Keteladanan Dari Ahlul Bait Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam

Sahabat yang mulia Ali ibn Abi Thalib Karramallahu Wajhah hendak melamar Putri Rasulullah yang mulia Fathimah, beliau menjumpai Rasulullah, saat ia akan masuk ke rumah Rasulullah ia merasa malu, Rasulullah memahami apa yang dimaksud oleh Ali, maka beliau berkata: ”Sepertinya kamu menginginkan Fathimah ”

Ali menjawab :” Benar ya Rasulallah”
Rasulullah: ”Apakah kamu membawa sesuatu?”. (maksudnya mahar)
Ali menjawab: ”Demi Allah aku tidak punya apa-apa”.

Ali memang tidak punya apa-apa tapi ia punya iman, tauhid, ia punya Allah yang selalu disembahnya.

Rasulullah berkata:” Mana baju besi huthamiyyah-Mu?”

Maka Ali menyerahkannya dalam kondisi sudah patah-patah yang nilainya tidak sampai 2 dirham, maka Rasul yang mulia menikahkannya dengan mahar itu.

Muhammad Iqbal, seorang penyair, melukiskan dalam bait-bait syairnya :
Putri siapakah dia? Istri siapakah dia? Ibu siapakah dia?
Siapakah manusia yang dapat menyamai derajatnya?
Ayahnya adalah Rasul yang paling Mulia,
Jibril telah mendidiknya dengan tauhid,
Dan Ali adalah suaminya,

Tiada yang ia serahkan pada suaminya selain pedang terhunus yang langsung dipegang tangan kanannya..

Suatu malam Rasulullah mengunjungi mereka, beliau ke rumah saat mereka sudah diperaduan, disinari cahaya temaram Fathimah berkata:” Ya Rasulallah, aku menggiling gandum sampai tanganku kasar, aku menyapu hingga pakaianku kotor, adalah pelayan untuk membantuku?”.

Rasulullah menangguhkan permintaan putrinya yang sangat dicintai sampai beberapa malam,  kemudian Beliau datang lagi seraya bersabda : ”Maukah aku tunjukkan pada kalian hal yang lebih baik dari pembantu?”

Padahal bisa saja beliau memberinya emas atau perak juga pelayan, tapi Beliau menghendaki surga baginya yang kelak pada hari kiamat ia akan datang dengan onta dari cahaya yang tali kendalinya juga dari cahaya, dialah Fathimah binti Rasul yang senantiasa berhijab…

Disaat Rasul bertanya maukah aku tunjukkan yang lebih baik bagi kalian dari pada pembantu?

Rasulullah bersabda :”Apabila kamu berada diatas tempat tidurmu,  maka bertasbihlah 33x, bertahmidlah 33x, dan bertakbirlah 34x. Ini lebih baik bagi kalian daripada seorang pelayan”. (HR Bukhari Muslim)

Di saat sakaratul maut datang kepada Rasul, Fathimah mendekat kepada beliau lalu menangis, Rasul berkata padanya : ”Engkau adalah orang-orang pertama yang menyusulku”. Fathimah faham bahwa Ayahnya akan wafat,  karena itu kesedihannya makin bertambah..RasulUllah berkata: ”Mendekatlah kesini!”.

Fathimah lalu mendekat, Rasulullah berbisik :” Tidakkah kamu puas jika kamu menjadi penghulu wanita surga?” (HR Bukhari Muslim )

Setelah itu Fathimah tersenyum dan berhenti menangis…

Sungguh teladan yang kekal adalah Istri-Istri Nabi, Putri-Putri Beliau dan wanita-wanita mu’minah yang benar lagi shalihah…

Oleh : Ibnu Hasan Aththobari