Nasihat Cinta Untuk Para Mujahidin

ISIS 2Oleh Abu Abdurrahman Al-Atsari Al-Khalidiy

Dzulhijjah 1435 H

Dipublikasikan oleh Warshakh Foorsan Al-Nashr

Alih Bahasa : Kafaa Syaima

Sesungguhnya segala puji (hanyalah) bagi Alloh, kami memujiNya, kami memohon pertolongan kepadaNya, dan kami memohon ampunan (hanyalah) kepadaNya. kami pun berlindung dari keburukan diri-diri kami dan kejelekan amal-amal kami.

Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Alloh maka tiada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan maka tiada yang dapat memberinya petunjuk.

Aku bersaksi bahwasannya tiada Ilah -yang berhak disembah- kecuali Alloh saja, Yang tiada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hambaNya dan (sekaligus) utusanNya.

Allah berfirman) :

“Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Alloh dengan taqwa yang sebenar-benarnya, janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan islam.” [Ali Imraan : 102]

“Hai sekalian manusia bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan daripadanya Alloh menciptakan isterinya (Hawa); dan daripada keduanya Alloh memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Alloh yang dengan (mempergunakan ) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharaah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Alloh selalu menjaga dan mengawasikamu.” [An-Nisaa’ : 1]

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kamu kepada Alloh dan ucapkanlah perkataan yang benar. Niscaya Alloh memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Barangsiapa mentaati Alloh dan RasulNya maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” [Al-Ahzab : 70-71

Amma Ba’du

Semenjak Daulah Islamiyah mendeklarasikan Kekhilafahannya, mulailah seruan-seruan jiwa-jiwa jahat, yang mana makanannya ialah hasad (kedengkian), dan membunuh ghiroh (kecemburuan) dengan merorongkan senjata dan busur panah mereka pada dada-dada kaum muwahhidin, mereka kembali untuk membinasakan Dinul Islam, namun Alloh enggan melainkan Ia (Alloh) sempurnakan cahayaNya, memperkasakan DienNya beserta para penolong-penolongNya walaupun orang-orang jahat membencinya

Maka hari ini, kekuatan Koalisi Dunia Kafir Barat, di atas pangkal (kepala) urusan mereka yaitu Thogut Amerika bersama hewan-hewan peliharaannya dari Negeri Arab, pengkhianatan bagi jazirah arab dan Dien (agama).. dimana banyak kisah jahat terhadap kaum muslimin.

Dan kaum muslimin hari ini telah menyaksikan bentuk konspirasi para konspirator dari anak-anak (keturunan) Kafir dan Nifaq melawan para putera-putera Daulah Islamiyah, di Iraq permulaan (jalan tempuh) dan jalan kisah (cerita) dan di Syam gambaran dan pengorbanan dan pada selainnya di negeri-negri Islam hembusan dan sumber daya.

Duhai saudaraku para pahlawan..

Demi Alloh, yang tidak ada Ilah selainNya, tiada lain ku tuliskan untaian pesan ini, melainkan karena Dien (agama) dan Rosul Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Dien (agama) itu Nasihat, para sahabat bertanya : Bagi siapa wahai Rosululloh? Rosul menjawab : Alloh, Kitab-KitabNya, Rosul-Nya., dan bagi Para pemimpin kaum muslimin dan seluruhnya.

Dalam hadits ini, aku khusukan kalian didalamnya duhai para Mujahidin… Duhai orang-orang yang tengah berjaga diperbatasan (jihad), duhai mereka yang tengah mengorbankan (jiwa) dijalan Alloh, hari ini, sungguh kalian telah berupaya secara berat dan keras, kalian telah menerima kemuliaan lagi keluhuran, kalian hari ini menjadi cermin bagi islam (kaum muslimin), dan seluruh Dunia kini menunggu kalian, perbaikilah amal dan jauhilah ketidaktepatan.

Telah berlalu dibelakang,kisah-kisah (perjalanan) generasi para sahabat *** Merumuskan arti kelembutan Ruh dan hembusan (jiwa)

Kemenangan-kemenangan (mereka)menjadi kasih sayang dan kebaikan *** Siyasat-siyasat mereka Adil dan penuh kebaikan

Mereka tidak mengenal dien untuk mantra dan dengungan *** Namun, mereka merasakan Dien ialah medan dan lapangan

 

Duhai saudara-saudaraku karena Alloh…

Pertama, aku wasiatkan kalian agar bertaqwa kepada Alloh yang agung, melazimi perintah-perintahNya, memperbanyak rasa takut kepadaNya, karena taqwa merupakan simbol dan slogan orang-orang beriman dan pakaian orang-orang shalih.

