Surat Dari Gaza Untuk Kristen dan Muslim Tolikara

abdillah onimEramuslim.com – Saat ini Umat Islam diseluruh belahan dunia sedang bersuka cita merayakan hari besar sangat di banggakan oleh Umat Islam yaitu hari Raya Idul Fitri,  pasca Pembakaran dosa yaitu Ramadhan dan menjadi sebuah kepercayaan paten Umat Islam bahwa berakhirnya Ramadhan 1436 H semua diri kembali Fitrah ( bagi hamba yang menjalankan ibadah Puasa dengan Iman dan ketaqwaan ), dihadiahi juga oleh Allah swt dengan Idul Fitri, disaat itu umat Islam merayakan dengan penuh bahagia dan suka cita.

Ramadhan sesi Pembakaran dosa, pada waktu yang bersamaan Umat Islam dikejutkan dengan pembakaran tempat ibadah. Bagi Umat Islam yaitu di Kabupaten Tolikara Papua, kejadian ini menyita perhatian merenung sejenak bagi Umat Islam diseluruh Nusantara dalam nuansa hari Lebaran.
Kejadian yang menyesakkan dada, pasti marah dan emosi wong saya juga bergama Islam seperti warga Muslim di Tolikara Papua. Kebetulan juga berasal dari wilayah timur Indonesia yaitu Halmahera Maluku Utara tepat nya lahir di desa Toara kecamatan Galela 33 tahun silam, dialek saya sama jadi biar sejenak saya menggunakan dialek ketimuran Indonesia, semoga warga Papua dan Irian Jaya khususnya penganut agama Kristen dapat membaca artikel ini.

Kita me ana daerah yaitu berasal dari Maluku Utara, saat kejadian tragedi di Maluku itu kita me ada di sana, melihat dan merasakan. Kalau boleh kita jujur ya kejadian di Maluku dan Maluku Utara itu awalnya hanya insiden biasa antar pemuda Kristen dan pemuda Islam, pemicunya bisa dikatakan sangat gampang yaitu cap tikus pe urusan, akan tetapi makin lama karena dong kase biar depe urusan jadi basar, kas tunju jago, padahal so mabo deng cap tikus.

Apalagi so tau to Orang Kristen Papua paling suka cap tikus, cap tikus ngoni bikin sama dengan aer putih, Tara minum cap tikus 1 Hari saja otak Tara bakarja dan kalo so minum cap tikus bajalang malayang sama deng baru bunu 11 Orang, padahal cuma bikin bikin saja.

Karena kita bukan Orang Papua dan bolong pernah pigi Papua jadi Tara bagitu tahu kondisi di sana, tapi semenjak di Jakarta kita me banya tamang deng Orang Papua yang beragama Kristen.

Kita angka Sadiki tragedi yang terjadi di Maluku dan Maluku Utara, kejadian berawal dari peristiwa Ketapang yaitu antara pemuda Ambon beragama Kristen deng pemuda Ambon beragama Islam, dorang baku pukul dan depe kejadian Tara barenti disitu, tabawa sampai di tanah Ambon..so kejadian sudah Orang Kristen Ambon dong pulang ke Ambon dan saat sholat Idul Fitri 1999 bulan Januari Umat Islam Sholat Idul fitri di masjid Al fatah kota Ambon, Orang Kristen serang Umat Islam yang sedang sholat Idul Fitri.

Melihat kejadian itu, Orang Islam Tara mau tarima sedangkan Orang Kristen di maluku deng maluku utara me sama deng dong so siap untuk serang Umat Islam, bahkan terjadi tragedi Orang Kristen serang Orang Islam deng dong bunuh didalam masjid di popilo, ana2 deng parampuang jadi Korban tewas samua di masjid itu.

Setelah itu Umat Islam Tara mau badiam karena tong lia ini depe urusan so Tara butul, baki apa dong Bakar masjid,dong Bakar Alqur’an deng dong bunuh ana2..Umat Islam di Maluku dan Maluku Utara otak pende langsung ambil kesimpulan bahwa ini adalah parang agama antara Islam deng Kristen. Kalo bukan parang agama baki apa Bakar tampa2 ibadah, sagala Bakar Alqur’an.

Karena torang sama2 ana daerah, hanya baku kase inga saja, lebe bae Mari torang baku jaga, agar torang pe hidup damai. .karena kalo ngoni parang Umat Islam maka ngoni Orang Kristen yang akan rugi sandiri, so pasti Orang Islam Tara akan badiam kalo ngoni Bakar masjid.

Lebebae urus diri Masing2, urus ngoni pe agama Masing2, karena torang Orang Islam adalah agama dame dan cinta perdamaian,Lebebae pasang goroba, angka ngoni pe parang den pacol la pi bakobong, batanam kasbi deng Jagung supaya depe hasil bisa kas makanan matua deng ana2.

Karena kalo ngoni turus bikin kaco karena cap tikus pe hal. .kita yakin Yesus pasti binci lia ngoni pe watak. Yesus cinta damai Kong Masa depe pengikut ana2 domba anti damai. Ngoni parang Umat Islam, Tara mungkin berhasil..karena kita so lia kejadian di Maluku dan Maluku Utara. Depe ujung2 ngoni pe ana istri deng keluarga jadi susa karena harus mengungsi dan kas tinggal rumah deng kobong dan tinggal di pengungsian.

