Kedatangan Imam Mahdi dan Nabi Isa

sigit1Assalamu’alaikum Ustadz,

Suatu saat saya pernah baca kalau kedatangan imam Al Mahdi itu hanya mitos yang dihembuskan oleh orang non muslim. Saat itu saya hanya sempat membaca sinopsisnya karena kekurangan budget saat itu. Seminggu kemudian saya cek lagi ternyata buku itu sudah habis dan hingga saat ini tidak beredar lagi. Selanjutnya kedatangan imam ini beriringan dengan kemunculan kembali Nabi Isa As. Padahal saya juga pernah baca kalau Nabi Isa As sudah meniggal dengan wajar, setelah “dibawa” Oleh Malaikat Allah SWT sebelum sempat disalib. Saya makin bingung mana yang benar secara Syar’i. Sebagai tambahan, buku tentang Mitos Al mahdi tersebut adalah tulisan dari seorang mu’allaf yang juga Ustadzah, Ibu Irena Handono. Tolong dijelaskan ya, Ustadz….Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Waalaikumussalam Wr Wb

Tentang Imam Mahdi dan kemunculannya adalah pembatas antara tanda-tanda kecil dengan tanda-tanda besar dari kiamat yang telah saya jelaskan dalam judul “Kedatangan Imam Mahdi”

link: https://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/kedatangan-imam-mahdi.htm

Diantara dalil-dalil yang menunjukkan tanda-tanda besar dari kiamat adalah apa yang diriwayatkan dari Hudzaifah bin Asid al Ghifari yang berkata bahwa Nabi saw datang kepada kami ketika kami sedang saling mengkaji suatu hal. Beliau saw berkata,”Apakah yang sedang kalian bahas?” mereka menjawab,”Kami sedang mengingat tentang hari kiamat.” Beliau bersabda,”Sesungguhnya kiamat tidak akan terjadi sehingga kalian menyaksikan sebelumnya sepuluh tanda.” Maka beliau menyebutkan, yaitu,”Keluarnya asap tebal, munculnya dajjal, binatang bumi, terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, turunnya Isa bin Maryam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga pembenaman bumi, di timur, di barat dan di semenanjung Arabia dan terakhir adalah keluarnya api dari Yaman yang akan menggiring manusia ke Mahsyar mereka.” (HR. Muslim)

Apa yang disebutkan didalam hadits diatas tentang sepuluh urutan tanda-tanda besar dari kiamat tidaklah menunjukkan uratan berdasarkan waktu terjadinya karena didalam hadits lain yang diriwayatkan juga oleh Imam Muslim dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Sesungguhnya tanda-tanda (besar, pen) yang pertama muncul adalah matahari terbit dari arah barat, keluarnya binatang ditengah-tengah manusia pada waktu dhuha…”

Dari sepuluh tanda-tanda besar yang disebutkan diatas maka ada enam yang dapat dilihat orang-orang beriman sedangkan sisanya tidaklah bisa dilihat. Keenamnya itu adalah kemunculan dajjal, Isa bin Maryam, Ya’juj dan Ma’juj, terbitnya matahari dari tempat terbenamnya dan keluarnya asap.

Sedangkan empat lainnya, yaitu pembenaman bumi di timur, pembenaman bumi di barat, pembenaman bumi di semenanjung Arabia serta keluarnya api dari dasar teluk Adn atau dari timur yang akan menggiring manusia ke Mahsyar (tempat pengumpulan) mereka.

Tiga pembenaman bumi tersebut tidaklah terjadi kecuali bumi sudah didiami oleh orang-orang yang paling jahat, sementara itu tak satu pun orang yang beriman ada diatasnya, sebagaimana disebutkan didalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi bahwa pembenaman bumi itu terjadi apabila alat-alat musik dan minuman-minuman keras merajalela.

Juga hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa Rasulullah saw bersabda,”Kiamat tidak akan terjadi kecuali atas manusia-manusia yang paling jahat.” (HR. Muslim dan Ahmad)

Serta hadits yang diriwayatkan dari Anas bahwa Rasulullah saw bersabda,”Kiamat tidak akan terjadi kecuali apabila di bumi tidak disebut-sebut lagi (nama) Allah, Allah.” (HR. Muslim, Ahmad dan Tirmidzi)

Adapun pendapat yang mengatakan bahwa kemunculan Imam Mahdi beriringan dengan kemunculan Isa bin Maryam kemungkinan disandarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari jalan Muhammad bin Kholid dari Abban bin Sholeh dari al Hasan dari Anas bahwa Rasulullah saw bersabda,”Tidaklah ada Mahdi kecuali Isa bin Maryam.”