Aku wasiatkan kembali agar memperbaiki interaksi bersama orang banyak (manusia), kalian hari ini telah masuk tempat dimana didalamnya terdapat kaum muslimin, didalamnya terdapat orang-orang beriman, orang-orang kafir, murtad, munafik, fajir, pelaku maksiat dsb.

Begitu juga kalian telah menampakkan sikap keras terhadap musuh-musuh Alloh, disaat Alloh membukakan (memenangkan) negri/wilayah melalui tangan-tangan kalian, maka munculkanlah oleh kalian sikap lembut, kasih sayang pada hamba-hamba Alloh dari orang-orang yang beriman.

 

Alloh berfirman : Berlemah lembut terhadap orang-orang beriman, keras terhadap orang-orang kafir, mereka berjihad di Jalan Alloh dan tidak takut celaan para pencela, itulah karunia Alloh yang diberikan kepada siapa saja yang Ia kehendaki. Dan Alloh Maha luas lagi Maha mengetahui.

Arti dari lemah-lembut dan keras ialah merupakan sifat dari sifat-sifat Hizbulloh (pejuang-pejuang Alloh) yaitu Arrahmah (berkasih sayang) kepada orang-orang beriman dan keras terhadap orang-orang kafir.

Karena seorang mukmin ialah pemilik hati bersih, penuh dengan kasih sayang kepada hamba-hamba Alloh (orang-orang beriman), di lain sisi ia pemilik hati kasar, pemilik hati yang keras terhadap musuh-musuh Alloh, musuh dien (agama) dan kemanusiaan.

Dan janganlah kalian lupa pada hari, dimana kalian serupa dengan keadaan mereka, dari kesesatan dan kesempitan. maka kemudian Alloh menganugerahkan Hidayah Iman atas kalian.

Alloh berfirman : Begitulah (keadaan) kalian sebelumnya, maka Alloh menganugerahkan (nikmat) atas kalian)

Kalaulah kita melihat ke alam realita sejarah islam dan jalan (tempuh) kenabian, kita kembali merefleksikan wasiat Rosululloh -Shollallohu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabatnya para mujahidin yang keluar untuk mengusir penjajah (musuh), kita kan dapati pada diri mereka ialah kesempurnaan Akhlaq, kejernihan tujuan. maka inilah ia Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan kepada Abdurrahman bin auf tatkala ia mengutusnya kepada Kabilah Anjing Nashrani.. Rosul berpesan : Berperanglah kalian semua di jalan Alloh, perangilah siapa saja yang kufur terhadap Alloh, jangan melampaui batas, jangan berkhianat, jangan mencincang dan jangan membunuh anak kecil.. Maka inilah janji Alloh dan jalan (kisah sejarah) NabiNya untuk kalian.

Demikian juga, wasiat Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam pada bala prajurit (tentara) yang akan menghadap ke medan tempur Mu’tah, nabi mewasiatkan mereka, seraya berpesan : “Berperanglah di jalan Alloh dengan nama Alloh, perangilah orang yang kafir kepada Alloh, berperanglah dan janganlah berbuat ghulul (melampaui batas), jangan mengingkari janji, jangan mencincang dan jangan kalian bunuh anak kecil atau perempuan, tidak pula tua renta ataupun yang terisolasi.

Kami berdiri tegak bersama para Khulafaur Rasyidin, karena mereka sebaik-baik salaf pada fase ummat ini, yang paling murni (jernih) pemahamannnya atas Hakikat Islam dari Mabaadi (prinsip-prinsip) dan hokum hukum Syariat ..

Inilah dia Abu Bakar Asshiddiq -Rodhiyallohu ‘anhu-, ia merupakan Khalifah Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam, ia berdiri khutbah pada bala tentara Usamah bin Zaid, disaat ia melantiknya menjadi panglima untuk berperang menuju penaklukan Syam , ia berpesan : ‘’ Wahai seluruh manusia, aku wasiatkan kalian dengan 10 perkara, jagalah perkara-perkara tersebut dari ku : Janganlah kalian berkhianat, Jangan berbuat ghulul (melampaui batas), janganlah mengkhianati (janji dan amanah), jangan mencincang, jangan membunuh anak-anak kecil,tua renta (lansia) ataupun perempuan, jangan menebang pohon yang berbuah, jangan (pula) membakarnya, jangan menyembelih domba, sapi atau unta melainkan untuk makanan (dimakan), suatu saat nanti kalian akan bertemu dengan orang yang menyepikan diri mereka (bertapa) di dalam biara biara, maka biarkan mereka dan janganlah kalian mengganggu mereka. suatu saat nanti kalian akan berhadapan dengan suatu kaum yang mereka mendatangi kalian dengan wadah berisi bermacam makanan, jika kalian memakan sesuatu darinya sebutlah Nama Alloh.. dst..

