SMS Kristenisasi

Assalamu’alaikum Pak Ustadz, Isteri saya menerima SMS nyasar dari seorang nasrani, yang tentunya mengajak untuk memasuki agamanya, karena merasa terganggu dengan SMS tersebut, maka isteri saya membalas bahwa SMS nya salah alamat, namun justru oleh sebab itu, maka malah dikirimi berkali-kali (sampai 5 kali). Sehubungan dengan hal tersebut, maka kami menyarankan untuk tidak dibalas lagi, kalau kita tidak mungkin untuk memahami secara mendalam, nanti malah diserang terus.

Dalam SMS nya yang bersangkutan merujuk juga beberapa ayat Al Qur’an, dan selengkapnya SMS dan terjemahan ayaayat Al Qur’an dimaksud kami sampaikan kepada Ustadz sebagamana dibawah ini (namanya SMS, maka susunan huruf-hurufnya disingkat-singkat, namun masih bisa dipahami) :

SMS dari HP No. : 085297316898 sebanyak 5 kali (A s/d E)

A. ucapkanlh bp-guruq bayar piutang mu, dlm bentuk , ajari-slmtkn, smw-umt mnsia s”dunia, klrg krbtq,n aq, mrd-mu, pd wkt”engkau” dtng sbg “raja,T,Q! raja-q , yesus kristus amin

B. ket,2”n”ptjuk2 mngenai raja yesus kristus d”dlm alq.n :hdts—
01. org nasrani shbt dkt org mslm (qs5 al maaidh 82)
02. muh. Saw lbh dkt dgn rj yk. Dnia n akhirt (hsb 1501)
03 s”s”org t”pndng bragma bila tdk mnegkkn ajarn2 taurt n injl (qs al maaidh 68)
04 rj yk wft n d”angkat, pngkut2 rj yk, d”ats org kafir hngga hr kiamt (qs.3 ali imraan 55)
05 kafir mnolak rj yk (qs 4 an nissa 156)
06. rj yk suci ta brdosa (qs 19 maryam 19) rj yk ta d”sentuh setan (hsb 1493)
07. hnya rj yk

C. sadarilh “hai” sdr aq “brtobatlh, janganlh “mnyembh” patung” bt htm, hjrul aswd “dewa, brhla” Allah, bukan tuhan, tapi temnny setan-pnpu , iblis, raja yesus kristus mnylmtkn qt

D. pa” davson!ta”bawa” agama, tapi, brta-kslmtn! Tuhan brutng unt mnylmtkn smw umt-mns, jg slruh- klrg- krbt “anda smw “k”.sorga “k” pndoa !grtz, trktt / bk2rhn.smskn nm almt ,mu!

E. Motiv : spya “kerajaan sorgawi penuh dgn “jiwa2, bila prlu “nrka tu kosong, jd “kami , siap mmtuskn- ktriktn “siapa sj, trmsuk dgn “anda-s” klrg dgn iblis, demi “kslmtn manusia

Terjemahan Al Quran yang ditunjuk B tersebut diatas :

Al Maidah : 82. Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani." Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri.

Al Maidah : 68 Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu." Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.

Ali Imran : 55 (Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya."

An Nissa : 156 Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina),

Maryam : 19 Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci."

Demikian disampaikan, barangkali Ustadz bisa memuat tanggapannya, dan wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Waalaikumussalam Wr Wb

Saudara Mugiyono yang dimuliakan Allah swt

Sebetulnya bualan-bualan kesesatan yang dilakukan oleh musuh-musuh islam terhadap islam, ini adalah serangan basi yang sudah berlangsung sejak zaman Rasulullah saw. Didalam memerangi islam dan menyesatkan kaum muslimin mereka menggunakan berbagai tipu daya, kesalahfahaman, isu kebohongan dan dusta atas nama Tuhan, umat manusia, kebenaran dan sejarah serta pemutarbalikan fakta.

Orang-orang musyrikin Quraisy mengatakan bahwa Muhammad saw adalah tukang sihir, orang gila, penyair dan lain sebagainya. Mereka menganggap bahwa Al Qur’an bukanlah wahyu Allah ia hanyalah perkataan manusia.

