Pendeta Terry Jones : Hari Membakar Al-Qur'an Memperingati 9/11

Pendeta Terry Jones adalah pendeta Dove World Outreach Center yang berencana untuk memimpin massa dalam acara "Hari Bakar Quran" dalam rangka memperingati – 9 / 11, mengatakan pada MSNBC kemarin bahwa maksudnya melakukan itu adalah untuk mengirimkan "pesan yang sangat jelas kepada para radikal Muslim," bahwa Amerika Serikat tidak akan mentolerir hukum syariah di pengadilan mereka.

Jones mengatakan ia takut bahwa AS akan menjadi seperti Eropa, di mana umat Islam "populasinya meningkat, menuntut hukum syariah, pengadilan syariah, yang merupakan bentuk hukuman yang sangat keras." Hari bakar Quran, katanya, adalah sebuah peringatan bahwa hal-hal itu tidak bisa diterima di Amerika.

Ketika berbicara dengan Chris Matthews, Jones ditanya apakah orang akan memiliki reaksi positif atau negatif terhadap rencananya itu, ia menjawab. "Saya pikir itu akan positif," kata Jones.

"Kita berurusan dengan masyarakat dan dengan hukum syariah yang membenarkan pembunuhan dan perajaman kaum homoseksual, dan para pezinah dirajam," lanjutnya.

Kata Jones: Dan apa yang kita capai dengan pembakaran Quran adalah untuk mengirim pesan yang sangat jelas dan radikal bagi umat Islam, bahwa hukum Syariah tidak diterima di Amerika.

Matthews juga bertanya jika mantan Presiden AS, George Bush menelefonnya secara pribadi, apakah Jones akan berubah pikiran, dan Jones mengatakan tidak: "Kami akan terus maju," jawabnya.

Al-Qur’an adalah wahyu dari Allah Azza Wa Jalla yang diturunkan kepada Baginda Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam melalui Malaikat Jibril, sebagai penutup semua kitab-kitab sebelumnya, dan kaum Muslimin mengimaninya. Dan, Kitab Al-Qur’anul Karim itu, juga merupakan minhajul hayahy bagi kaum muslimin di seluruh dunia.

Tidak ada relasi antara pemboman Gedung WTC (World Trade Center) di Manhattan (New York) yang terjadi pada 9/11 yang lalu. Dan, sampai sekarang belum pernah dibuktikan siapa pelaku pemboman itu. Tapi, mengapa pendeta Terry Jones akan melakukan prosesi pembakaran Al-Qur’an sebagai cara memperingati peristiwa itu?

+++

Dengan ini rubrik dialog sebelumnya kami tutup, dan menyampaikan terima kasih atas pertisipasi para pembaca.