Internal Wave dalam Al-Quran

Dalam beberapa dekade terakhir, Negara-negara yang terbilang maju seperti Jepang tengah merancang pembangkit listrik lewat tenaga gelombang ombak Laut. Tetapi sayangnya pengembangan teknologi tersebut kurang mendapat respons, hingga pada tahun 1973, dimana dunia tengah dilanda krisis minyak maka konsep `pembangkit tenaga  listrik gelombang laut` kembali dikembangkan. Pemberdayaan energy tersebut memicu penemuan adanya gelomang Dalam laut (Internal Wave) pada tahun 2007 yang dipopularkan dalam salah satu surat kabar online yang mereka sebut sebagai `Kelvin waves`, yang pada hakekatnya fenomena tersebut sebelumnya sudah dikaji oleh beberapa Ilmuan oseanologi (kelautan)  seperti Doktor V.W Ekman pada tahun 1904.

 

gelombangGambar gelombang Internal yang diambila dari satelit

 

Beranjak dari pentingya pemberdayaan energi tersebut maka ilmuwan mengolongkan energi gelombang laut termasuk dari salah satu sumber utama energi terbarukan, tapi disisi lain penemuan tersebut justru menujukkan keterlambatan dan kelambanan para Ilmuwan serta Ilmu pengetahuan Modern tatkala dihadapankan dengan Wahyu Ilahi yang diturunkan jauh sebelum 14 Abad di jantung padang pasir yang primitive.

أَوْ كَظُلُمَاتٍ فِي بَحْرٍ لُجِّيٍّ يَغْشَاهُ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ سَحَابٌ ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَا أَخْرَجَ يَدَهُ لَمْ يَكَدْ يَرَاهَا وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُورًا فَمَا لَهُ مِنْ نُورٍ

“Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.” (Al Qur’an, 24:40)

Sebelum Abad 18 Masehi, pengetahuan tentang laut masih dianggap tabu, Misterius dalam wawasan  manusia, sekedar bisa selamat dari pelayaran dan mendapat hasih buruan dari laut tanpa mara bahaya hingga ke darat menjadi hal yang sangat dusyukuri, bahkan tidak jarang terdapat bayak khurafat, mitos-mitos yang menyimpang mengenai Laut, seperti yang diimani oleh pradaban Mesir, Romawai, dan Yunani. Seperti keyakinan bahwa ombak merupakan gelombang dari kuda-kuda putih yang menarik kereta dewa Napiton.

 

ilustrasi11Ilustrasi dari Dewa Naption di atas kereta, dengan Kuda putih yang menariknya di atas ombak.

Ketika memasuki awal Abad ke 18 saat kecanggihan perlengkapan menyelam mulai tersedia dan dikembangkan, hingga tahun 1985 (yaitu setelah tiga abad berlalu sejak dimulainya riset penelitian yang padat dan mendalam mengenai Laut yang diteruskan oleh beberapa generasi Ilmuan oseanologi (kelautan)) maka sampailah manusia kepada  beberapa kesimpulan riset Ilmiah, diantaranya:

1) Laut terbagi menjadi dua bagian utama:

A – Laut bagian permukaan (dangkal) yang dijangkau oleh kekuatan matahari dan sinarnya.

B – laut bagian dalam yang hampir lenyap kekuatan matahari dan sinarnya.

2) Terdapat perbedaan antara laut bagian dalam dan dangkal dari segi kepadatan temperatur, tekanan, tingkat pencahayaan matahari, dan organisme yang hidup di bagian masing-masing yang terpisah oleh gelombang internal.

3) Adanya ombak (gelombang) di bagian dalam laut (Internal Wave), gelombang internal menutupi laut bagian dalam layaknya pembatas yang memisahkan antara laut bagian dalam dan dangkal, seperti halnya ombak di permukaan memisahkan antara udarah dan laut. Misteri mengenai `Internal Wave` ini belum terungkap hingga pada tahun 1903 Masehi.

Adapun rentang panjang gelombang internal berkisar antara puluhan hingga ratusan kilometer yang bertinggikan antara 10 sampai 100 meter.

 

lapisanBahasa Al-Quran lebih detail dari perkataan Manusia

Jauh sebelum 14 Abad Al-Quran telah menyatakan adanya kegelapan di bawah laut, ketika menyandingkan sifat laut bersama kata لجي `Dalam`, agar bagi siap yang membaca Firman-Nya tahu bahwa kegelapan laut tidak timbul kecuali di pada bagian bawah.

Firman Allah Swt (An-Nur:40): “Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam….” Maka laut bagian permukaan tidak termaksud dalam potongan Ayat ini karena di permukaan tidak tedapat kegelapan.

yang ditutupi oleh ombak, yang di atasnya ombak …..”

