Kata Kata yang Mengabadi

tulisan dan lisanOleh : Syaripudin Zuhri

Memori manusia yang sangat terbatas menyebabkan sering kali lupa akan sesuatu, disamping itu betapa banyak memori yang masuk setiap harinya, sehingga dari sekian banyak memori yang masuk ada yang keselip dan saat dibutuhkan tak bisa keluar itulah yang disebut lupa.

Nah menghindari lupa itu, maka catatan sangat membantu. Sebagaimana pepatah Cina: ” Seburuk-buruknya catatan, masih lebih baik ketimbang lupa ” Dengan demikian walau hanya satu kata yang dicatat, itu sangat membantu kala lupa.

Dan kebiasaan mencatat, walau hanya satu kata atau satu kalimat, apalagi bila kata itu kata yang bijaksana, itu sangat berarti. Sangat disayangkan bila kata bijaksana yang sudah muncul di otak, tapi karena lupa diababdikan dengan tulisan, maka kata bijak itu hilang lenyap tanpa bekas.

Maka jangan biarkan ide-ide yang sudah muncul dibiarkan begitu saja tanpa catatan, tanpa usaha untuk mengabadikannya, karena kata-kata bijak atau kata-kata yang penuh hikmah, walau hanya satu kalimat, itu sangat penting, sangat berarti.

Kata yang bijak atau kata yang penuh hikmah dapat memberikan motivasi yang kuat atau dorongan yang sangat besar bagi orang-orang, yang mungkin pada saat itu sangat membutuhkan nasehat atau dorongan semangat atau motivasi.

Kekuatan kata-kata atau energi kata-kata dapat mendorong bukan hanya individu, tapi juga dapat menggerakan banyak orang, juga dapat menggerakan sebuah masyarakat yang luas, atau dapat menggerakan suatu suku, bangsa atau negara.

Walau hanya dengan satu kata atau satu kalimat, seperti pekikan “ merdeka!” Atau dalam satu kalimat seperti : ” lebih baik mati dari pada dijajah ” atau ” Tiang gantungan lebih aku cintai dari pada hidup tak berarti atau tanpa makna ”

Jadi banyak kata-kata yang dapat membangkitkan gelora semangat bagi pendengarnya atau pembacanya, kata yang dapat menggerakan ribuan atau mungkin ratusan ribu bahkan jutaan orang, hanya satu kata atau satu kalimat yang penuh hikmah!

Jangan lewatkan ide yang muncul tanpa sempat mencatatnya, mencatat bisa dimana saja, dengan kemajuan teknologi sekarang ini, mencatat tidak lagi mesti di buku tulis, tapi bisa di internet/komputer, di hp, di note book, di tab, berbagaimacam sarana elektronik dan lain sebagainya.

Dengan satu kata atau satu kalimat, mari kita berbagi, mari kita sebarkan kata-kata bijak yang penuh hikmah. Jangan pernah segan berbagi, walau hanya satu kata, walau hanya satu kalimat, walau hanya satu ayat.

Mari saudaraku, kita berbagi kata-kata yang gratis dari Allah SWT, mari kita sebarkan kata-kata bijak yang penuh hikmah, agar dengan kata-katapun kita bisa beramal sholeh, bisa berbuat baik dengan nasehat yang baik tentunya.

Kita mestinya malu dengan tokoh-tokoh dunia puluhan abad yang lalu, seperti Ibu Arabi, Imam Al Gazali, Ibnu Sina dan lain sebagainya, yang dengan ketekunanya dan kesabarannya, mereka dapat dan mampu menulis ribuan halaman buku, dengan puluhan jilid buku dan dengan ratusan judul buku yang ditulis tangan! Sekali lagi ditulis tangan!

Dan buku-buku mereka mengabadi dan memberikan inspirasi bagi generasi sesudahnya, mereka telah tiada, tapi hasil pemikiran mereka yang ditulis, di catat, maka ilmu mereka tak hilang dan terus menerus bermanfaat bagi generasi selanjutnya, yang bisa saja mencapai ribuan tahun sesudahnya. Jasad mereka sudah tiada, tapi dengan kata-kata yang ditulisnya, nama mereka mengabadi.

Mari kita mulai menulis, sekarang juga, hari ini juga, detik ini juga , walau hanya satu kata, walau hanya satu kalimat, walau hanya satu paragraf, walau hanya satu bab, walau hanya satu lembar dan walau-walau yang lainnya. Ilmu Allah yang begitu luas, dapat kita pelajari dan hasilnya di abadikan melalui tulisan.

Dan tulisan di era digital ini terabadikan di internet, bahkan di “ embah” google sedang diusahakan dapat membaca tulisan yang sudah 300 tahun yang lalu. Bayangkan kalau anda menulisnya sekarang, akan terabadikan paling tidak 300 tahun mendatang atau 3 abad!

Bisa jadi dengan kemajuan mesin pencaharian kata yang semakin canggih, sebuah tulisan akan mengabadi selamanya, selama dunia ini ada! Subhanallah. Mungkin seperti “kekelan energi” dalam dunia fisika. Kerenkan!

Moskow, 1 Maret 2015