Permainan Dunia dan Gossip…

caturOleh: Syaripudin Zuhri

Manusia seringkali diombang- ambingkan oleh permainan dunia pada semua sector kehidupan, mulai dari politik, ekonomi. social, budaya, pertahanan, keamanan dan lain sebagainya. Dan dari semua sector kehidupan tadi, dunia dijungkirbalikan, dunia dibuat tak jelas, warnanya tak bisa lagi hitam atau putih, semuanya di buat abu-abu, apa lagi di dunia politik yang oriantasinya bukan mensejahterakan rakyat, tapi mencari kekuasaan semata dengan simbol-simbol agama.

Maka munculah berbagai partai yang membawa bendera agama, tapi pelakunya koruptor! Mereka bukan orang-orang bodoh yang tak tahu apa-apa tentang agama, bahkan bisa saja mereka begitu fasih bicara ayat Al Qur’an atau hadist nabi, namun pola perilakunya ketika berhadapan dengan kekuasaan dan keuangan, semua dijungkirbalikan. Ayat-ayat yang dibawakan saat serasehan atau pembekalan bagi para anggota partainya hanya tinggal omong kosong belaka.

Anggota partai banyak yang tertipu, ibarat “air susu dibalas air tuba”, loyalitas anggota pada pimpinan dijungkir balikan dengan tingkah laku yang korupsi. Dan satu demi satu loyalitas bawahan hancur gara-gara yang pimpinan atau pengurus partai ketangkap KPK.  Senyuman manis tak lagi punya arti, ketenangan yang membumi ternyata hanya mimpi dan harapan partai-partai  bersih dari tindak pidana korupsi, hanya tinggal mimpi.

Inikah kehidupan yang sesungguhnya? Bukan, ini hanya fatamorgana yang ada di jalan raya yang sedang panas-panasnya disinari matahari atau di padang pasir dengan suhu yang mendidih, panas sekali, hingga timbul bayang-bayang air di kejauhan, namun ketika dihampiri air itu tak ada, hanya bayangan, hanya fatamorgana, itulah dunia. Dunia yang terlihat nyata ternyata hanya fatamorgana belaka. Dan itu semakin terlihat ketika banyak sekali orang yang dipandang dihormati ternyata korupsi.

Dunia memang fatamorgana, bukan dunia yang sesungguhnya, bukan dunia yang hakiki, bukan yang abadi. Dan manusia yang berada di dalamnya ibarat para khafilah yang berhenti sejenak di sebuah oase yang penuh dengan pohon kurma dan mata air jernih, singgah sebentar untuk istirahat dan selanjutkan melanjutkan perjalanan yang lebih panjang. Begitulah dunia, sementara dan lebih terbatas lagi waktunya bila diukur dari tiap individu hidup di dunia.

Berapa lama sih manusia hidup di dunia? Kalau pakai standar nabi Muhammad SAW manusia hidup paling maksimal 63 tahun, bila ukurannya nabi Nuh AS manusia bisa mencapai 950 tahun, seribu kurang lima puluh, kalau pakai bahasa Qur’an.

Sedangkan rata-rata orang Eropa, Amerika dan Jepang yang sudah manju dibidang kesehatannya, harapan hidup manusianya semakin tinggi, berkisar antara 70-80 tahun. Namun ada juga manusia yang mencapai usia lebih dari 100 tahun, tapi itu tak banyak dan hanya bisa dihitung dengan jari di seluruh dunia.

Nah dalam hidup yang sebentar ini, hidup  penuh dengan bayangan, fatamorgana dan ada yang menyebutnya panggung sandiwara, maka akan terlihat berbagai macam wajah manusia yang palsu alias “memakai topeng”, bukan wajah aslinya. Inilah makanya kita disuruh selalu meneliti ulang, periksa dan periksa lagi, teliti dan teliti lagi, karena apa yang ada dihadapan kita belum tentu wajah yang asli, apa lagi kalau yang namanya berita, A yang terjadi, tapi bisa Z yang diceritakan. Sumber berita awalnya semester, tapi ketika berita menjadi bahan gosif panjang bisa puluhan kilo meter. Dan itu biasanya berita negative alias aib orang, karena jarang sekali orang yang mengosifkan kebaikan orang lain!