Begitu juga orang-orang Yahudi yang mengatakan bahwa islam mengakui kebenaran mereka dan mengikuti ajaran-ajaran mereka dikarenakan kaum muslimin pada saat itu mengarahkan shalatnya ke arah baitul Maqdis yang ada di Yerusalem. Mereka memanggil Rasulullah saw dengan kata-kata rooina yang berarti si keras kepala dan berbagai ejekan lainnya yang ditujukan oleh orang-orang Yahudi terhadap Rasulullah saw, seperti yang diriwayatkan dari Aisyah ra ketika datang sekelompok orang Yahudi kepada Rasulullah saw dan menyapa beliau saw dengan mengatakan,”Assaamualaika (kematian bagimu)’ mendengar hal itu, Aisyah segera menjawabnya dengan mengatakan,’alaikumussaam walla’nah (kematian dan laknat bagi kalian).’

Kemudian Rasulullah saw berkata kepada Aisyah,’Tenang wahai Aisyah, Allah swt senang kepada orang yang bijaksana dalam semua urusan.’ Aisyah menyahut,’Wahai Rasulullah apakah engkau tidak mendengar apa yang mereka katakan?’ jawab beiau saw,’sudah aku jawab dengan ucapan,’waalaikum (dan demikian pula kalian).” (HR. Bukhori)

Begitu juga orang-orang Nasrani, seperti halnya orang-orang Yahudi yang menganggap bahwa mereka adalah manusia pilihan Allah, mereka menyembunyikan kebenaran yang dibawa Isa as tentang tauhid dan merubahnya dengan mengatakan bahwa Isa bin Maryam adalah Allah serta berbagai syubhat (kerancuan) lainnya.

Berbagai bentuk syubhat dan tipu daya itu pun berlanjut hingga hari ini yang terus dihembus-hembuskan dikalangan kaum muslimin dengan harapan bisa mempengaruhi orang-orang yang lemah diantara mereka.

Diantara bentuk-bentuk syubhat mereka saat ini adalah : aqidah islam bersifat ‘kepasrahan absolut’ tidak mengenal adanya kebebasan atau kemerdekaan. Ibadah shalatnya adalah meniru dari agama-agama kuno, orang yang berhaji sebenarnya adalah menyembah batu, fiqih baru tumbuh pada masa Kekhilafahan Abbasiyah sebagai alat legalisasi tindakan penguasa saja, penzhaliman terhadap kaum wanita didalam islam dengan adanya poligami dan lain sebagainya.

Dan itu semua akan terus dan tetap berlangsung hingga akhir zaman sebagai bentuk ketidak-terimaan mereka terhadap nilai-nilai kebenaran yang dibawa islam. Firman Alllah swt :

وَلَن تَرْضَى عَنكَ الْيَهُودُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءهُم بَعْدَ الَّذِي جَاءكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللّهِ مِن وَلِيٍّ وَلاَ نَصِيرٍ

Artinya : “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al Baqoroh : 120)

Untuk lebih memperjelas kebohongan mereka dengan menyimpangkan makna dari ayat-ayat Al Qur’an mari kita melihat tafsir atau makna sebenarnya dari ayat-ayat Al Qur’an yang dikirimkan via sms ke hp istiri anda :

1. Sangkaan mereka bahwa orang-orang Nasrani adalah sahabat dekat kaum muslimin seperti didalam firman-Nya :

لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِينَ آمَنُواْ الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُواْ وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ مَّوَدَّةً لِّلَّذِينَ آمَنُواْ الَّذِينَ قَالُوَاْ إِنَّا نَصَارَى

Artinya : “Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani.” (QS. Al Maidah : 82)

Memang sepintas jika melihat potongan ayat diatas sepertinya apa yang dikatakan orang tersebut didalam sms nya adalah betul dan bisa meyakinkan orang-orang muslim yang tidak memiliki dasar keislaman yang baik. Akan tetapi jika dibaca secara bersambung beserta ayat-ayat setelahnya maka tampaklah bualan dan kebodohannya.

Sayyid Qutb mengatakan bahwa ini adalah keadaan kelompok tertentu dari masyarakat yang mengatakan,”Kami adalah orang-orang Nasrani.” Mereka adalah orang yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang beriman. Hal itu “Karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) Karena Sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri.” (QS. Al Maidah : 82)… mereka adalah orang-orang yang mengetahui hakekat agama Nasrani maka mereka tidaklah menyombongkan diri terhadap kebenaran ketika diterangkan kepada mereka. (Fii Zhilalil Qur’an….)

Dan ayat-ayat berikutnya adalah yang menerangkan sifat-sifat mereka : “Apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad s.a.w.). Mengapa kami tidak akan beriman kepada Allah dan kepada kebenaran yang datang kepada kami, padahal kami sangat ingin agar Tuhan kami memasukkan kami ke dalam golongan orang-orang yang saleh ?". Maka Allah memberi mereka pahala terhadap perkataan yang mereka ucapkan, (yaitu) surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya. dan Itulah balasan (bagi) orang-orang yang berbuat kebaikan (yang ikhlas keimanannya).” (QS. Al Maidah : 83 – 85)

Mereka yang dekat dengan orang-orang muslim (beriman) adalah orang-orang yang mengatakan dirinya Nasrani yang memiliki sifat’sifat : tidak sombong terhadap kebenaran yang didengarnya bahkan menerimanya baik ketika mendengar keesaan Allah, Al Qur’an dan kerasulan Muhammad saw. Mereka adalah orang yang mengumumkan kebenaran.

Sebaliknya bagi mereka yang menolak kebenaran yang mereka dengar maka Allah menggolongkan mereka sebagai orang-orang kafir sebagaimana terdapat pada ayat berikutnya “Dan orang-orang kafir serta mendustakan ayat-ayat kami, mereka. Itulah penghuni neraka.” (QS. Al Maidah : 86).

Ketika mereka bersikap demikian (kafir) maka terlepaslah ikatan persahabatan dan kedekatan antara mereka dengan keum muslimin. Dan begitulah keadaan orang-orang nasrani saat ini.

2. Keharusan menegakkan taurat dan injil sebagai bukti keagamaannya dengan mendasarkan perkataannya kepada firman Allah :

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَسْتُمْ عَلَى شَيْءٍ حَتَّىَ تُقِيمُواْ التَّوْرَاةَ وَالإِنجِيلَ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُمْ

Artinya : “Katakanlah: "Hai ahli kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". (QS. Al Maidah : 68)

Tentang ayat ini, Sayyid Qutb mengatakan bahwa penegakkan taurat dan injil dan apa yang diturunkan kepada mereka dari Tuhan mereka menuntut mereka untuk masuk kedalam agama Allah yang dibawa Muhammad saw dan sesungguhnya Allah telah mengambil janji mereka untuk beriman kepada setiap Rasul, membantu dan menolongnya. Dan sifat Muhammad saw dan kaumnya terdapat didalam taurat dan injil yang ada pada mereka, sebagaimana difirmankan Allah swt bahwa mereka tidaklah bisa menegakkan taurat dan injil dan apa yang diturunkan kepada mereka dari Tuhan mereka, baik arti “apa yang diturunkan kepada mereka dari Tuhan mereka” itu adalah Al Qur’an—sebagaimana perkataan sebagian mufassir—atau kutab-kitab lain yang diturunkan kepada mereka seperti Zabur Daud..

Kita mengatakan bahwa mereka tidaklah menegakkan taurat, injil dan apa yang diturunkan kepada mereka kecuali dengan cara mereka masuk kedalam agama baru (islam,pen) yang membenarkan apa yang ada dihadapan mereka dan menjelaskannya… dan mereka tidaklah dipandang sedikit pun—dengan kesaksian Allah swt—sehingga mereka masuk kedalam agama yang terakhir. (Fii Zhilalil Qur’an………..)

Jadi dengan apa mereka menegakkan injil? injil yang mana yang akan mereka tegakkan? bukankah mereka telah menyimpangkan injil yang pernah diturunkan kepada Isa as? dan bukankah mereka telah diperintahkan Isa as untuk bertauhid (beriman hanya kepada Allah)?

3. Tentang penjelasan dari firman Allah yang terkait dengan pengangkatan Isa bisa merujuk kepada jawaban di rubrik ini dengan judul “Sejarah Nabi Isa Al-Masih”

4. Kafir menolak Yesus Kristus dengan mendasarkannya kepada firman Allah :

Artinya : “Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina),” (QS. An Nisaa : 156)

Kembali orang itu mengulang kesalahan yang sama seperti pada no.1 diatas dengan hanya mengambil sepotong ayat tanpa mau mengkaitkannya dengan ayat sebelum atau sesudahnya. Dan jika saja orang itu mau membacanya dan melihatnya dengan mata hatinya justru akan tampak sifat asli mereka yang durhaka kepada para Nabi Allah swt dan matinya hati mereka untuk menerima kebenaran. Dan justru yang dikatakan tidak beriman atau kafir adalah diri mereka sendiri yang melakukan perbuatan-perbuatan itu.

Ayat sebelumnya adalah “Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan Karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan: "Hati kami tertutup." Bahkan, Sebenarnya Allah Telah mengunci mati hati mereka Karena kekafirannya, Karena itu mereka tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari mereka.” (QS. An Nisaa : 155)

5. Yesus Kristus adalah suci tanpa dosa berdasarkan firman-Nya :

Artinya : “Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya Aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci". (QS. Maryam : 19)

Fakhruddin Ar Rozi menagatakan bahwa makna yang suci meliputi tiga hal:
1. Bahwa Isa as adalah suci dari segala dosa.
2. Bahwa beliau tumbuh dalam kesucian karena itu dia dikatakan orang yang tidak memiliki dosa, didalam pertumbuhan terdapat kesucian.
3. Kesucian dan kebersihan yang mesti ada didalam diri seseorang yang akan diutus sebagai nabi. Sebagian ahli kalam mengatakan bahwa yang paling utama adalah mencakup ketiga makna diatas. Pendapat ini lemah sebagaimana disebutkan didalam ushul fiqqih bahwa suatu lafazh tidak boleh mencakup dua makna sekaligus baik keduanya adalah makna hakiki atau salah satunya makna majaz sedang yang lainnya hakiki.

Ar Rozi juga mengatakan bahwa seorang dinamakan Zaki apabila dia memiliki harta dan Allah mengatakan beliau (Isa as) dengan zakiyan karena keadaannya (pada awalnya) faqir kemudian Allah cukupkan (kayakan) dengan hikmah dan kitab. (Mafatihul Ghoib juz X hal 283)

Jadi apabila yang mereka maksudkan Isa as adalah manusia suci dari dosa—sebagaimana para Nabi dan Rasul—maka tidaklah salah, akan tetapi bukankah mereka telah durhaka terhadapnya? Menyalahi perintahnya untuk bertauhid? tidak menerima kerasulan Muhammad saw? Dan lainnya.
Lalu apakah masih pantas mengatakan bahwa mereka adalah pengikut Isa as? Sesungguhnya Isa as sebagaimana Nabi-nabi dan Rasul-Rasul lainnya adalah termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim) dan bersaksi bahwa Allah adalah tuhan mereka, sebagaimana firman Allah swt :


قُولُواْ آمَنَّا بِاللّهِ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنزِلَ إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَقَ وَيَعْقُوبَ وَالأسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِن رَّبِّهِمْ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ

Artinya : “Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami Hanya tunduk patuh kepada-Nya". (QS. Al Baqoroh : 136)

Untuk itu setiap muslim harus senantiasa berupaya mempelajari dan menambah pemahaman agamanya serta menegakkan saling nasehat-menasehati sesama mereka demi menutup jalan bagi masuknya tipu daya musuh-musuh islam ke dalam diri mereka.

Wallahu A’lam