Israel Sumber Bencana

Assalamu’alaikum

Ustadz, saya mau berkomentar, semoga dijawab. Beberapa hari yang lalu saya baca di eramuslim bahwa presiden Iran berkomentar bahwa israel-lah penyebab segala bencana yang ada di negeri-negeri muslim. Senada dengan berita itu saya juga pernah mendapat kajian dari ustadz saya bahwa salah satu penyebab masalah yang sudah seperti benang kusut yang terjadi di dunia ini adalah bersumber dari masalah di Palestina. Jika masalah di Palestina selesai (Israel hengkang dari Palestina) maka dunia akan aman selamanya. Padahal di sana saudara-saudara kita tiada henti berjihad setiap hari untuk menghadapi zionis Israel. Lalu bagaimana dengan umat Islam di seluruh dunia. Kenapa masalah ini tetap berlarut-larut? Andaikata umat Islam bersatu InsyaAllah dengan cepat Israel cabut tuh dari Palestina.

Lalu bagaimana dengan hadits bahwa Umat Islam bagaikan satu tubuh, jika ada salah satu bagian yang sakit maka sakit juga bagian yang lain. Atau hadits tidak sempurna iman seseorang sebelum dia mencintai saudaranya…

Jazakallah,
Wassalaam,

Assalamu ‘alaikum warahmatulahi wabarakatuh,

Adanya Israel yang bercokol di Palestina sebenarnya hanya merupakan fenomena gunung es. Gunung es itu hanya sebagian kecilnya saja yang menyembul ke permukaan, adapun di bawah air, ternyata masih ada gunung yang jauh lebih besar lagi.

Jangan dikira kalau masalah di dunia Islam ini hanya semata-mata masalah dicaploknya Palestina oleh sebuah negara yang bernama Israel. Tapi sebenarnya, ada sekian kekusutan yang sangat rumit dan njelimet di seluruh dunia Islam.

Memang pangkalnya ada pada Yahudi. Misalnya saja tentang dunia Islam yang terkesan acuh tak acuh dengan kondisi Palestina. Mereka seolah diam saja atau bersikap masa bodoh. Mengapa sampai terjadi demikian?

Jawabnya cukup panjang, tetapi intinya sederhana. Yaitu negeri-negeri Islam itu terbentuk hanya berdasarkan bekas jajahan imperialis. Semua batas wilayah masing-masing negara itu tidak lain hanyalah hasil kerjaan para penjajah.

Bisa dibayangkan, kalau urusan batas negara saja, semua kembali kepada para penjajah, apatah lagi tentang orang-orang yang duduk dalam struktur pemerintahannya. Tentu saja peran penjajah dalam menentukannya sangat besar. Paling tidak, harus orang-orang yang punya wala’ (loyalitas) kepada kepentingan yahudi.

Belum lagi kalau kita bicara tentang limbah pemikiran yang dilancarkan oleh pusat-pusat sekulerisme dan liberalisme dunia. Masuknya ke berbagai perguruan tinggi Islam. Hasilnya? Lahirlah generasi JIL yang sesat dan menyesatkan, tetapi sangat berakar baik di pemerintahan maupun di akar rumput.

Dari segi ekonomi, nyaris semua negeri Islam sangat tergantung kepada Yahudi. Meski negeri-negeri Islam ini sangat kaya potensi alam, tapi tak satu pun yang bisa dimanfaatkan. Minyak dunia pun seolah bukan lagi milik negeri muslim, tetapi dikuasai oleh para broker dan cukong yang dibekingi oleh Yahudi.

Demikian juga dengan lembaga pers dunia, semua nyaris dikuasai sebuah jaringan konspirasi internasioal. Dan sudah bisa ditebak, Yahudi ada di belakang mereka.

Maha benar Allah SWT yang berfirman:

لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِينَ آمَنُواْ الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُواْ وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ مَّوَدَّةً لِّلَّذِينَ آمَنُواْ الَّذِينَ قَالُوَاْ إِنَّا نَصَارَى ذَلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيسِينَ وَرُهْبَانًا وَأَنَّهُمْ لاَ يَسْتَكْبِرُونَ

Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik…(QS Al-Maidah: 82)

Jadi persoalan mengamuknya Israel di Palestina, bukan sekedar sebuah perang kecil di sebuah belahan bumi, melainkan bagian utuh dari perang abadi antara Yahudi dan umat Islam.

Namun sebagai umat terbaik, kita telah dijanjikan akan menang melawan yahudi itu suatu saat. Bahkan Allah SWT menjamin hari kiamat tidak akan terjadi sebelum kehancuran orang-orang yahudi itu.

Tidak akan terjadi hari kiamat, kecuali setelah umat Islam memerangi Yahudi hingga mereka bersembunyi di balik batu dan pohon. Namun batu dan pohon akan berbicara, "Wahai muslim, wahai hamba Allah. Ini ada Yahudi bersembunyi di belakangku, datanglah ke sini dan bunuhlah dia." Kecuali satu pohon ghorqod, karena pohon itu pohon Yahudi." (HR Muslim VII/188, Bukhari IV/51, Lu’lu’ wa al-Marjan III/308)

Namun pada tahun berapa akan terjadi janji nabi itu, tidak seorang pu yang mengetahuinya. Sementara ulama menyatakan bahwa hadits itu menyiratkan sebuah pesan penting, yaitu panggilan batu dan pohon dengan sapaan, "Wahai muslim, wahai hamba Allah." Menurut para ulama, pesan yang kita tangkap adalah bahwa selama umat Islam belum layak disapa sebagai muslim dalam arti sebenarnya, atau belum layak disebut hamba Allah, tidak akan terjadi hari ini.

Dan kalau kita renungkan, ada benarnya. Betapa banyak umat Islam yang sesungguhnya tidak pantas disebut muslim, apalagi hamba Allah. Betapa banyak mereka yang menjadi muslim sekedar nama dan ktp, sementara shalatnya hanya kalau ingat, itupun juga kalau sempat, tak pernah pula bayar zakat, pergi haji pun tidak pernah niat, malah seringkali membenci dan mengejek syariat, baca Quran sudah tak ingat, malah banyak mengerjakan maksiat, tidak pernah memikirkan umat, kepada nabi dan ulama banyak kualat. Bagaimana bisa mengalahkan Yahudi yang kuat?

Walau pun jumlah umat Islam berlipat, tapi imannya tidak kuat. Malah kalah disikat, oleh para Yahudi laknat. Kita harus banyak bertobat…

Wallahu a’lam bishshawab wasalamu ‘alaikum warahmatulahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc.