Hidup Susah Di Akhir Zaman

sedih123eramuslim.com

Susah?

Iya susah. Jujur saja.

Hidup di masa sekarang terasa susahnya. Bagi yang tak mau mengakui susah, mungkin saja memang tak merasa susah; atau tak mengalami susah.

Susah bagi orang yang berusaha konsisten dengan nilai-nilai agamanya. Apakah dia muslim, kristen atau yahudi.

Orang Yahudi sedemikian merasa susahnya hidup sampai-sampai merasa perlu selalu mengingat-ingat terus menerus ”tragedi etnik Yahudi” di Perang Dunia Kedua. Museum peringatannya dibangun diberbagai negeri bahkan lintas benua. Dalam museum tersebut dipamerkanlah ”kesengsaraan” mereka di masa itu, konon. If you believe it.

Orang kristen juga mengalami susah, sebagaimana yang dialami komunitas kristen di Amerika. Mereka yang masih ingin mempertahankan nilai-nilai kristiani  harus menempuh jalan Homeschooling bagi generasi penerus mereka. Jika mereka membiarkan anak-anak mereka sekolah di sekolah umum maka anak-anak akan diajarkan Yoga, Semedi, bertoleransi dengan Gay dan Lesbian, membolehkan aborsi bebas, dan…anak-anak mereka tidak akan menghargai orangtuanya lagi.

 

Para pendeta di negeri-negeri barat susah payah mempertahankan jumlah jemaatnya, tanpa hasil yang berarti, akhirnya harus merelakan gerejanya dijual untuk kemudian dialih –fungsikan sebagai gedung biasa.