Namun hadits ini lemah sebagaimana disebutkan Syeikh al Banni dan salah satu alasannya—sebagaimana juga dikatakan al Baihaqi—bahwa Muhammad bin Kholid tidaklah dikenal. (as Silsisalah adh Dhaifah juz I hal 154)

Ditambah lagi dengan adanya hadits yang menyatakan bahwa kelak Imam Mahdi akan melaksanakan shalat bersama Isa bin Maryam sebagaimana yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah saw bersabda,”…. Tiba-tiba Isa sudah berada diantara mereka dan dikumandangkanlah shalat, maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi imam shalat) wahai Ruh Allah.” Ia menjawab,”Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu dan hendaklah ia yang mengimami shalat kamu.” (HR. Ahmad)

Al Hafiz Ibnu Hajar didalam bukunya “Fathul Bari” menyebutkan pendapat Abul Hasan al Abadi didalam “Manaqib asy Syafi’i” bahwa berbagai berita yang mutawatir menyatakan bahwa al Mahdi adalah dari umat ini sementara Isa melaksanakan shalat dibelakangnya. Dan ini adalah jawaban dari hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Anas,”Tidak ada Mahdi kecuali Isa”.

Imam al Qurthubi mengatakan bahwa ada kemungkinan maksud dari hadits “Tidak ada Mahdi kecuali Isa” adalah tidaklah ada Mahdi yang sempurna dan maksum kecuali Isa, dan makna ini menggabungkan berbagai hadits yang menghilangkan kontradiksi yang ada. (at Tadzkiroh hal 69)

Sebagaimana disebutkan diatas bahwa kemunculan Imam Mahdi adalah pembatas antara tanda-tanda kecil dengan tanda-tanda besar dari kiamat. Maka kemunculan Imam Mahdi tidaklah bersamaan dengan Isa bin Maryam akan tetapi kemunculannya lebih dahulu daripada diturunkannya Isa bin Maryam.

Hal ditunjukkan dengan akan adanya penaklukan Konstantinopel pada masa Imam Mahdi dan setelah itu barulah muncul dajjal lalu diikuti dengan kemunculan Isa bin Maryam, sebagaimana disebutkan didalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda,”Apakah kalian pernah mendengar suatu kota yang terletak sebagiannya di darat dan sebagiannya di laut? Mereka (para sahabat) menjawab,”Pernah wahai Rasulullah.” Beliau saw bersabda,”Tidak terjadi hari kiamat, sehingga ia diserang oleh 70.000 orang dari Bani Ishaq (orang-orang kulit putih). Ketika mereka telah sampai di sana, maka mereka pun memasukinya. Mereka tidaklah berperang dengan senjata dan tidak melepaskan satu panah pun. Mereka hanya berkata Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar, maka jatuhlah salah satu bagian dari kota itu.” Tsaur (perawi) itu mengatakan,”Saya tidak tahu kecuali hal ini hanya dikatakan oleh pasukan yang berada di laut. Kemudian mereka berkata yang kedua kalinya Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar maka jatuh pula sebagian yang lain (darat). Kemudian mereka berkata lagi Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar maka terbukalah semua bagian kota itu. Lalu mereka pun memasukinya. Ketika mereka tengah membagi-bagikan harta rampasan perang tiba-tiba datanglah seorang diantara mereka seraya berteriak,”Sesungguhnya dajjal telah keluar.” Kemudian mereka meninggalkan segala sesuatu dan kembali.”

Didalam Syarhnya Imam Muslim menyebutkan bahwa sebagian mereka ada yang berkata bahwa yang telah dikenal dan terjaga adalah “Bani Ismail” (bukan Bani Ishaq, pen) hal itu ditunjukkan oleh isi dari hadits diatas karena yang dimaksudkan di situ adalah Arab, dan kota itu adalah Konstantinopel.

Sebagaimana diketahui pula bahwa diturunkannya Nabi Isa bin Maryam untuk yang kedua kalinya—setelah kemunculan dajjal—pada waktu iqamat shalat shubuh dikumandangkan di al Mannarah al Baidha (menara Putih) di sebelah timur Damaskus untuk membantu Imam Mahdi dan kaum muslimin dalam membunuh dajjal.

Tentang bagaimana Nabi Isa diangkat Allah swt ke langit anda bisa baca “Sejarah Nabi Isa Al Masih”

link: https://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/sejarah-nabi-isa-al-masih-as.htm

Wallahu A’lam