Hidayah di Balik Ramadhan

“Maaf lahir bathin ya ukhti, semoga dibulan ini ibadah kita mendapat berkah dari Allah SWT”.

Pesan ramadhan seperti ini bergantian muncul di ponselku, sebentar lagi kita akan menginjak bulan suci ramadhan. Bulan yang ditunggu-tunggu oleh setiap kita.

Aku ingat, setahun yang lalu. Peristiwa ramadhan yang membuatku menitikkan air mata bila mengingatnya. Sungguh hidayah Allah itu datang tidak pernah disangka, bahkan datangnya tepat pada bulan suci ini.

Reno namanya. Dia adalah seorang muslim. Tapi mungkin banyak ilmu-ilmu tentang Islam yang belum sampai kepadanya. Sehingga dia tidak mengindahkan makna berpuasa siang hari di bulan suci. Suatu hari dia pernah aku dapati sedang merokok di kantin kantor sebelah yang kebetulan buka untuk kaum non muslim. Kebetulan kami sedang mengurus sesuatu dikantor sebelah. “Makan mbak, ..” katanya seraya menawarkan kepada kami hidangan coto makasar didepannya. Kami hanya tersenyum dan menggelengkan kepala.

Tepat hari ke 22 di bulan Ramadhan, kami beramai-ramai memenuhi masjid dimalam 10 hari terakhir. “Malam ini malam ganjil, aku berdoa semoga aku bertemu dengan malam lailatul qadar”seru temanku.

“Ya ukhti, aku ingin sekali merasakan malam lailatul qadar’seru temanku yang lain. Selepas tarawih, kami bertilawah sendiri-sendiri. Malam itu mulai turun hujan, tampaknya akan sangat deras. Aku memindahkan motorku ke dalam parkiran, karena besok subuh baru pulang.

“Mbak, …”panggil seseorang.
“Eh, Ren, ngapain?”sapaku.
“Aku mau I’tikaf mbak, ..”selorohnya.

Aku menyeritkan dahi, gak salah fikirku. Siang aja dia gak puasa, masa mau I’tikaf? Tapi perlahan aku tepis perasaan jelek dari hatiku itu.
“Mbak mesti kaget ya?”tebaknya.
“Sedikit, ” jawabku sekenanya.
“Ternyata Allah itu Maha Tahu hambaNya ya mbak, aku menyesal baru beberapa hari ini menjalankan puasa, padahal Allah sudah memberikan kesempatan kepada kita untuk lebih dekat dengan-Nya melalui bulan ini”.

“Mbak, beberapa hari yang lalu aku membaca selembar robekan Koran dikantor, di sana ada tulisan tentang azab-azab Allah, mbak aku gak mau masuk neraka!!”jelasnya.

SubhanAllah, sungguh Allah Maha mendengar dan Maha Tahu tentang hamba-hamba-Nya, melalui bahasa sederhana yang disampaikan Reno, aku tahu dikemudian hari dia pasti akan menjadi muslim yang shalih.

Kadang kita tidak pernah menyangka adanya sebuah hidayah yang datang menyematkan sesuatu kesejukan di hati kita, terkadang ketika hati ini sedang futur, ibadah ini terasa tak berasa, di sanalah kita akan menyadari bahwa kita butuh Allah sebagai pendamping hidup kita, yang mengatur dan mengendalikan kita dari kesalahan-kesalahan kita.

Di tengah ramadhan yang sedang berlangsung ini, sekiranya kita memanfaatkan sebaik-baiknya ibadah untuk-Nya. Setiap detik kita hidupkan hati hanya untuk bermunajat kepada-Nya.

Semoga Allah memudahkan ibadah dan memberikan keistiqomahan kepada kita hingga ramadhan ini akan berakhir, …

Sengata, Medio Ramadhan 1429H