Surat Terbuka Untuk Pemimpin Hamas: Ismail dan Khalid

Sabtu 27 Desember 2008, hanya dua hari menjelang tahun baru 1430 Hijriyah. Pukul 11.30 menjelang azan Zuhur di Jalur Gaza, Palestina. Pukul 15.30 saat azan asar baru usai berkumandang di Depok, Indonesia. Mendadak angkatan udara pemerintah Zionis Yahudi Israel meluncurkan 30 rudal ke sasaran-sasaran di jalur Gaza yang menghancurkan sejumlah kantor kepolisian Hamas. Israeli Airstrike ini telah menyebabkan ratusan warga Palestina menjadi syuhada dan ratusan lainnya terluka. Sebagian korban dari kalangan petugas keamanan Gaza. Namun sebagian adalah anak-anak, ibu-ibu dan kalangan sipil lainnya.

 

Pemerintah Zionis Yahudi Israel jelas melakukan kezaliman yang nyata…! Mereka telah melanggar semua hukum yang berlaku, bahkan hukum mereka sendiri. Sebagaimana kita ketahui sesungguhnya hari Sabtu bagi kaum Yahudi adalah ”Hari Sabat”, hari di mana setiap Yahudi semestinya berdiam diri di rumah masing-masing. Alih-alih mereka mentaati hukum mereka sendiri, bahkan mereka melakukan pembantaian pada hari Sabat. Mereka memang terkenal biasa melanggar semua hukum yang ada, namun mereka tetap takut bila harus melanggar hukum mereka sendiri.  Demikian pula dengan kasus Madoff, sang Yahudi penipu sesama Yahudi. Ini merupakan suatu pelanggaran hukum mereka sendiri. Di kalangan Yahudi ada konsensus bahwa jika ingin menipu, silahkan saja lakukan kepada para Ghoyim (kaum non-Yahudi) asalkan jangan lakukan kepada sesama Yahudi. Itulah sebabnya setelah penipuan Madoff terbongkar, kalangan Yahudi menuduh Madoff sebagai seorang anti-Semit (anti Yahudi)…! Sungguh demi Allah, kaum Yahudi sedang mengundang percepatan azab Allah atas mereka di dunia sebelum azab Allah yang bakal mereka terima di akhirat…!!!

 

Izinkanlah saya menyampaikan pesan kepada para pemimpin  Hamas:

 

Alhamdulillah. Wash-sholatu wassalamu ’ala Nabiyina Muhammadin wa ’ala aalihi wa ashaabihi  wa junuudihi wa man tabi’ahum bi-ihsaanin ilaa yaumil qiyamah. Wa ba’du.

 

Saudaraku fillah Al-Akh Al-Fadhil Ismail Haniya serta Al-Akh Al-Aziz Khalid Misy’al.

 

Izinkanlah kami menyampaikan salam ukhuwwah, salam penghormatan, salam jihad dan salam para penghuni surga kepada Anda dari saudara-saudara Muslim Anda di Indonesia:

 

Assalamu’alaikum wa rahmaatullaahi wa barakaatuh.

 

Kami umat Islam di Indonesia sangat berduka dan prihatin atas apa yang menimpa rakyat Anda di Gaza khususnya. Tindakan Yahudi Zionis Israel pada hari Sabtu kemarin cuma membuktikan kebenaran firman Allah:

لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آَمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا

”Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS Al-Maidah ayat 82)  

 

Kami senantiasa meyakini benarnya firman Allah ta’aala di atas. Sedetikpun kami tidak percaya bahwa pemerintah Zionis Yahudi Israel pernah memiliki niat baik bagi kita kaum Muslimin. Apa yang mereka lakukan kemarin nyata-nyata melanggar semua hukum yang berlaku. Bahkan tanpa ragu mereka telah melanggar hukum hari Sabat. Sungguh demi Allah, kaum Yahudi sedang mengundang percepatan azab Allah atas mereka di dunia sebelum azab Allah yang bakal mereka terima di akhirat…!!!

 

Kami umat Islam di Indonesia sangat intens mengikuti perkembangan di bumi suci Palestina. Bagi kami Palestina merupakan negeri istimewa karena kehadiran Masjid Al-Aqso. Bagi kami bumi Palestina sungguh istimewa karena hadirnya saudara-saudara Muslim kami yang istiqomah dan sabar melakukan perlawanan di baris terdepan menghadapi para penzalim Yahudi. Banyak di antara kami yang tidak puas dibatasi hanya dengan doa, dana, ceramah dan tulisan dalam menunujukkan solidaritas kami kepada rakyat Palestina. Banyak di antara kami yang amat mengidamkan untuk diizinkan Allah ta’aala langsung berangkat ke sana dan bergabung dengan barisan perlawanan Anda memngorbankan darah dan nyawa demi mengangkat panji-panji kalimah Allah ta’aala di bumi para Nabi dan Rasul Allah.

