Saatnya Perang Melawan Terorisme atas Nama Kebebasan dan Demokrasi

Atas nama demokrasi jutaan manusia di seluruh belahan dunia mati dan kehilangan segala-galanya yang sangat aneh korban itu beragama Islam, dengan demokrasi juga seluruh kekayaan dunia hanya terkonsentrasi ke negara-negara penganut kapitalisme dan fakta yang mengejutkan kekayaan itu di hisap dari negara subur dan kaya yang mayoritas berpenduduk muslim. Ini adalah fakta bahwa demokrasi hanyalah alat untuk menjadikan dunia Islam budak dan sebagai penopang peradaban barat yang tengelam dalam materialisme.

Di iraq jumlah kematian akibat penjajahan amerika telah menewaskan sedikitnya 285.000 korban sejak invasi Amerika Serikat pada tahun 2003, data ini diambil Al-Jazeera.net pada tanggal 23 di bulan oktober. Dan yang lebih miris adalah korban-korban perang itu dari kalangan sipil yang mayoritas beragama Islam. Belum lagi di Afghanistan, Palestina dan negara-negara yang berpenduduk Islam, mereka setiap hari dijadikan seperti alat percobaan senjata amerika dan antek-anteknya di seluruh dunia.

Berbicara tentang kekayaan negeri muslim yang dikeruk amerika dan antek-anteknya, mungkin akan menjadi satu buku yang sangat tebal, dikarenakan sudah begitu parah dan akutnya barat yang di motori amerika menghisap kekayaan negeri-negeri yang mayoritas berpenduduk muslim. Dari irak hingga indonesia, sudah menjadi rahasia dunia bahwa sumber daya alam mereka, baratlah yang menikmatinya.

Namun tindakan barbar dan sewenang-wenang negara-negara kafir itu tidak pernah disebut sebagai tindakan teroris atau penjajahan terhadap kedaulatan sebuah negara, tindakan mereka dilegalkan oleh perkumpulan negara-negara yang otaknya juga para penguasa dari negeri kafir-kafir juga. Jadi jangan harap bila satu nyawa atau satu padi yang ditanam seorang muslim bisa terjaga dari tangan-tangan najis mereka. Karena sekarang yang berkuasa di dunia ini adalah orang-orang kafir yang dengan baju demokrasinya membuat makar terhadap Islam dan kaum Muslimin.

Dengan demokrasi juga barat menyebarkan budaya bejat mereka ke negeri-negeri kaum muslimin tanpa pernah ada filter dan sensor dari negara yang memang notabene adalah perpanjangan tangan barat juga. Sikap masyarakat menjadi konsumtif, permisif dan tercerabutnya kebanggan terhadap Islam dari jiwa-jiwa kaum muslimin juga akibat ulah demokrasi yang selalu mendengungkan bahwa Islam terbelakang dan bertentangan dengan zaman yang sudah memeluk agama liberal.

Maka inilah saatnya bagi kaum muslimin bangkit melawan terorisme dan kebebasan atas nama demokrasi dengan segala sumber daya yang dimiliki namun tetap berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah bukan malah ikut masuk ke lumpur demokrasi dan enggan keluar darinya layaknya kerbau yang nyaman di dalam kubangannya.

Islam dengan jelas telah memberi solusi terbaik untuk melawan kekuatan kafir yang bila kita ukur dengan perkiraan manusia tidak mungkin kita bisa menumbangkannya. Namun teori ini tidak akan pernah berlaku terhadap orang yang sudah benar tauhidnya dan yakin bahwa satu-satunya jalan adalah kembali kepada manhaj salafush shalih dalam setiap aktivitas perjuangannya. Hal ini sejalan dengan perkataan Sahabat Ibnu Mas’ud radliyallah ‘anhu;

"Kalian akan mendapati golongan-golongan yang menyangka bahwa mereka menyeru kalian kepada kitabullah. Padahal kitabullah telah mereka lemparkan dibelakang punggung mereka. Maka hendaklah kalian berilmu dan jangan berbuat bid’ah, jangan berlebihan, jangan kelewatan dan hendaklah kalian selalu berpegang kepada generasi pendahulu (salaf).”

Dan bila kita kembali membaca perjalanan Rasul SAW dan para shahabat yang mulia hanya dengan dakwah tauhid dan jihad lah yang mampu mengkat kembali Islam dan memberikan Rahmat kepada seluruh alam. Dengan tauhid dan jihad Islam berjaya menaklukan dan menaungi dengan penuh keadilan dua raksasa thoghut pada saat itu yaitu persia dan romawi. Banyak ayat dari Al-Quran dan As-Sunnah yang memerintahkan kaum muslimin untuk berjihad membela kehormatannya dan mengusir orang-orang kafir dari negeri-negeri muslim.

Allah SWT berfirman:

"Hai orang-orang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa." (QS. 9:123)

sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
Aku diutus menjelang datangnya hari kiamat dengan membawa pedang hingga Allah disembah sendirian yang tiada sekutu bagi-Nya dan dijadikan rezekiku berada di bawah bayang-bayang tombakku serta dijadikan hina dan rendah orang yang menyelisihi urusanku. Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka.” (HR Imam Ahmad dari Ibnu Umar)

namun umat Islam telah tenggelam dalam kenikmatan duniawi dan hal ini menjangkiti juga aktivis Islam maka banyak orang-orang yang mengaku ulama melemparkan banyak syubhat dan lari dari kewajiban menegakkan tauhid dan jihad dan berdalih atas nama maslahat dakwah, hal ini sudah disinyalir oleh Rasul SAW jauh-jauh hari.

Dari Ibnu Umar ra, bahwa Nabi saw bersabda, “Apabila kamu berjual beli secara ‘inah dan ‘memegangi ekor-ekor sapi’ [kinayah/kiasan sibuk dengan urusan peternakan/keduniaan] dan puas dengan pertanian serta meninggalkan jihad, maka Allah akan menguasakan atas kamu kehinaan, dia tidak akan mencabut hingga kamu kembali kepada agamamu.” (Shahih: Shahihul Jami’us Shaghir no:423 dan “Aunul Ma’bud IX:335 no:3445).

Inilah tugas kita sekarang dalam perang melawan demokrasi dan meninggalkan orang-orang yang tenggelam dalam syubhat pemikiran dan panjang angan-angan terhadap dunia, dengan terus istiqomah di jalan manhaj Salaf Sholih dan berjihad menegakkan kalimat tauhid, insya Allah problematika ummat dan perang melawan demokrasi segerak kita menangkan.

Dan seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia terhadap sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi, dan masjid-masjid; yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (Al-hajj : 40-41)

profile penulis:
Hanif Abdullah; aktivitas sekarang adalah penggiat disebuah komunitas yang menyerukan penegakkan syariat islam secara kaffah yaitu Sharia4indonesia Community. Tentang aktivitas itu bisa diliat di http://sharia4indonesia.com