Resep Menghadapi Masalah Rumah Tangga ala Rasulullah

Eramuslim.com – MANUSIA biasanya muncul rasa cinta setelah melihat penampilan fisik yang menarik, kekayaan, kecerdasan dan status seseorang. Perasaan tertarik itu semakin menjadi dan berujung pada keinginan menikah. Jadi rasa cinta merupakan salah satu motivasi pasangan menikah.

Namun ada juga pasangan menikah karena menuruti permintaan orang lain. Misalnya ia diminta oleh ibunya untuk menikahi gadis pilihan ibunya. Sebagai anak yang berbakti, ia menuruti ibunya dengan menikahi gadis tersebut.

Dosen Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng Jombang, Fathur Rohman mengatakan, pernikahan yang dilatarbelakangi oleh rasa cinta karena ketertarikan maupun karena permintaan orangtuanya saat sudah berumah tangga biasanya mendapatkan ujian berupa urusan hati.

Pasangan menikah dengan alasan cinta, terang Fathur, biasanya setelah berumah tangga, ia melihat ternyata di luar sana banyak orang yang lebih cantik atau tampan dari pasangannya. Lebih kaya, lebih terhormat, dan lebih lainnya daripada pasangannya sehingga membuat cintanya luntur.

Sedangkan untuk pasangan menikah karena alasan menuruti orangtua, biasanya ujiannya ternyata sosok pasangan yang dipilihkan untuk dirinya bukanlah seseorang yang sesuai dengan harapannya sehingga ia merasa tidak ikut bertanggungjawab atas pernikahannya. Ia juga cenderung menyalahkan orang-orang yang dulu menyuruhnya menikah dengan pasangannya tersebut.

Seperti dilansir website Pondok Pesantren Tebuireng, sejatinya setiap permasalahan dalam pernikahan ada solusinya. Untuk ujian pasangan yang cintanya luntur setelah menikah, Rasulullah sudah mengajarkannya dengan beberapa cara:

Pertama, tundukkan pandangan dan menahan nafsunya sebagaimana ayat Alquran:

لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat’.”(QS. An-Nur [24] : 30).