 

Saudaraku fillah Al-Akh Al-Fadhil Ismail Haniya serta Al-Akh Al-Aziz Khalid Misy’al.

 

Kami sangat iri dan bangga melihat semangat iman dan jihad rakyat Anda di Palestina. Bahkan kami sangat iri menyaksikan semangat hubb asy-syahadah (cinta mati syahid)  rakyat Palestina. Kami sungguh terharu dan iri ketika menyaksikan lewat pemberitaan TV seorang polisi Gaza yang terluka parah mengangkat jari telunjuk kanannya mengucapkan lafal kalimat thoyyibah saat menjemput kemuliaan mati syahid…!!! Semangat inilah yang paling ditakuti oleh musuh. Mereka lebih takut menghadapi para mujahidin fi sabilillah daripada Allah ta’aala, Penguasa langit dan bumi.

لَأَنْتُمْ أَشَدُّ رَهْبَةً فِي صُدُورِهِمْ مِنَ اللَّهِ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَفْقَهُونَ

”Sesungguhnya kamu dalam hati mereka lebih ditakuti daripada Allah. Yang demikian itu karena mereka adalah kaum yang tiada mengerti.” (QS Al-Hasyr ayat 13)

 

Kami sangat iri dan bangga menyaksikan kesabaran dan istiqomah rakyat Anda menghadapi blokade dan pemboikotan yang sudah berlangsung dua tahun. Kami tidak bisa membayangkan bagaimana kami bisa melewati derita berkepanjangan seperti yang dialami rakyat Palestina di jalur Gaza. Maafkan kami, seandainya kami sempat absen mendoakan rakyat Gaza walau hanya  absen sehari saja.

 

Kami juga sangat malu dan marah menyaksikan sikap dan kelakuan para pemimpin negeri-negeri Muslim pada umumnya. Para pemimpin negara-negara Barat tentu tidak pernah menjadi tempat berharap kami.

 

Saudaraku, yakinlah dunia dewasa ini penuh fitnah. Kita sedang berada pada babak paling kelam dari sejarah perjalanan ummat Islam. Allah ta’aala sedang menguji kesabaran kaum muslimin dengan menyerahkan kepemimpinan dunia kepada kaum kuffar. Ini Cuma masalah giliran. Taqdir Allah ta’aala dewasa ini mengharuskan kita mengalami giliran kekalahan, sementara Allah memberi giliran kemenangan di dunia kepada kaum kuffar. Ini ummat Islam  rasakan bersama  semenjak Allah ta’aala taqdirkan runtuhnya tatanan terakhir kehidupan bernegara kita, yaitu khilafah Islamiyyah pada tahun 1924/1342 H.

إِنْ يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِثْلُهُ وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ

”Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah ta’aala membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (QS Ali Imran ayat 140)

 

We are living in a godless civilization. Bahkan kita sedang menyaksikan pengokohan berdirinya Sistem Dajjal. Sistem dunia dewasa ini sudah sedemikian rupa siap menyambut kedatangan pemimpinnya, yaitu oknum Dajjal itu sendiri..!!! Dajjal merupakan puncak fitnah di Akhir Zaman. Artinya, kita dewasa ini sedang menjalani fase rangkaian fitnah menjelang munculnya puncak fitnah.

 

عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ ذُكِرَ الدَّجَّالُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَأَنَا لَفِتْنَةُ بَعْضِكُمْ أَخْوَفُ عِنْدِي مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَلَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِمَّا قَبْلَهَا إِلَّا نَجَا مِنْهَا وَمَا صُنِعَتْ فِتْنَةٌ مُنْذُ كَانَتْ الدُّنْيَا صَغِيرَةٌ وَلَا كَبِيرَةٌ إِلَّا لِفِتْنَةِ الدَّجَّالِ

Suatu ketika ihwal Dajjal dibicarakan di hadapan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam. Kemudian beliau bersabda: ”Sungguh fitnah yang terjadi di antara kalian lebih aku takuti dari fitnah Dajjal, dan tiada seseorang yang dapat selamat dari rangkaian fitnah sebelum fitnah Dajjal melainkan akan selamat pula darinya (Dajjal). Dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini –baik kecil ataupun besar- kecuali dalam rangka menyongsong fitnah Dajjal.” (HR Ahmad V/389)

 

Saudaraku fillah Al-Akh Al-Fadhil Ismail Haniya serta Al-Akh Al-Aziz Khalid Misy’al.

Rangkaian fitnah menjelang datangnya Dajjal sudah terlihat di dalam realitas dunia dewasa ini. Semua lini kehidupan umat manusia telah dipersiapkan menjadi jebakan fitnah yang siap menjerat siapapun. Baik itu di bidang ideologi, agama, politik, hukum, ekonomi, sosial, budaya, seni, pertahanan-keamanan dan militer. Semua aspek kehidupan sudah didominasi oleh Dajjalic Values dan dijauhkan dari Islamic Values.