 

Maka prakter ilmiyah yang diambil oleh para sahabat Rodhiyallohu anhu di medan-medan jihad ialah menjaga etika dan keluhuran akhlaq dalam berinteraksi bersama manusia.

Wahai Para Mujahidin ..

Sesungguhnya perang dalam islam bukanlah semata karena mendukung pokok Islam dan keamanan hidup manusia yang didasari islam semata, bahwasanya Al-Qur’anul Kariem telah menjadikan penguat pencapaian perdamaian ialah batas akhir peperangan.

Alloh berfirman : Tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu maka Alloh tidak memberi jalan bagimu (untuk melawan dan membunuh) mereka. (QS. Annisa : 90)

Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Alloh. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ( QS. Al Anfaal : 61)

 

Aku wasiatkan kalian dengan wasiat Rosul Shollallohu ‘alaihi wa sallam, aku wasiatkan agar kalian senantiasa mendengar dan ta’at kepada Amir (pemimpin), walau ia seorang hamba (sahaya), senantiasa berwaspadalah akan hal-hal baru, hendaklah kalian ikuti petunjuk yang benar yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah.

Dalam sebuah hadits shahih, dari ‘Irbad bin saariyah – Rodhiyallohu ta’ala ‘anhu-, ia berkata,“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sholat shubuh bersama kami, kemudian menghadap kepada kami. Beliau menasihati kami dengan nasihat yang sangat berkesan, membuat air mata bercucuran dan hati menjadi bergetar, kami berkata : “Wahai Rasulullah, seolah-olah ini suatu nasihat perpisahan, maka wasiatilah kami.”

Lalu beliau bersabda :

أوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهَ ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ كَانَ عَبْدٌ حَبَشِيًا ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ يَرَى بَعْدِي اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا ، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ. عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذ ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُوْرِ ، فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ.

“Aku wasiyatkan kepada kalian untuk bertaqwa kepada Alloh, mendengar dan taat walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak dari Habasyi. Sesungguhnya barangsiapa yang hidup setelahku akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para al-Khulafaa ar-Rasyidin yang telah mendapatkan petunjuk. Gigitlah sunnah tersebut dengan gigi geraham. Hati-hati dari perkara-perkara baru yang diada-adakan (dalam agama), maka sesungguhnya setiap perkara yang baru tersebut adalah bid’ah dan bid’ah itu adalah sesat’’.

Begitulah Akhlaq seorang Nabi -Shollallohu ‘alaihi wa sallam beserta para sahabat yang mulia- Ridhwanulloh ‘alaihim ajma’in-, pada peperangan mereka dan selepas berperang, kita saksikan akhlaq mereka terpancar, menujukkan keterangan jelas akan erat hubungan mereka dengan Alloh ta’ala, dimana Alloh mendidik mereka, maka mereka (pun) memiliki adab yang sangat baik lagi mulia.

Alloh ta’ala berfirman : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasûlullâh itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allâh dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allâh (al-Ahzâb/33:21)

ayat tersebut merupakan pokok terbesar jati diri Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam, pada ucapan, perbuatan dan keadaan-keadaaannya. Oleh karenanya Alloh memerintahkan manusia agar mengilkuti suri tauladan dan sifat Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam, dalam kesabarannya, penyabarnya, mujahadah (kesunggungannya) dan berjaga (dijalan Alloh)nya.

“Wahai Rob kami! Limpahkanlah kesabaran kepada kami, dan teguhkanlah tapak pendirian kami serta menangkanlah kami terhadap orang-orang kafir” (Al-Baqarah : 250)

Ya Allah, perlihatkanlah kepada kami yang benar itu benar dan karuniakan kepada kami untuk dapat mengikutinya. Dan perlihatkanlah kepada kami yang bathil itu bathil, dan karuniakan kepada kami untuk dapat menghindarinya. Janganlah Engkau menjadikannya.

Ya rob kami berilah kebaikan kepada kami di dunia dan akhirat, jauhkanlah kami dari Adzab api neraka

Kami akhiri seruan kami dengan ‘’Alhamdulillahi Robbil ‘Aalamin..’’.

 

Dipublikasikan oleh Warshakh Foorsan Al-Nashr

http://justpaste.it/N_Moheb