Sulitnya Siswi Berjilbab di Negeri Ceko

Prague Hijab Ban Ends Muslim Girls FutureTerjadi lagi larangan penggunaan jilbab di sekolah menengah perawat di Praha, telah memaksa dua gadis Muslimah untuk berhenti sekolah , mengakhiri impian mereka dari masa depan yang cerah di Republik Ceko .

” Kepala sekolah memanggil saya dan mengatakan : ‘ Jika Anda ingin tetap berada di sekolah , Anda  harus melepaskan  jilbab , ” ujar Nasra , salah satu dari dua siswa yang dikeluarkan dari sekolah tersebut , seperti dikutip oleh Republik Television ( CT ) , Praha pada hari Senin , 11 November.

” Saya mengatakan kebijakan tersebut bertentangan dengan agama saya karena saya seorang Muslim . ”

Kedua mahasiswi Muslimah tersebut , satu berasal dari Somalia yang  berusia 23 tahun , dan seorang lagi berasal dari Afghanistan yang berusia 25 tahun , mengatakan mereka telah didiskriminasi karena mengenakan jilbab .

Setiap menghadiri sekolah , kedua wanita itu diminta untuk melepas jilbab mereka untuk terus belajar di sekolah .

Meskipun Nasra menyarankan untuk cara mengubah gaya jilbab , dengan tetap memakai kerudung  yang hanya menutupi  rambut , sebagai kompromi , kepala sekolah juga tidak menyetujui ide tersebut.

Sehari setelah penolakan dari kepala sekolah , Nasra kemudian meninggalkan sekolah .

Di bawah tekanan , Zelmina terpaksa  menghadiri  kelas tanpa jilbab . Namun , dia merasa sesuatu yang ‘ hilang’ .

“Saya berada di kelas dan aku tidak bisa berkonsentrasi atas diriku . Aku tidak bisa berbuat apa-apa karena saya terus-menerus harus memikirkan sesuatu saya hilang , ” kata Zelmina , yang juga ahirnya meninggalkan sekolah dua bulan setelah Nasra.

” Mengapa saya dilarang memakai jilbab  di sini? Aku punya hak dan agama , ” tambahnya.

Republik Ceko , yang memiliki populasi lebih dari 10 juta orang , adalah rumah bagi sekitar 15.000 Muslim .

Pada tahun 2004 , Praha mengakui Islam sebagai agama resmi , memberikan hak Muslim sejajar dengan Kristen dan Yahudi .

Membela aturan sekolah , kepala sekolah mengatakan bahwa ia melakukan sesuatu ‘ tanpa kesalahan ‘ .

Kepala sekolah , Ivanka Kohoutova , menambahkan bahwa sekolah dapat memberlakukan aturan-aturan sendiri seperti pelarangan mengenakan jilbab .

Sementara memakai jilbab tidak memiliki peraturan di bawah hukum Republik Ceko.

Kepala sekolah mengatakan bahwa insiden dua gadis itu adalah yang pertama  , ia menambahkan bahwa sekolahnya , yang dihadiri oleh sejumlah besar mahasiswa asing dari empat benua , tidak mengalami masalah sebelumnya.(OI.Net/KH)