga-jaga menghindari bom-bom-an githu…? Pantas saja kadang-kadang ada turist yang memakai ransel hitam, diperiksa tuh tasnya…" ujarku dalam bahasa Inggris.

"Yah, mungkin saja begitu. Berita-berita mengumbar peringatan peristiwa dramatis itu, dan pilot pesawat tersebut kan orang Polish-Amerika, ditambah peristiwa terbunuhnya Presiden Poland beberapa bulan lalu serta barusan terpilihnya presiden di partai lawan, makanya keamanan ditingkatkan…," urainya lagi.

Saya manggut-manggut lalu mengucapkan terimakasih dan menutup telepon dengan ucapan salam, selanjutnya melihat email dari saudara kita, Muslim Amerika. Beliau menulis kesedihan dan sakit hati atas peristiwa pembakaran Al-qur’an yang sekarang malah sedang dibesar-besarkan media. Menurut "berita" yang diedarkan, pembakaran itu untuk "memperingati tragedi 11 september."

Hmmm….. lagi-lagi makin beringas "tangan kotor" menyerang kehidupan umat Islam. Para islamofobia yang biasanya menghembus-hembuskan isu "teroris adalah Muslim" memang sudah melempar kotoran ke muka sendiri, telah terbukti data dalam catatan FBI resmi justru menunjukkan bahwa hanya 6% dari serangan "teroris" di wilayah AS 1980-2005 dilakukan oleh ekstremis Islam. Sisanya 94% berasal dari kelompok-kelompok lainnya (42% dari Latin, 24% dari kelompok sayap kiri ekstrim, 7% dari ekstremis Yahudi, 5% dari komunis, dan 16% dari semua kelompok lainnya).

Bahkan "terorisme" di Eropa 0,4%nya didata sebagai Muslim, namun itu pun karena penindasan dari penguasa, 99,6%nya adalah kelompok non-Muslim terutama atheis. Artinya "tangan kotor" itulah si teroris yang sebenarnya. Dan fakta dari tahun ke tahun ini menjadikan mereka makin beringas menebar fitnah bagi Muslimin. Astaghfirrullah…

Beberapa teman lain dari Spanyol dan Amerika bercerita di emailnya bahwa walaupun mereka penganut agama non-Islam, tapi perihal pembakaran Al-Quran oleh pastor X dan Y itu tidaklah mewakili suara umat penganut agama tersebut. Apalagi zaman sekarang, pastor-pastor berbeda-beda pengikut, berbeda sektenya, dll. Dan media telah mengumbar hal pembakaran Qur’an itu, tentu bermaksud untuk membakar emosi umat Islam.

Allah SWT berfirman yang artinya: "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik," (QS Ali Imran : 110).

Mari saya review secuil peristiwa beberapa tahun lalu,

1. Saat ini banyak Muslimah ditawarkan pekerjaan menarik dengan gaji tinggi dan persyaratan pakaian dinas harus rapi (dengan menanggalkan penutup auratnya), ini tidak cuma terjadi di Indonesia. Dan hingga kini masih sering terjadi.

2. Saat ini terus-menerus dihembuskan desas-desus konflik Indonesia-Malaysia, yang bahkan beberapa stasiun televisi Eropa makin memprovokasi, "mengkira masyarakat sini", memang sudah perang dua negara yang bersahabat tersebut.

3. Saat ini kita terjebak mengikuti gaya hidup ala mereka, belanja dengan tidak bijaksana, mengutamakan "high impression" demi harga diri tinggi, sampai ada banyak perlombaan dan kreativitas acara yang berhubungan dengan belanja, undian berhadiah, dsb, padahal yang kita lakukan adalah bentuk kemubaziran, sadar ataupun tak sadar.

4. Saat ini anak muda makin mengikuti acara umbar aurat, zina menjadi biasa, acara-acara semacam VD, April mop, Halloween dianggap trend, dan maraknya acara televisi yang kurang mendidik. Dan yang tidak mengikuti "trend tersebut" malah dianggap aneh.

5. Saat ini traveling menjadi tidak menyenangkan, "drama nigerian" yang dengan skenario itu Amerika berhasil "memaksa" negara lain, termasuk Eropa dan beberapa negara Muslim untuk membeli "produk tak lakunya" yang berupa "full body scanner", yang tentunya semua orang tau hal ini berhubungan dengan peningkatan ekonomi si penjual produk.

Serta ratusan peristiwa lainnya yang masih kita kenang, termasuk peristiwa Gaza, perampasan tanah palestina, peningkatan bea siswa ke berbagai negara, penyebaran virus sekaligus vaksinnya, dll, semuanya berhubungan… Yang terbaru malah pastor aneh yang bercakap tentang idenya untuk membakar al-qur’an, dia bilang bahwa itu adalah kitab teroris, padahal sesungguhnya dialah teroris… Semuanya saling terkait, dan alat tembak yang mantap dalam publikasi ke seluruh rakyat adalah media.

Allah SWT mengingatkan kita agar berhati-hati : "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)." Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu,"(QS:AL-BAQARAH : 120).

Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk menyegarkan hati setiap hari, tetap menegakkan qiyamullail, mengulang hafalan qur’an dan hadits, serta sholat dhuha sebagaimana kebiasaan saat Ramadhan.

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.", (QS Al-Baqoroh : 153)

Yakinlah, Allah SWT menjaga kita selalu, sehebat dan sekaya apapun media seperti stasiun tivi di UK, AS, dan eropa, tetaplah ternyata banyak kebohongan dalam publikasinya. Contohnya, saudaraku di Prancis pun meyakinkan bahwa saat ada pelarangan burkha dan pakaian "religius"(alias muslimah harus buka-bukaan), media menakut-nakuti dan terkesan berbahaya jika memakai pakaian islami, malah imbasnya peningkatan jumlah muallaf disana, dan malah makin banyak yang menggunakan burkha.

Selain itu, pilihlah media terpercaya yang bukan perpanjangan tangan politik kotor, serta utamakan tabayun saat mendengar suatu berita. Jangan emosi dan terprovokasi oleh ulah mereka, apalagi mengenai pembakaran Al-qur’an, yang Allah telah jamin penjagaanNYA dalam QS.Al-Hijr-(15):9: "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan adz-Dzikr (Al-Qur’an), dan Kamilah yang akan menjaganya".

Allahu Akbar! wallahu’alam bisshowab.
(bidadari_Azzam, Krakow, 15/9/2010)