Maksud Pelanggaran Sabtu oleh Yahudi

sigitAssalamu’alaikum wr. wb.

Ustadz yang terhormat, satu pertanyaan yang cukup sederhana dari saya, Allah swt berfirman

Artinya : “Dan Sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera yang hina”.” (QS. Al Baqoroh : 65)

Yang dimaksud dengan “melanggar diantaramu pada hari sabtu” itu seperti apa? saya pernah dengar dari seorang teman, bahwa hari sabtu adalah hari untuk beribadat orang Yahudi dan Nasrani (bukan minggu seperti yang sekarang dijalankan, dan dikatakan bahwa beribadat di hari minggu adalah salah), apakah ada korelasinya dengan hari sabtu di dalam ayat ini? Terima kasih.

Wassalam.

Wa’alaikumussalam wr. wb.

Saudara Faisal yang dimuliakan Allah swt

Firman Allah swt :

وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَواْ مِنكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُواْ قِرَدَةً خَاسِئِينَ

Artinya : “Dan Sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu lalu Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera yang hina”. (QS. Al Baqoroh : 65)

Abu Kuraib bercerita kepada kami berkata, Utsman bin Said berkata, Basyar bin Imaroh dari Abi Rouq dari adh Dhahak dari Ibnu Abbas :

Artinya : “Dan Sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu.”

Berkata,”Sesungguhnya kamu telah mengetahui.” Ini adalah peringatan bagi mereka terhadap kemaksiatan. Dia berkata,”Waspadalah terhadap musibah yang dialami orang-orang pada hari sabtu menimpa kalian tatkala mereka maksiat terhadap-Ku, mereka melampaui batas—dia berkata : melanggar—pada hari sabtu.

Dia berkata,”Allah tidak mengutus seorang nabi kecuali Dia memerintahkan untuk (mengagungkan) hari jum’at. Dia memberitahukannya akan keutamaan dan keagungannya di langit dan dikalangan malaikat dan sesungguhnya hari kiamat terjadi pada hari jum’at. Orang-orang yang mengikuti para Nabi yang telah berlalu sebagaimana umat Muhammad mengikuti Muhammad saw mereka menerima (pengagungan) hari jum’at lalu mendengar dan menaatinya, mengetahui keutamaannya sebagaimana Allah memerintahkan hal itu kepada Nabi-Nya (Muhammad) saw. Dan barangsiapa yang tidak melakukannya maka dia termasuk kedalam orang-orang yang disebutkan Allah didalam kitab-Nya :

وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَواْ مِنكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُواْ قِرَدَةً خَاسِئِينَ

Artinya : “Dan Sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu lalu Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera yang hina”. (QS. Al Baqoroh : 65)

Hal itu karena orang-orang Yahudi berkata kepada Musa—tatkala mereka diperintahkan (mengangungkan) hari jumat dan dia memberitahukan keutamaannya kepada mereka–,”Wahai Musa, mengapa engkau perintahkan kami (mengagungkan) hari jum’at dan melebihkannya terhadap semua hari. Dan hari sabtu lebih utama dari hari-hari lainnya karena Allah telah menciptakan langit, bumi dan makanan dalam enam hari, hari sabtu adalah untuknya serta segala sesuatu tunduk pada hari sabtu dan ia adalah hari terakhir dari hari yang enam? Dia berkata,”Demikian pula perkataan orang-orang Nasrani kepada Isa bin Maryam—tatkala mereka diperintahkan (mengagungkan) hari jum’at—mereka berkata kepada Isa,”Mengapa engkau perintahkan kami (mengagungkan) hari jum’at padahal hari pertama adalah yang paling utama dan tuannya hari-hari. Dan yang pertama adalah yang paling utama. Allah adalah satu, dan satu yang pertama adalah yang paling utama?

Lalu Allah mewahyukan kepada Isa : Jadikanlah bagi mereka hari ahad akan tetapi hendaklah mereka melakukan ini dan itu di hari itu—seperti yang diperintahkan kepada mereka namun mereka tidak melakukan yang dikisahkan Allah tentang kisah-kisah mereka didalam al Kitab tentang kemaksiatan mereka. Dia mereka,”Demikian pula Allah berfirman kepada Musa—tatkala orang-orang Yahudi mengatakan kepadanya sebagaimana perkataan mereka tentang perkara di hari sabtu–,’Jadikanlah buat mereka hari sabtu, maka janganlah mereka menjala ikan dan yang lainnya pada hari itu akan tetapi sedikit pun mereka tidak melakukannya (melanggarnya) sebagaimana perkataan mereka.” Dia berkata,”Pada hari sabtu tampaklah ikan-ikan diatas permukaan air, yaitu firman-Nya :

إِذْ تَأْتِيهِمْ حِيتَانُهُمْ يَوْمَ سَبْتِهِمْ شُرَّعاً

Artinya : “Di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air.” (QS. Al A’raf : 163)

Tatkala mereka melihat ikan-ikan tersebut maka mereka pun berambisi untuk menangkapnya namun takut akan sangsinya. Sebagian dari mereka melakukannya dan tidak manahan dirinya namun tetap waspada terhadap sangsi yang pernah diingatkan oleh Musa dari Allah swt.

Tatkala mereka menyaksikan bahwa sangsi tersebut tidak menimpa mereka maka mereka pun kembali melakukannya. Sebagian mereka memberitahu sebagian yang lainnya bahwa mereka telah menangkap ikan namun tak suatu musibah pun menimpa mereka maka mereka pun semakin sering melakukannya dan menganggap bahwa apa yang dikatakan Musa kepada mereka adalah tidak betul, yaitu perkataan Allah swt :

وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَواْ مِنكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُواْ قِرَدَةً خَاسِئِينَ

Artinya : “Dan Sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu lalu Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera yang hina”. (QS. Al Baqoroh : 65)

Lalu Allah merubah mereka menjadi kera dikarenakan maksiat mereka. Dia berkata,”Mereka tidak hidup di bumi kecuali hanya tiga hari. Tidak makan, tidak minum dan tidak berketurunan. Sungguh Allah telah menciptakan kera, babi dan seluruh makhluk dalam enam hari yang disebutkan didalam kitab-Nya. Allah merubah kaum ini dalam bentuk kera. Demikianlah Dia berbuat terhadap orang yang dikehendaki-Nya sebagaimana apa yang dikehendaki-Nya dan merubahnya sebagaimana kehendak-Nya.” (Jami’ al Bayan fii Ta’wil al Qur’an juz II hal 167 – 168)

(Artikel terkait : Maksud Bangsa Yahudi Keturunan Binatang)

Wallahu A’lam

Ustadz Sigit Pranowo,Lc

Bila ingin memiliki  karya beliau dari  kumpulan jawaban jawaban dari Ustadz Sigit Pranowo LC di Rubrik Ustadz Menjawab , silahkan kunjungi link ini :

Resensi Buku : Fiqh Kontemporer yang membahas 100 Solusi Masalah Kehidupan…