Inspiring Qur’an: Mati Suri

9 Agustus 2010

H-2 sebelum Ramadhan 1431 H

Aku baru saja diturunkan dari gendongan seseorang. Rasa yang bisa kugambarkan adalah layaknya seorang anak kecil yang baru saja diajak bermain. Dengan ceria, aku berlari ke arah seseorang yang terbaring. Setelah kuhampiri dan kuperhatikan dengan seksama, ternyata itu adalah aku. Aku pun segera masuk ke dalam jasadku.

Tubuhku tersentak! Aku kaget! Seketika juga langsung terbangun dari tidurku. Kulihat disamping kiriku ada buku Quantum Chemistry. Oh ya! Rupanya aku tadi tertidur ketika belajar Quantum Chemistry untuk menghadapi UAS pagi ini jam 9. Kuraba disebelah kananku mencari HP. Kulihat penunjuk waktu di layar kecil itu: 03.15. Aku berusaha bangun dan menuju kamar mandi.

Pagi ini, UAS Kuantum jam 9 pagi, aku pun bersiap diri ke kampus pagi-pagi untuk belajar bersama dengan teman, bertanya apa yang masih belum kumengerti. Hingga akhirnya jam 9 pun tiba. Aku sudah mempersiapkan diri di kursi ujian dan berdoa. Seketika juga sang dosen membagikan lembar jawaban dan soal. Segera kukerjakan soal yang tengah kuhadapi, begitu lancar tanganku mencoret-coret di atas lembar jawaban. Dalam waktu 90 menit pun semua soal sudah aku kerjakan dan aku periksa berulang kali. Aaah,, rasanya sudah tak ada yang mau aku koreksi lagi, aku pun memutuskan untuk menghentikan pekerjaanku dan menyerahkan lembar jawaban kepada sang dosen walaupun masih ada waktu 30 menit lagi.

Usai UAS, aku kembali disibukkan dengan kegiatan di kampus hingga akhirnya aku pulang ke rumah ba’da ashar.

Tak terasa, 2 hari lagi Ramadhan. Di waktu senggang, aku menambah tilawah qur’an-ku. Di setiap usai sholat kutunaikan hak al-qur’an; membacanya sekaligus mentadabburi isinya. Di saat mentadabburinya, aku terperangah dengan surat Az-zumar:42 yang baru saja kubaca. Beginilah kutipan artinya: “Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur; maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir.”

Pikiranku langsung teringat pada kejadian tadi pagi, saat terbangun dari mimpi. Ya! Ayat ini pas sekali dan menggambarkan apa yang terjadi pada diri ini. Tadi pagi aku terbangun lantaran kaget ketika ruhku memasuki jasad ini. Apakah itu bukan sekadar mimpi melainkan memang kondisi alam bawah sadarku yang sebenarnya? Bahwa ruh ini berada dalam genggaman Allah ketika tidur dan dilepaskan hingga membuat diri terbangun kembali. Ya Rabb! Sungguh Engkau Maha Menguasai Jiwa ini. Andai saja Engkau tak mengembalikanku lagi, mungkin aku tak kan sampai di bulan Ramadhan tahun ini.

Allahumma balighna Ramadhan..

Allahumma balighna Ramadhan.

Allahumma balighna Ramadhan.

Ya Rabb,, sampaikanlah aku ke bulan Ramadhan..

13 Agustus 2010

3 Ramadhan 1431 H

Aku baru saja ke dokter karena tenggorokanku kembali meradang. Penyakit yang sering hinggap pada diriku, diakibatkan karena kurang menjaga makanan yang masuk ke dalam tenggorokanku. Bagaimana tidak meradang jika tenggorokan diberi es ketika berbuka dan makan yang pedas ketika sahur? Aah, sungguh penyakit yang dibuat diri sendiri. Walhasil, aku harus mengcancel agenda hari ini di kampus karena demam tinggi, tenggorokan dan kepala menjadi terasa berat, ibadahpun menjadi tak enak.

Sepulang dari dokter, kusempatkan diri berselancar di dunia maya: hendak mencari berita di metrotvnews.com. Aku tertarik pada kolom Kick Andy dan langsung mengkliknya. Disana langsunglah terpampang video “Mati Suri”. Segera aku play dan menyaksikan hingga usai.

Waah,, kenapa bisa pas begini ya?? Pikiranku kembali teringat pada H-2 Ramadhan saat aku merasakan bahwa ruhku memasuki jasadku. Kebalikan sekali dengan di video yang kutonton barusan yang semuanya menggambarkan bagaimana ruh mereka meninggalkan jasad mereka ketika sakit.

“Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur; maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir.”

Terjemahan Az-zumar:42 terus menerus terngiang di kepalaku. Jariku langsung mengetik Az-zumar:42, memasukkan keyword untuk googling. Disana banyak kutemukan artikel tentang Prof. Arthur Alison yang masuk Islam karena bermula dari surat Az-zumar ayat 42. Ayat ini menjelaskan tentang konsep tidur, mati, koma ataupun mati suri bahwa sesungguhnya tiap-tiap jiwa kita berada dalam genggamanNYA.

Menurut Prof. Arthur Alison, Al-qur’an mampu menjelaskan apa yang tidak dapat dijangkau oleh pemikiran manusia dan beliau pun menyatakan diri masuk islam. Subhanallah, Maha Suci Engkau Ya Allah, Kau beri hidayah pada orang yang mau menggunakan akal pikirannya untuk merenungi ayat-ayatMU. Ya! Seperti yang Kau firmankan dalam akhir ayat ini: “…Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir.”

Ya Rabb, kini Engkau telah menyampaikanku kepada bulan Ramadhan, maka ijinkanlah aku untuk mengakhirinya dengan akhir yang baik dan mendapatkan lailatul qodarMU. Aamiin..

***

Sahabat, kadang ketika membaca al-qur’an dan mentadabburi artinya, kita menemukan ayat yang begitu pas dengan kondisi yang terjadi pada diri kita. Hingga akhirnya kita pun mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian yang dilalui. Bahkan seorang nonMuslim pun layaknya Prof. Arthur Alison menyatakan diri masuk Islam karena ayat-ayatNYA. Lantas bagaimana dengan kita yang sudah Islam? Apakah kita juga mengkaji al-qur’an untuk semakin menguatkan keimanan kita? Bukankah tanda-tanda kebesaran Allah hanya diperuntukkan bagi mereka yang berpikir?

Ayo makin semangat mempelajari al-qur’an.

Kitab yang jelas-jelas diturunkan oleh Allah untuk menjadi pedoman hidup hamba-hambaNYA.

Mari songsong Nuzulul Qur’an dengan menunaikan hak-hak Al-qur’an:

-membacanya sesuai tajwid,

-memahami artinya,

-menghapalnya,

-mengamalkannya dan

-mengajarkannya kepada orang lain.

25 Agustus 2010

15 Ramadhan 1431 H

Ya Rabb, Kau telah mengantarkan kami pada separuh RamadhanMU, maka ijinkan kami menjalankan separuh berikutnya dengan keimanan yang senantiasa meningkat.. Aamiin..

Semangat bermanfaat!

perempuanlangitbiru.multiply.com/