Ya dialek Indonesia Timur diatas, saya Ceritakan tentang kejadian yang terjadi di Maluku dan Maluku Utara 15 tahun silam yaitu di tahun 1999 hingga tahun 2000.

Dimana Umat Kristen menyerang di saat Umat Islam sedang sholat Idul Fitri pada tahun 1999. Saya juga mengabarkan ke Umat Kristen bahwa Umat Islam tidak tinggal diam jika Umat Kristen membakar tempat ibadah, membakar kitab suci Alqur’an dan menodai agama Islam. Lebih baik urus agama masing-masing dan jaga perdamaian karena ujung-ujungnya nanti Umat Kristen sendiri yang rugi.

Saya juga mengatakan bahwa Yesus pasti benci dan sedih melihat watak Umat Kristen seperti itu, Yesus cinta damai masa hambanya anti damai, ga benar nih. Kalau tidak mengikuti ajaran Yesus tuhan kalian terus mau ikuti tuhan yang mana, lebih baik kalian masuk saja agama Islam karena rumah kami adalah Islam, pelindung kami adalah Allah swt maka jika kalian membakar rumah kami ya berabe urusannya. Lebih baik kalian pasang gerobak, angkat pacul dan kapak dan pergi berkebun dan bercocok tanam ubi kayu, jagung dan memberikan makan hasil bertani kepada anak istri, saran saya kepada Kristen Papua.
Saya pun menyimpulkan bahwa kalian berbuat anarkis seperti itu karena sudah meneguk minuman keras yang namanya cap tikus, karena mabuk lah kalian berani, coba kalau tidak mabuk bakal tidak berani berbuat anarkis.

Bagi Muslim di Papua dan di Irian Jaya, jangan pernah patah semangat, jika kita berada di jalan kebenaran maka singkirkan rasa takut dan was was, kebatilan pasti kalah dengan yang hak, harus tetap bersabar seperti sabarnya warga Gaza dan jangan pernah lalai dalam berdoa karena senjata ampuh bukan panah, bukan tombak, bukan parang, akan tetapi senjata yang paling ampuh bagi Umat Islam adalah doa.

Janji Allah swt itu pasti,

Hai orang orang yang beriman, jika kamu menolong ( Agama ) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukan ( QS : Muhammad, Ayat 7).

Kedudukan diatas juga dalam artian, merapatkan barisan dan memberikan kekuatan.

Bagi pihak aparatur negara, tragedi di Papu harus dicermati dengan baik, di selesaikan secara tuntas, ajak komunikasi secara persuasif kepada para toko agama kristen, undang masing- masing tokoh khususnya tokoh adat dan beri pencerahan dan bimbingan, karena jika aparatur dan pihak pemerintah menganaggap remeh serta membuat skala prioritas dalam kasus ini maka saya yakin 1000 persen akan terjadi perang dan kerusuhan seperti yang terjadi di Maluku dan Maluku utara, hanya memakan waktu hari maka kerusuhan akan merembet ke seluruh pelosok bumi Cendrawasih, saya sangat paham watak orang timur, tak banyak omong, suka beraksi, urusan belakangan, semoga tidak tidak terjadi, amin.

Hal serupa juga sering terjadi di Gaza Palestina, dimana zionis Israel membakar masjid Ibrahimi di Khalil Tepi Barat, Alqur’an di Bakar dan para Jamaah di tembaki.

Kejadian di Papua mengingatkan saya akan agresi Israel atas Gaza pada bulan Juli-Agustus akhir tahun 2014, saat Umat Islam melaksanakan puasa dan sedang berbuka puasa tiba-tiba pesawat tempur jenis jet F16 terbang rendah dan membombardir rumah, di saat santap sahur kami di bom, dan sedang sholat Idul Fitri pun di bom di masjid. Korban berjauhan baik tewas dan luka-luka. Tercatat lebih dari 2200 warga sipil Gaza tewas dan lebih dari 11. 000 mengalami luka-luka. Puluhan rumah rata dengan tanah, ratusan masjid rata dengan tanah.

Melihat kebiadaban zionis Israel atas muslim di Palestina terus muslim Palestina diam, pejuang Palestina di Gaza membisu ??? Oh sama sekali tidak, mereka tidak takut malah. Pejuang Palestina siap berhadapan dengan militer Zionis Israel, nyawa dan darah jadi taruhan mereka demi menjaga harga diri Islam tidak di nodai oleh yahudi Israel.

Sekali lagi, Islam agama cinta damai dan menghargai agama lain.

Misionaris dan tindak kekerasan bukanlah solusi yang tepat untuk menjayakan agama kalian.

Bagi Umat Islam jangan pernah lupa, karena Kitab Suci Alqur’an pun berada abad silam telah mengingatkan kita, yaitu :

وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُم بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. QS. al-Baqarah (2) : 120[]

*Ini merupakan Surat Dari Abdillah Onim, Orang Indonesia yang tinggal di Gaza dan sudah beristeri orang Palestina. Abdillah Onim merupakan relawan MerC Indonesia, jurnalis dari TV One, dan media elektronik serta cetak lainnya untuk liputan soal Perang Gaza. (rz/panjimas)