Inilah dunia ….
Penuh dengan permainan dan tipu daya
Yang sudah benar dibuat salah, yang salah dibenarkan
Yang bujangan ingin kawin dan segera buru-buru menikah ;a;au main “tabrak langsug”

Yang sudah menikah,  eh malahan selingkuh dengan mengkhianati pasangan masing-masing

Bahkan saling bunuh akibat perselingkuhan.

Karena memang selingkuh, dalam hal ini perzinahan,  termasuk dosa besar

Jangankan berzinah, mendekati saja sudah dilarang! Inilah cara Islam membentengi ummat dari perzinahan. Dan repotnya yang berzinah sampai dilegalkan dengan berdirinya tempat-tempat mesum tersebut, namun ketika orang menghindari zinah dengan berpoligami justru disudutkan semikian rupa, sehingga orang yang berpoligami seperti orang yang bersalah! Inilah permainan dunia, yang benar di buat salah, yang salah dilegalkan!

Dan coba lagi lihat penampilan orang perorang,  terutama yang suka dengan mode-mode, yang rambutnya lurus ingin rambutnya keriting,yang rambutnya keriting ingin rambutnya diluruskan. Yang kulitnya hitam ingin seputih susu, yang kulitnya putih ingin kulitnya coklat kehitaman, tak pernah puas dan tak mau bersyukur pada apa yang sudah dimilikinya.  Silahkan mencari contoh sebanyak-banyak, semua itu ada disekeliling kita.

Inilah permainan dunia, coba lihat disekitar anda, banyak kejadian atau peristiwa yang  penuh dengan tipu daya. Demi harta dan jabatan, manusia menjegal teman seiring, menggunting dalam lipatan atau memancing di air keruh, yang sudah tertib dijadikan kacau balau,  demi harta dan warisan, manusia memangsa saudaranya, membunuh saudaranya atau menghancurkan saudaranya sendiri.

Inilah permainan dunia, penuh dengan tipu daya
Yang senyum pada seseorang,  ternyata palsu dan musuh dalam selimut
Banyak orang yang dekat, justru yang paling membenci, memang tidak semuanya
Dekat, pada berantem dan ribut,  saling mata mematai

Jauh, dikenang dan dirindukan
Semuanya dibuat terbalik-balik,

Inilah dunia … penuh dengan tipu daya
Mereka memberi dengan mengharapkan sesuatu
Mereka memuji dengan sebuah harapan dibaliknya
Mereka membantu dengan maksud tertentu
Mereka tersenyum manis dengan belati siap membelah.

Inilah permainan dunia… penuh dengan tipu daya
Harta, tahta dan yang “tiga hurup” dikiranya kunci kebahagiaan
Ternyata membuat gelisah, resah, kecewa, pusing dan sebagainya
Semua menjadi semu
Semua manjadi fatamorgana
Hanya ilusi saja.

Keadaan itu akan terus berjalan sepanjang kehidupan manusia, tak akan pernah berhenti, karena memang begitu adanya manusia, selalu saja ada sisi-sisi gelapnya, ada sisi-sisi yang tersembunyi yang bisa saja berupa aib yang memang ditutupi oleh Allah SWT. Nah yang sudah ditutupi di balik panggung, jangan lagi dibuka, itu aib, apa lagi aib yang ada disekitar teman, sahabat, saudara, pasangan hidup dan lain sebagainya.

Namun kalau juga di buka aib itu, padahal itu aib teman sendiri, sahabat sendiri, saudara sendiri dan orang-orang yang terdekat, itulah dunia! Banyak sekali orang yang senang “memakan bangkai saudaranya sendiri” lihat Surat Al Hujarat:12 ” Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena prasangka itu itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan  daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”

Ayat itu akan terus mengingatkan manusia, agar tak suka “memakan bangkai saudaranya sendiri” alias asik bergosif ria. Inilah yang menyebabkan kehancuran hidup bermasyarakat, orang menjadi saling tidak percaya pada orang-orang yang terdekat, karena sering menjadi bahan gosif, itulah permainan dunia.

Ingin hancur? Silahkan ikuti permainan dunia itu
Ingin bahagia? Kembalikan semua urusan kepada-Nya.

 

 

Moskow, 6 April 2013.