 

Dalam keadaan seperti ini, saya mengajak Anda berdua selaku pemimpin dari barisan Mujahidin di bumi Isra dan Mi’raj untuk senantiasa hanya dan hanya bertaqwa kepada Allah ’Azza wa Jalla. Kami percaya ini sudah menjadi prinsip yang Anda yakini bahkan terapkan selama ini bersama-sama dengan rakyat Anda. Kami tidak meragukan hal itu. Namun dengan segala rasa hormat kami kepada Anda, kami sangat berharap agar sikap ini menjadi satu-satunya bahasa yang Anda gunakan dalam komunikasi publik dan komunikasi politik Anda.

 

Saudaraku fillah Al-Akh Al-Fadhil Ismail Haniya serta Al-Akh Al-Aziz Khalid Misy’al.

 

Dari kejauhan kami menyimak dan sangat memperhatikan apa yang Anda berdua sampaikan melalui berbagai press conference. Kami sepenuhnya setuju dan bangga dengan apa yang Anda berdua sampaikan. Hanya ada satu catatan  yang barangkali bisa menyempurnakan komunike Anda di masa yang akan datang. Kami sangat berharap untuk selanjutnya Anda berdua dan segenap jajaran pimpinan Hamas lainnya agar menggunakan bahasa da’wah Islam semata dalam menyampaikan press conference. Tinggalkanlah bahasa dunia yang biasa digunakan para pemimpin dunia jahil dewasa ini. Jangan lagi menggunakan kata-kata seperti  misalnya: ”I ask the international community to break the Israel’s seige on Gaza.”

 

Akan jauh lebih sempurna jika misalnya Anda berkata “We do not ask anything from the international community. We only  ask Allah the Al-Mighty alone  to break the Israeli’s siege on Gaza.” Bukankah sudah terbukti bahwa dunia internasional memang tidak sanggup berbuat apapun demi kemaslahatan rakyat Palestina? Bukankah sudah terbukti bahwa para pemimpin dunia Arab dan dunia Islam dewasa ini tidak cukup nyali untuk berbuat apapun yang signifikan bagi kepentingan rakyat Gaza?

 

Dan saudaraku, bukankah yang paling penting adalah mengajarkan penduduk dunia untuk hanya menjadikan Allah ta’aala semata sebagai tempat memohon dan tempat mengabdi? Bukankah ini yang selamanya telah menyebabkan para mujahidin dimanapun dan kapanpun sanggup mewujudkan ’izzul Islam wal muslimin  dan menghinakan serta mengalahkan kaum kuffar? Wahai saudaraku pemimpin Hamas, gunakanlah bahasa Da’wah Islam saja dalam menyambut kemenangan sejati….

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ

خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ

 وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (QS Al-Baqarah ayat 214)

 

Saudaraku fillah Al-Akh Al-Fadhil Ismail Haniya serta Al-Akh Al-Aziz Khalid Misy’al.

 

Ummat Islam merindukan munculnya para pemimpin yang meneladani Uswah Hasanah kita yakni Imam Al-Muttaqiin dan Panglima Mujahidin Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam dalam segenap kiprahnya. Ummat sudah terlalu lama dikecewakan oleh para pemimpin yang mengekor kepada kaum kuffar, termasuk dalam retorikanya. Maka penuhilah harapan kami. Anda termasuk para pemimpin langka di zaman penuh fitnah ini. Kami doakan Anda dan kami bersama akan memperpanjang daftar para pejuang sejati di era modern ini seperti Ahmad Yasin, Abdul Aziz Rantisi, Yahya Ayyasy, Abdullah Azzam, Sayyid Qutb dan Hasan Al-Banna.  Kami sudah lihat indikasinya dalam sikap dan aksi Anda beserta rakyat Anda selama ini. Tolong sempurnakan hal itu dalam lisan Anda.

 

Semoga Allah persatukan kita di dalam barisan orang-orang yang telah memperoleh nikmat Allah karena menempuhnya, yaitu para Nabiyyin, para Shiddiqiin, para Syuhada dan para Sholihin. Mereka itulah sebaik-baiknya teman.

Hasbunallah wa ni’mal wakil ni’mal maula wa ni’man-nashir 

Wa shollallahu ’ala Nabiyyina Muhammad wa ’ala aalihi wa ashaabihi wa man tabi’ahum bi-ihsaanin ilaa yaum ad-Diin.

 

Wassalamu’alaikum wa rahmaatullaahi wa barakaatuh

Indonesia, 28 Desember 2008 / 29 Dzulhijjah 1429 H

Akhuka fillah