يغشاه   berasala dari kata غشي  yang berarti `Menutup` dalam bahasa Arab. Bagaimana menutupinya dan diatasnya ombak pula?  Adalah ombak di sini merupakan penutup yang berarti terdapat laut kedua serta ombak kedua, maka dari sini kita mengetahui bahwa Al-quran menspesifikasikan adanya laut bagian dalam dan bagian permukaan: “yang ditutupi oleh ombak”…. “..gelap gulita di lautan yang dalam….” Berarti Laut bagian dalam yang “yang ditutupi oleh ombak”.

(يغشاه موج) Dhomir (kata ganti) kembali kepada kata yang terdekat denganya yaitu: `lautan yang dalam`,  (karena dalam kaidah bahasa Arab Dhomir kembali kepada sesuatu yang paling dekat dengannya dalam sebuah kalimat). maka maknanya adalah `Laut bagian dalam yang ditutupi oleh Ombak,

“..yang di atasnya ombak, di atasnya (lagi) awan”  maknanya di atas laut permukaan (dangkal) ada ombak dan diatas ombak ada awan.

 

 

sketsaSketsa ini menjelaskan gelombang bawah (Internal Wave) di dalam samudra bahkan terdapat hingga pada kedalam beberapa kilometer di ke dasar laut !, dan juga menunjukkan beberapa faktor gelombang ini menjadi kuat seperti temperature dan mencairnya es, para Ilmuwan menamakan proses ini sebagai `Siklus laut dalam`, dan ini terjadi pada kedalaman yang mustahi dicapai kecuali dengan perangkat menyelam yang mutakhir.

 

ombak

Pemakaian kata `ombak` lebih akurat dan Ilmiah di banding `gelombang`, karena Ombak dalam berperilaku mirip ombak permukaan. Ia juga bisa pecah seperti ombak di permukaan laut. Bahkan ia lebih besar daripada ombak yang ada di permukaan, dengan ratusan kali lipat dalam panjang dan tinggi gelombangnya. Juga gelombang menggambarkan situasi secara umum, sedangkan ombak mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi dan menyerupai bentuk ombak bawah sewaktu berpindah dari satu titik ke titik lain,  maka gelombang bawah ibarat proses pergerakan molekul-molekul air sewaktu berpidah dari titik satu ke titik lain yang mensimulasikan gerakan ombak dengan kecepatan tertentu. gelombang ini dapat menyebabkan masalah bagi kapal selam, bahkan tidak jarang menyebabkan tenggelamnya kapal tersebut.

Dari dua sketsa di atas menunjukkan dengan sangat jelas bahwa di sana terdapat gelombang permukaan hangat di permukaan laut, dan gelombang dingin jauh di kedalaman lautan, Apakah suatu kebetulan jika Al-Quran telah menjelaskan dengan detail dalam firmannya : “ombak, yang di atasnya ombak …..”, juga dari proses `Siklus laut dalam` menyebabkan pengguapan zat cair menjadi gas “..yang di atasnya ombak, di atasnya (lagi) awan” ?!

Bagaimana  penjelasan Internal Wave bisa di sebutkan dalam Al-Quran yang diturunkan jauh sebelum 14 abad ? apakah  hakikat ilmiah ini diketahui pada saat itu? Siapa yang memberitahukan Nabi Muhammad Saw tentang hasil riset ilmiah ini  ketika manusia mustahil membuktikan  ? Bagaimana Beliau mengetahui bahwa siap yang berada dalam kedalaman jauh laut akan diliputi oleh gelombang dalam laut dalam gelap gulita?

Sesungguhnya fenomena alam gelombang internal yang hanya bisa dideteksi dengan peralatan canggih, ternyata sudah tertulis secara jelas dan eksplisit dalam al-Qur’an. Ini menunjukkan bahwa Kitab Suci itu benar-benar berasal dari pencipta alam ini yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala.

 

Diakumulasi  dan diterjemahkan

Oleh Khairul Amri H

Dari berbagai sumber:

 

 

Tulisan Syaikh Abdul Majid Zindany

http://www.quran-m.com/container2.php?fun=artview&id=822

Ijazul Ilmy tentang: Laut, Angain, dan Awan, buku kuriklum tahun ke-4 Eman University -cetakan bahasa Arab.

 

Deep ocean waves discovered by scientists

http://www.telegraph.co.uk/earth/earthnews/3318477/Deep-ocean-waves-discovered-by-scientists.html

 

The Largest Waves in the Sea Aren’t at the Beach