(Inilah) Lelaki Idaman

1 1Kami bukan seorang wanita yang mampu bertahan sendiri di tengah ruwetnya hidup saat ini, sekalipun adanya paham emansipasi gender namun hakikinya kami hanya seorang wanita yang lemah dan terbatas dalam ruang gerak. Kami hanya seorang wanita yang sewaktu-waktu dapat roboh, kami lemah dari segi fisik juga sangat berperasaan.

Olehnya, kami membutuhkan seorang pemimpin hidup yang mampu memimpin kami untuk menguatkan pondasi. Kami tidak membutuhkan seorang lelaki berparas sangat rupawan, setampan aktor Omar Borkan Al Gala yang mampu membius ribuan wanita. Kami tidak membutuhkan seorang lelaki bertubuh kekar layaknya Ade Rai, untuk menakuti para musuh. Kami juga tidak membutuhkan sosok sehebat Kristoforus Kolumbus yang berani mengarungi lautan dan sehebat Muhammad Ali dalam menghujamkan tinju untuk merobohkan musuhnya serta menunjukkan keperkasaannya, atau seperti musisi klasik Jerman Ludwig Van Beethoven yang memainkan nada-nada indah dan romantis.

Namun kami membutuhkan seorang lelaki yang dengan matanya selalu tunduk untuk melihat yang halal saja, juga memiliki mulut yang terus mengumandangkan tasbih, tahmid juga tahlil, memiliki tangan yang dengan kedua tangannya, ia gunakan untuk menderma kepada orang yang membutuhkan. Memiliki kaki yang dipijaknya berjalan kerumah RabbNya juga menghadiri taman-taman surga. Seluruh aktivitas tubuhnya terisi dengan ibadah, yang memiliki motto hidup, hidup mulia sebagai hamba juga Jundullah.

Dengan prinsip hidup yang jelas, wajah cerahnya disebabkan basuhan wudhu mampu menyinari lalu membius banyak orang karena keimanan. Mampu mengalahkan musuh sekuat apapun dengan tawaddunya tanpa harus memperlihatkan tubuh kekarnya, mampu menghadapi ganasnya hidup melebihi ganasnya lautan nan luas dengan sabar dan ikhtiarnya juga tanpa perlu mengepalkan tanggannya sangat erat lalu menggantinya dengan ucapan syukran, afwan, wa jazakallahu khairan serta memiliki bacaan Al-Qur’an yang sejuk tatkala didengar.

Sosok lelaki yang seperti ini yang kami inginkan, seorang lelaki yang berprinsip dengan berpedoman pada surah

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

(QS ad-Dzariyat ayat 56)

Dan Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu

Maka pimpin kami dengan imanmu, tawaddumu, sabar,  ikhtiar dan perangai akhlak Al-Qur’anmu. .

 

–Kumala Dewi, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Makassar —