Pembawa Risalah

Oleh: Syaripudin Zuhri

Setiap pembawa risalahNya

Akan selalu mendapat caci maki, fitnah dan penolakan
Yang datang bukan saja dari orang lain atau umat
Tapi juga dari orang-orang yang terdekat dengan mereka

Sejarah Islam mencatat antara lain
Nabi Nuh dan Nabi Luth oleh istri dan anak serta umatnya
Nabi  Ibrohim oleh bapak dan umatnya
Nabi Yusuf oleh saudara-saudara tirinya
Nabi Musa oleh ummatnya di usir dari tanah kelahirannya
Nabi Muhammad SAW oleh pamannya dan umatnya

Dan perlu dicatat
Mereka pembawa risalah adalah jiwa-jiwa yang tabah, sabar dan tawakal
Dan tidak mundur hanya karena caci maki, fitnah, ditolak, bahkan nyawa taruhannya
Seperti ….
Umar Mukhtar yang digantung dan tasbih tetap dalam genggamannya
Sayyid Qutub, Ali Audah juga digantung
Tiga sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW Umar, Usman dan Ali
Ketiganya mati terbunuh

Ingat ….
Caci maki manusia,tidak menyebabkan kamu masuk neraka
Jadi jangan takut dan pesimis
Pujian dan sanjungan manusia, tidak menyebabkan kamu masuk syurga
Maka jangan angkuh dan sombong
Jadi caci maki dan pujian pada hakekatnya sama
Bagi orang yang beriman tak merubah apa-apa

Caci maki dan pujian manusia
Tak penting dan bukan masalah
Yang penting dan bermasalah
Jika caci maki  atau kutukan datangnya dari Allah SWT

 

Pembawa risalah seperti memang ditakdirkanNya

Untuk tidak selalu mulus dalam perjuangan

Mengemban amanah Illahi

Ada saja cobaan dan ujianya

Dan itu tidak kecil dan tidak sederhana

Seringkali bahkan bukan hanya

Hinaan yang menyakitkan diri

Tapi juga julukan yang tak masuk akal

Gila

Ya gila sering dituduhkan pada pembawa risalah

 

Itu resiko terhebat yang dialami oleh pembawa risalah

Dari masa ke masa

Dari waktu ke waktu

Dari zaman ke zaman

Tuduhan yang sama, padahal zamannya berbeda

 

Gerak gelombang kehidupan

Terpaan badai yang menghempas

Hujan deras berupa air mata

Tangis keras yang menghentak

Bukan halangan untuk mundur dan berdiam diri

 

Halangan

Rintangan

Cobaan

Ujian

Bahaya

Racun

Penjara

Tiang gantungan

Pisau para alggojo

Pembunuhan

Entah apapun namanya

Akrab di telinga-telinga pembawa risalah

 

Dan itu bukan suatu yang menakutkan

Bukan sesuatu yang membawa jiwa-jiwanya lemah

Justru merupakan tantangan yang dihadapi dengan gagah berani

Dengan tangan-tangan mengepal ke langit tinggi

Dengan takbir yang menggema di persada dunia

Dengan doa malaikat di atas sana

 

Pembawa risalah adalah manusia-manusia pilihanNya

Tidak banyak namun kualitasnya tinggi

Sedikit namun mampu menggerakan ribuan bahkan jutaan manusia

Sederhana namun kaya dengan pemikiran yang cermerlang dan mengabadi

Tak  berusaha dikenal namun dikenal dengan sendirinya

Diamnya adalah kata-kata yang luar biasa

Kata-katanya adalah tindakan tindakan yang penuh makna

Tindakannya adalah mutiara-mutiara kehidupan yang menebar sepanjang jalan

Dan senyumannya adalah lautan cinta yang tak bertepi

 

Menentramkan bukan menggelisahkan

Memudahkan bukan mempersulit

Menyayangi bukan menyakiti

Mengajak bukan menginjak

Berbagi bukan iri hari dan dengki

Berdakwah bukan membuat gibah

Berjuang bukan perang  membabibuta

Begitulah ciri pembawa risalah

 

Di segala zaman ada dan selalu ada

Diketahui atau tidak

Diakui atau tidak

Diikuti atau tidak

Pembawa risalah terus saja bergerak

Terkadang dalam diamnya

Terkadang dalam persembunyiannya

Terkadang dalam  tulisannya

Terkadang dalam ketidak hadirannya

 

Manusia pembawa risalah tak perlu corong apapun

Dia sudah menjadi corong itu sendiri

Manusia pembawa risalah tak perlu publikasi apapun

Dia sudah menjadi publikasi itu sendiri

Manusia pembawa risalah tak perlu apapun

Karena memang dia tak perlu apa-apa

Dia hanya mengemban amanah

Hadiah datang hanya dariNya

Yang Maha Pemberi dan Maha Kuasa

 

Pembawa risalah ada tapi jarang diketahui kebanyakan manusia

Dia ada tapi tak ingin dikenal dan terkenal

Dia ada tapi tak ingin diketahui

Dia ada dalam setiap waktu

Dia ada dalam setiap perjuangan

Dia ada dan muncul tiba-tiba dalam setiap ketidakadilan.

 

Moskow, 3 Maret 2013.